![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/07/01/tongseng-anglo-5593a4a5ce7e61ae08a94d8c.jpg?v=300&t=o?t=o&v=555)
Masakan selanjutnya yang antre minta dinikmati adalah tengkleng dan tongseng kambing. Tengkleng ini adalah masakan sejenis sup dengan bahan utama daging atau jeroan atau tulang kambing. Bentuk fisik dari dari tengkleng hampir mirip dengan gulai kambing , tetapi kuahnya lebih encer dan istimewanya dimasak dengan menggunakan Anglo. Anglo sejenis alat masak dari tanah liat yang dijadikan kompor dengan arang sebagai bahan bakarnya. Inilah yang membuat rasa sedap khas Jawa Tengah. Entah mengapa, memang masakan yang dimasak dengan kompor berbeda dengan memasak menggunakan anglo. Saya merasakan kenikmatan tersendiri seperti kuah yang berpadu dengan rempah-rempahnya meresap sampai ke tulang kambingnya.
Â
Â
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/07/01/sate-buntel-5593a4c1729373d30ac94acf.jpg?v=300&t=o?t=o&v=555)
Sate buntel adalah daging yang dicacah lalu dibuntel atau dilumatkan dengan lemak kemudian dibakar. Sate buntel terdiri dari daging sapi, kambing dan ayam yang disajikan dengan bumbu kecap atau kacang dengan pelengkap lontong supaya penikmatnya merasa kenyaaaaang... Harga sate buntel dimulai dari Rp. 26.000/ 3 tusuk sate.
Â
Â
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/07/01/notosuman-5593a4e5a0afbdea048b4567.jpg?v=300&t=o?t=o&v=555)
Serabi Solo berbeda dengan serabi Bandung yang berkuah. Serabi Solo cukup sederhana karena dibalut dengan lilitan daun pisang yang bisa hap langsung dimakan. Lebih nikmat lagi dalam keadaan hangat karena rasa manisnya akan terasa sangat legit. Serabi Solo Notosuman memiliki 2 rasa yaitu rasa original (rasa santan) dan rasa cokelat yang dimulai dari harga Rp.5000 saja (Padahal di Kota Solonya cuma Rp. 2500 saja... yaaaa hitung-hitung ongkos kesananya Laaah #MaafAgakKomplain) hehehehe...
Â