Mohon tunggu...
Eryani Kusuma Ningrum
Eryani Kusuma Ningrum Mohon Tunggu... Guru - Miss eR

Pengajar Sekolah Dasar... Suka jalan-jalan (travelling)... Suka berkhayal lalu ditulis... Suka menjepret apalagi dijepret... kejorabenderang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Lika-liku Seorang (Calon) Pegawai Negeri Sipil

8 September 2015   08:30 Diperbarui: 9 September 2015   21:06 1263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puji syukur kepada Allah swt, Alhamdulillah saya sudah mencapai tahap ini. Tahap wawancara ini saya dipesan oleh Ibu saya untuk berpakaian yang rapi dan sesuai dengan ketentuan. Ketentuan pada saat itu adalah memakai kemeja putih dan bawahan hitam serta memakai sepatu fantofel tidak kets dan sandal. Pada saat itu saya memakai kemeja putih dan rok hitam serta sepatu fantofel hitam berhak 3 cm karena bagi saya seorang Guru harus terlihat feminim dan anggun. Tahap ini saya bersama calon pegawai yang lain dalam satu ruangan dihadapkan dengan tiga penguji untuk wawancara. Wawancara untuk saya dan pegawai lainnya seputar kehidupan, pengalaman dan cita-cita.

Tahap yang ditunggu-tunggu selama lebih kurang tiga bulan dalam penantian akhirnya muncul yaitu Pengumuman Kelulusan. Pada saat itu, saya sedang tidak enak badan dan membalutkan badan dengan selimut karena demam menyerang saya. Seketika seorang teman sejawat mengabari pengumuman tersebut dan berkata selamat bahwa saya telah lulus. Saat itu juga saya berlari ke arah Ibu saya bersujud dan memeluk sampai terharu serta menelpon Ayah saya yang sedang dinas diluar kota. Rasa syukur yang mendalam saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

sumber gambar : Okezone.com

Dalam hal ini saya sampaikan bahwa dengan kesungguhan belajar, doa restu orang tua dan teman serta tak henti-henti meminta bantuan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menambahkan sunahnya ibadah (puasa senin / kamis), niscaya apa yang kita inginkan akan terkabul. Tak lupa untuk bersedekah kepada yang membutuhkan. Nah, jika ada yang bertanya berapa biaya atau uang yang saya keluarkan untuk melalui proses seleksi penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) apalagi di wilayah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bergengsi ini akan saya jawab "Ya... cukup banyak". Kalau dirinci yaitu uang untuk fotocopy pemberkasan, uang transportasi, uang makan dan jajan, uang belanja kalau mampir ke Mall disaat suntuk dan uang untuk mentraktir teman-teman yang selalu menagih untuk ditraktir (-_-) hahahaha... Karena seleksi ini murni 100 % melalui ujian penyaringan yang sesungguhnya dan bisa diakses oleh situs resmi yang dapat dilihat oleh khalayak umum.

Daan... sampai sudah ditempatkan saat ini, saya pikir ada 4 tahap sesi makan-makan atau mentraktir teman yaitu tahap disaat pengumuman kelulusan, tahap pemberkasan, tahap perpisahan dengan tempat lama dan tahap penempatan.... Oh ya, belum lagi tahap penerimaan gaji dan tunjangan pertama, Luar biasa !!! genap 5 tahap makan-makannya (^^,) Disini saya selalu membesarkan hati dan menganggap sebagai rasa syukur atas dorongan motivasi dari teman-teman saya walaupun uang di dalam dompet sangat kritis T_T

Namun apakah mereka tidak tahu bagaimana galaunya saya disaat menunggu pemanggilan tahap pemberkasan yang berlangsung kurang lebih 6 bulan.

Mereka tidak tahu bagaimana kesalnya saya jika ada yang bertanya "Tolong dikenalkan dengan orang dalam" -> orang dalam "hati" saya maksudnya??? #Eh

Mereka tidak tahu bagaimana banyaknya persiapan saya untuk melengkapi segala atribut seragam.

Dan mereka tidak tahu bagaimana saya harus menunggu hadirnya gaji pertama yang dengar-dengar akan dirapel dengan gaji kedua...

Semoga dengan membaca ini, mereka akan tahu bukan tempe, (^,^)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun