Mohon tunggu...
Erwin Tanjung
Erwin Tanjung Mohon Tunggu... Guru - Pengamat sosial,pendidikan

- Alumni IKIP Medan 1991 - Penggiat Sosial -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meng-Update Semangat Hijrah

10 Agustus 2021   08:08 Diperbarui: 10 Agustus 2021   08:10 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 1 Muharram sebagai awal Tahun Baru Islam   tentu tdk memiliki atau tidak ada ibadah-ibadah khusus tertentu yang dilakukan. Munculnya penanggalan kelender Islam setelah beberapa tahun Nabi Muhammad Saw meninggal. Maka dapat dipastikan tidak akan muncul amalan-amalan terkait kehadiran tahun baru ini dari Rasulullah. Ini barangkali untuk mengkoreksi banyaknya pesan berantai lewat wa tentang amalan-amalan  yang dilakukan menjelang akhir tahun dan awal tahun baru ini. Maka ketika hari ini pemerintah menggeser hari libur Tahun Baru Islam tentu tidak ada masalah bagi ummat Islam.


Bukan berarti tahun baru Islam ini  tdk memiliki makna!!
Ada sejarah yang monumental peristiwa hijrah atau pindah ( mengungsi) nya Rasulullah beserta sahabat dari Makkah ke Madinah. Kalaulah penduduk Makkah waktu itu memperlakukan Rasulullah dan ummat Islam secara baik maka boleh jadi peristiwa hijrah ini tidak terjadi dan tidak memiliki makna. Peristiwa hijrah ini menjadi titik balik bagi perkembangan Islam. Masyarakat Madinah yang begitu merindukan kehadiran Rasulullah menyambut dengan rasa persaudaraan yang tinggi. Persaudaraan orang Ansor yaitu orang Madinah yang menunggu kehadiran Rasulullah dan ummat Islam  dengan orang-orang  Muhajirin yaitu orang-orang dari Makkah yang akan ke Madinah adalah persaudaraan yg dibangun dengan semangat ke-Islam-an. Persaudaraan yang melebihi persaudaraan secara biologis. 

Dari semangat inilah dibangun pondasi kekuatan Islam yang memunculkan peradaban Islam melewati batas-batas  geografis termasuk sampai ke Nusantara/Indonesia. Peradaban Islam bukan peradaban Arab. Peradaban itu yg mengubah tatanan kehidupan seluruh manusia.


Tentu sejarah ini huarus diingatkan kembali kepada kita. Semangat persaudaraan hars kembali dibangun tatkala hari ini kita berpecah belah hanya karena Mazhab yg berbeda. Hanya karena aliran yg tidak sama. Atau parpol yang saling berseberangan. Atau memakai istilah yang trend diperpolitikan Indonesia hanya gara-gara satu cebong dan satu lagi kampret.


Oleh sebab semangat tahun baru Islam perlu kita review kembali. Mari kita hijrah pemikiran. Bagaimana membangun semangat persaudaraan Islam. Membangun kekuatan ekonomi, kekuatan politik, membangun kecerdasan ummat. Negeri ini tentu membutuhkan semangat itu semua utk membangun kejayaan Indonesia. Bukankah itu pernah dilakukan ketika mengusir penjajah di negeri yg kita cintai ini.
Selamat Tahun Baru Islam .
Selamat Membangun Semangat ke-Islam-an.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun