Lumajang. Berada di daerah pesisir membuat Wotgalih cukup kaya dengan potensi wilayah pesisir. Salah satunya adalah udang reket yang memiliki cita rasa yang khas.
Wotgalih merupakan wilayah yang berada di daerah pesisir selatan KabupatenTerasi reket merupakan olahan bahan makanan yang berbahan dasar udang reket. Bu Nanik adalah seorang pembuka warung bebas yang memanfaatkan potensi terasi reket untuk dijadikan bahan utama dalam produksi UMKMnya yaitu pembuatan Sambal.
Produksi tersebut dibantu oleh warga sekitar dan tetangganya yang berprofesi sebagai nelayan udang reket dan produsen terasi reket yang membuat Bu Nanik dapat dengan mudah untuk mengumpulkan udang reket dan terasi reket untuk keperluan salah satu bahan utama sambal tersebut.
Beliau juga telah mengelola warung tersebut selama puluhan tahun. Saat diwawancarai oleh salah satu anggota KKN kelompok 30 Unmuh Jember yaitu Aviva, Bu Nanik menjelaskan bahwa ada sebuah restoran yang pernah datang menawarkan kerja sama dengan beliau untuk menyediakan sambal karena rasa sambal tersebut memiliki cita rasa yang khas dan autentik.
Tidak hanya itu, Pelanggan warung Bu Nanik juga turut menguatkan pernyataan bahwa sambal di warung beliau merupakan sambal yang terenak. Menurut keterangan Ridwan, salah satu pelanggan yang telah diwawancarai juga mengatakan bahwa cita rasa khas dari sambal tersebut karena penggunaan terasi reket yang belum pernah ditemui di warung maupun restoran lainnya.
Selain itu, KKN Kelompok 30 Unmuh Jember memilih lokasi KKN di Wotgalih karena memiliki ketertarikan untuk mengulik dan memperkuat potensi UMKM terasi tersebut dengan mencoba membuat inovasi baik dari segi branding dan juga pemasaran. Kelompok ini ingin memberikan terobosan dan inovasi yang menarik untuk memberdayakan potensi tersebut.
Saat ini potensi tersebut belum dilirik oleh Pemerintah, namun harapannya potensi yang menarik ini dapat dikuatkan oleh masyarakat lokal untuk dijadikan terasi reket tersebut sebagai ciri khas yang ikonik dan dapat dikenal di penjuru kota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H