Mohon tunggu...
Eryani Kusuma Ningrum
Eryani Kusuma Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Miss eR

Pengajar Sekolah Dasar... Suka jalan-jalan (travelling)... Suka berkhayal lalu ditulis... Suka menjepret apalagi dijepret... kejorabenderang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Antara Mitos Menangis dan Tidur Sepanjang Hari, Benarkah?

2 Juni 2018   23:53 Diperbarui: 2 Juni 2018   23:48 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada dua kegiatan saat ramadan yang diperbincangkan antara mitos atau fakta. Teringat dulu saat duduk di bangku SD, temanku menangis dan bu guru berkata jika menangis nanti puasanya batal. Seketika temanku berhenti menangis walau masih terisak-isak. Aku berpikir apa karena saat menangis air mata pun mengalir di tenggorokan? Sehingga kita dapat mengecap rasa asin.

Seperti yang diketahui bahwa hal-hal yang dapat membatalkan Puasa adalah masuknya sesuatu ke dalam tubuh kita, baik dari lubang yang tertutup atau pun tidak. Sebagai contoh misalnya untuk lubang yang terbuka, yaitu masuknya air ke dalam mulut dan tertelan sehingga masuk ke dalam perut. Lalu masuknya air melalui hidung pun juga bisa membatalkan puasa. Selain itu, bisa juga air masuk ke dalam dubur ketika buang angin saat berenang. Pengecualiannya hanya satu, air yang masuk melalui saluran telinga dan hidung tidak membatalkan puasa.

Setiap detik tubuh kita akan selalu mengeluarkan air mata. Air mata ini sendiri berasal dari kelenjar lakrimal atau yang biasa disebut dengan kelenjar air mata yang besarnya kira-kira satu sampai dua mikroliter.

Oleh karena itu, ketika Kita merasa ada sesuatu yang menyedihkan sehinga bisa memecahkan tangisan. Kita tidak perlu lagi merasa khawatir untuk menangis saat sedang berpuasa. Sama halnya saat mata kita berkedip, ketika kelopak mata mendorong air masuk ke dalam puncta (saluran drainase yang bertugas membasahi kedua bola mata) air kemudian akan dibawa mengalir masuk ke dalam kantung-kantung yang ada pada mata. Kedipan mata manusia ini ternyata juga menekan kantung-kantung tersebut sehingga mendorong air mata terus masuk ke hidung dan tenggorokan.

Satu hal lagi yaitu kegiatan tidur di saat puasa. Aku pernah mendengar bahwa tidurnya orang puasa adalah ibadah. Namun satu hal yang perlu diingat apabila menjadi ibadah jika tidak meninggalkan atau terlambat untuk menunaikan sholat lima waktu.

Apakah boleh tidur sepanjang hari?

Boleh saja asal tidak telat sholat lima waktu, tidak melalaikan pekerjaan dan tidak lupa mandi.

Jadi jangan takut menangis kalau sedih dan haru melanda saat puasa asal jangan berkumur-kumur saja setelah menangis. Apalagi berkumurnya ditelan, loh???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun