Mohon tunggu...
ery anggraini
ery anggraini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Moral dan Agama Bagi Kaum Perempuan

22 April 2015   18:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:47 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari sebuah lingkungan yang pernah saya ketahui keadaanya, dimana seorang perempuan yang kurang menghargai arti penting hidup dan dirinya selama didunia ini. Sebagai seorang perempuan hendaklah kita paham atas kebersihan untuk diri kita, bukan hanya kebersihan fisik namun kebersihan hati dan pikiran perlu dijaga. Dan sangat penting bagi kaum perempuan untuk mengingat dan melakukan hal tersebut.

Pernah suatu ketika saya bertemu seorang perempuan yang kurang menghargai dirinya dimana ia pernah bercerita kepada saya bahwa apa yang telah dia lakukan itu sangatlah salah namun dia tidak menjadikan kesalahan itu menjadi pengalaman yang sangat berharga dan bahkan dia hanya menganggap hal itu sebagai budaya biasa dilingkungan mereka. Dan terkadang saya sedih dengan apa yang terjadi dikalangan kaum perempuan zaman sekarang, apakah pergaulan bebas itu sudah menjadi hal biasa bagi kalangan mereka yang berbuat? Apakah mereka tidak memikirkan akan dunia yang kekal nantinya selain dunia ini? Ataukah mereka hanya mengitu tren-tren zaman kini yang terkadang memikirkan dunia saja.

Kalau itu menjadi salah satu alasan mereka, saya berharap bahwa mereka nantinya diberikan kesadaran akan hal-hal yang memang salah. Dan saya berpikir, bagaimana dengan hasil buah cinta mereka? Bagaimana mereka menjawabnya kelak kepada anak-anak mereka? Apakah mereka memikirkan perasaan anaknya jika mengetahui hal yang terjadi sebenarnya? Dan bagi salah satu dari mereka yang tidak bertanggung jawab dengan perbuatannya, bagaimana mereka bisa menanggung keadaan yang telah terjadi padanya?.Dan pada akhirnya saya memberikan beberapa semangat dan nasihat kepada dia, bahwa dia harus benar-benar mengingat akan hal itu.

Dan setelah satu tahun berlalu saya kembali bertemu dia, saya menanyakan kabar tentang dirinya? Perkembangan anaknya? Dan ternyata anaknya itu tumbuh dengan sehat, cerdas, dan tampan. Akhirnya saya bertanya kembali kepadanya? Bagaimana dengan suamimu? Dia menjawab seperti dulu yang pernah saya ceritakan. Ternyata keadaan itu belum sepenuhnya menjadi baik.

Maka itu saya berharap kepada kaum perempuan untuk kesuksesan dirinya tetap berpegang teguhlah pada agamamu, pendirian dirimu akan sikap yang menentang hal-hal negative yang terjadi pada dirimu,serta pendidikan yang diberikan oleh orangtua kalian. Teman-teman sekalian boleh mengetahui bahwa saya mempunyai prinsip akan hidup ini, jika apapun yang saya lakukan tidak didukung oleh kedua orangtua saya dan bahkan salah satu dari orangtua saya. Maka saya tidak akan melakukan dan menjalankannya sekalipun itu bisa berupa kesempatan yang hanya sekali datang dihidup saya. Saya percaya bila datang satu kebaikan terhadap saya maka akan ada kebaikan lagi yang datang kepada saya dan bila keinginan itu belum dikabulkan maka kelak akan terkabulkannya keinginan yang baik itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun