Mohon tunggu...
Eryani Kusuma Ningrum
Eryani Kusuma Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Miss eR

Pengajar Sekolah Dasar... Suka jalan-jalan (travelling)... Suka berkhayal lalu ditulis... Suka menjepret apalagi dijepret... kejorabenderang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[KC] Saat Kejora Jatuh Cinta

2 Oktober 2015   23:36 Diperbarui: 2 Oktober 2015   23:39 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Apakah pantas untuk kita bersama lagi?
Untuk merasakan jatuh cinta kepadamu lagi?
Untuk kau dapat memilikiku lagi?
Disaat rasa itu pernah hilang....
Hilang bersamanya redup sinar kejora yang disimpan awan malam....
Namun saat awan malam berubah terang menjadikan kejoraku indah, kau malah menjauh...
Mengapa Wuluh???

 

Eryaningrum No.67

~~~~******~~~~~
Selamat ulang tahun sayang, sukses, sehat, semangat dan semoga kelak kau menjadi ibu dari anak-anakku untuk meraih masa depan kita bersama
Berbinar-binar mataku menahan haru, namun jika teringat akan sulitnya restu Ayah, apakah hal itu akan terjadi?
“Aku akan terus berjuang untukmu sayang...” itulah janjimu.

Namun, seiring bergantinya waktu, mengapa seakan-akan kau menghilang...
Dengan alasan sibuk dengan pekerjaanmu.....
Apakah kau sudah menyerah Wuluh?
Aku patah hati dan menangis sendiri di antara rintikan hujan di malam sabtu...

~~~~~*****~~~~~~
“Maafkan aku Kejora aku tak ingin membuatmu menunggu, pergilah dariku, aku tak ingin kau lebih sakit dari ini”

Hancur seketika hatiku saat kau mengucapkan kalimat itu.
Entah itu pemutusan secara halus puitis atau memang ironi lidahmu yang tega mengucapkannya.

“Aku yakin kau pasti bisa lebih bahagia dengan yang lain dan bukan denganku”

Hujan deras mengguyur, seketika menghapus deraian air mataku dan menutupinya...
Samar-samar di langit, kejora semakin lama semakin jauh dari wuluh...

~~~~~*****~~~~
Dua tahun kemudian, saat aku pulang bersama calon suamiku ke kampung halaman ini sungguh ada rasa rindu yang sesak. Bukan karena mengingat atau mengenang namun semua itu jelas terlihat.
Sosokmu yang dulu belum berubah namun menjelma semakin dewasa.
Yang aku dengar kau semakin bermakna dalam menjalani kehidupan ini.
Berarti... kau sudah membuktikan kepadaku bahwa kau telah meraih untuk ditujukan kepadaku?
Namun apakah masih ada celah di kesempatan itu?

~~~~~*****~~~~~

“Halo apa kabar Arum” sapamu lembut
Aku tersenyum sambil menyerahkan bagian penting dari hidupku yaitu undangan pernikahanku.
Ada rasa kaget yang ku lihat dari pancaran wajahmu namun kau tetap tenang.
“Terima kasih atas undangannya, bahagia slalu Kejora Ratna Arum ” ucapnya bahagia sambil menyerahkan sebuah amplop kecil berhias bintang kecil nan banyak.
Saat ku buka tak terasa air mataku menetes namun itu semua memang sudah terlambat. Kau payah ! hanya karena fokus ingin membuktikan hasil karyamu ini kau tega meninggalkanku. Ah sudah terlambat Wuluh...
Namun apakah aku terlambat untuk mengutarakan bahwa aku jatuh cinta lagi kepadamu setelah rasa sakit yang begitu mendalam menghancurkanku?
Cinta ini sakit...
Cinta ini tak wajar...
Namun aku tak ingin mengecewakan calon suamiku...
Dialah yang memenangkan hatiku....
Dialah yang memenangkan restu Ayahku dan membuktikan bahwa dia pantas untukku...
Dan dia juga yang selalu bersemangat agar aku dapat mencintainya walau ia tahu bahwa aku belum bisa untuk mencintainya...
Ah cinta itu hanya rasa..
Cinta itu hanya waktu dan kebersamaan
Tapi aku akui bahwa aku tetap butuh cinta..
Biarlah kejora menjadi sebuah harapan dan cita-cita bersinar paling terang sehingga menjadi pertanda kehidupan terang.

Untukmu Wuluh dan Orion...
Tetaplah bersinar mengelilingi Kejora

 

di Jakarta saat Malam nan Terang, 2 Oktober 2015

 

Untuk melihat karya fiksi peserta lain, silahkan klik link ini :

http://www.kompasiana.com/androgini/kc-inilah-perhelatan-dan-hasil-karya-peserta-event-fiksi-katakan-cinta_560ddad8127f61791cb5e7e1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun