Mohon tunggu...
Erwin Silaban
Erwin Silaban Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati Indonesia dari seberang lautan. Deutsch-Indonesischer Brückenbauer. Penghubung Indonesia-Jerman

Dosen di School of International Business, Hochschule Bremen, Jerman. Anak rantau dari Hutajulu, Dolok Sanggul, SUMUT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perbedaan Bimbingan Skripsi di Jerman dan di Indonesia

1 Maret 2021   12:24 Diperbarui: 1 Maret 2021   14:47 1713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korupsi - Korruption in Indonesien, skripsi mahasiswa Hochschule Bremen yang kemudian diterbitkan sebagai buku di Jerman. Pembimbing/Penguji Kedua adalah Erwin Silaban. (Sumber https://www.kellnerverlag.de)

Di formulir itu mahasiswa harus menentukan waktu mulai tanggal berapa dia menulis skripsi. Bagian Akademik punya waktu selama dua minggu untuk memeriksa, apakah tema skripsi tersebut diijinkan atau tidak, misalnya apakah judul skripsi tersebut sudah pernah ada atau belum. Bila disetujui, maka mahasiswa bersangkutan punya waktu selama 9 minggu untuk menyelesaikan dan menyerahkan tiga eksemplar skripsi. Dalam surat keputusan tersebut juga tertulis tanggal terakhir penyerahan skripsi. Dari tiga eksemplar tersebut, dua diberikan kepada dosen pembimbing. Jadi secara keseluruhan mahasiswa punya waktu 11 minggu untuk menyelesaikan skripsi setelah menyerahkan formulir pendaftaran skripsi.

Mahasiswa di Jerman diharapkan mandiri ketika menulis skripsi!Mahasiswa bimbingan skripsi tidak punya jadwal tetap untuk bimbingan skripsi dengan dosen pembimbing dan memang tidak diharapkan untuk selalu dibimbing oleh dosen. Kalau pun mahasiswa punya pertanyaan, mahasiswa cukup mengirimkan email kepada dosen, entah ke pembimbing satu atau ke pembimbing dua. Jadi, mahasiswa tidak harus datang ke kampus dan menunggu di depan pintu dosen sampai gilirannya tiba.

Bimbingan skripsi adalah urusan pekerjaan di kampus, jadi pertemuan untuk bimbingan skripsi dilakukan di kampus.Datang ke rumah dosen untuk bimbingan skripsi, apalagi membawa hadiah? Ini hal tabu di Jerman! Memberi sesuatu kepada dosen selama bimbingan merupakan tindak kriminal di Jerman.Memberi sesuatu kepada dosen pembimbing setelah ujian skripsi?Itu juga tidak lazim!Kalau pun ada, mungkin hanya sebatang coklat atau setangkai bunga.

Jangankan datang ke rumah dosen, nomor HP/ponsel dosen pun mahasiswa tidak tahu. Mahasiswa hanya tahu alamat email dosen dan nomor telepon kantor di kampus dan itu sudah cukup. Jadi, kalau mau konsultasi dan bertemu? Buat janji dulu dan kontak lewat email! Mudah 'kan? Atau, datang ke kantornya ketika jam bicara. Jangan berharap bertemu dengan dosen di rumahnya, itu tidak etis dan juga tabu.

Apakah tidak sopan bertanya kepada dosen tentang skripsi atau bimbingan skripsi lewat email? Tidak! Biasanya kalau ada hal yang perlu didiskusikan, baru mahasiswa dan dosen bertemu, itu pun paling sekitar 15 -- 30 menit. Tidak perlu basa-basi, langsung ke pokok pembicaraan. Mahasiswa harus belajar mandiri dan dosen biasanya tidak aktif memberi masukan kepada mahasiwa bimbingan.

Jadi, berapa kali mahasiswa skripsi dan dosen bertemu? Mungkin selama penulisan skripsi, mahasiswa dan dosen paling banyak bertemu 2-3 kali. Komunikasi lewat email? Itu juga tidak terlalu banyak. Paling banyak juga mungkin hanya 2-3 kali komunikasi per email.

Setelah skripsi selesai dan diserahkan ke Bagian Akademik, maka dosen akan menetapkan tanggal sidang ujian skripsi, yang diberi tahu lewat email dan paling cepat 2 minggu setelah email dikirimkan oleh dosen. Dosen pembimbing pertama dan kedua juga sekaligus merupakan dosen penguji. Tidak ada komisi penguji skripsi seperti di Indonesia. Masing-masing memberi nilai untuk skripsi tersebut. Jadi ada dua nilai untuk bentuk tertulis skripsi tersebut, yang kemudian diambil nilai rata-rata. Dalam sidang skripsi mahasiswa mendapat nilai lisan. Secara keseluruhan, mahasiswa mendapat dua nilai, yaitu nilai rata-rata untuk bentuk tertulis dan nilai lisan ketika mahasiswa mempertahankan skripsinya. Dosen pembimbing pertama membuat protokol singkat sidang skripsi tersebut, yang kemudian ditandatangani kedua dosen penguji.

Setelah nilai ujian tertulis dan lisan diserahkan oleh dosen penguji ke Bagian Akademik, sekitar 4 minggu kemudian Bagian Akademik mengirimkan ijazah BA ke alamat mahasiswa lewat pos.

Sederhana dan tidak berbelit-belit 'kan seperti di Indonesia?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun