Mohon tunggu...
Eryani Kusuma Ningrum
Eryani Kusuma Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Miss eR

Pengajar Sekolah Dasar... Suka jalan-jalan (travelling)... Suka berkhayal lalu ditulis... Suka menjepret apalagi dijepret... kejorabenderang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Melaju Seru Ngabuburit Asyik

24 Mei 2018   23:58 Diperbarui: 25 Mei 2018   00:04 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Sum dan dagangannya, dokpri

"Takjilnya seperti biasa mbak?" tanya bu Sum penjual takjil langgananku di dekat komplek.

"Iya dong bu Sum, kolaknya dua bungkus, bihunnya tiga bungkus dan tahu isinya lima buah" sahutku seraya menyerahkan uang selembar lima puluh ribuan.

Setelah bertransaksi, aku melanjutkan kegiatan sore menjelang berbuka yaitu berkeliling atau terkenal dengan sebutan ngabuburit. Kegiatan ngabuburitku tak terlalu jauh yaitu disekitar komplek dan sekitar masjid besar. Karena ada langganan favorit dari tahun ke tahun yang berada di sekitar komplek yaitu jualan bu Sum dan tentunya ada penjual pepes terenak di sekitar Masjid Jami Al -- Mukarromah.

Bu Sum sudah berjualan hampir sepuluh tahun lamanya. Ia menggelar jualannya di depan rumah dengan sebuah meja kayu panjang lengkap dengan kursi untuk pelanggan duduk menunggu. Maklum lapak bu Sum selalu ramai tak pernah sepi pembeli. Dengan mengantre di depan lapan jualannya, aku sudah dapat menghabiskan waktu 15 sampai 30 menit. Makanan yang dijual bu Sum selalu panas karena langsung dihidangkan dari dapurnya. Gorengannya yang mantap dapat bertahan hangatnya sampai maghrib. Bihunnya yang legit lengkap dengan sayurannya, sungguh menggugah selera. Bagaimana tidak menjadikan tempat jualan bu Sum menjadi salah satu tempat ngabuburit favoritku.

Area Masjid, dokpri
Area Masjid, dokpri
Setelah dari bu Sum, biasanya aku melajukan motor mengelilingi sekitar Masjid Jami Al Mukarromah. Tentunya disana akan ramai penjual takjil dan berbagai lauk. Rasanya ngabuburit disekitar masjid terasa damai karena menjelang maghrib akan terdengar suara solawatan berkumandang. Biasanya aku akan memakirkan motor ke parkiran masjid lalu berjalan menyusuri setiap pedagang untuk melihat apa yang mereka jual. 

Daaaan tentunya pepes ikan nila dan pepes ati ampela menjadi andalanku untuk berbuka. Rasa segar kunyit pada pepes nila membuat lauk ini menjadi berbeda dan ati ampela yang tidak amis sungguh berselera. Namun awas, jangan sampai lapar mata sehingga apapun ingin dibeli. Pastikan diingat apa saja yang sudah dibeli untuk berbuka agar tak menjadi mubazir pada saat berbuka nanti. Sungguh melajulah mencari takjil yang bermanfaat agar asyik untuk berbuka nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun