Jebret dan Ouw adalah jargon yang sangat populer saat AFF U-19 yang berlangsung beberapa hari yang lalu. Penantian selama 22 tahun akan gelar juara bagi sepakbola nasional akhirnya berakhir. Anak muda yang bermain dengan sangat heroik akhirnya berhasil merebut gelar AFF U-19. Perjuangan hebat dari Evan Dimas dkk mengakhiri “sepakbola nyaris” bagi Indonesia. Bagaimana tidak nyaris, di AFF yang berlangsung di Jakarta timnas senior harus tersingkir oleh tetangga berisik (re: Malaysia). Di Sea Games timnas U-23 juga kembali tersingkir oleh tetangga berisik juga. Dua turnamen yang nyaris dimenangi oleh timnas.
AFF U-19 tidak diselenggarakan di GBK,tetapi berlangsung di Sidoarjo dan Gresik. Hasilnya timnas U-19 malah jadi juara. Apa GBK tidak bersahabat dengan timnas sepakbola Indonesia?, Mungkin jawabannya “bisa jadi”. Ada beberapa faktor memang yang mungkin berperan dalam keberhasilan timnas U-19 memboyong piala. Salah satunya tidak bermain di GBK dan latah media. Lihat bagaimana saat timnas senior dan U-23 masuk final, setiap hari pemainnya nongol di tv. Belum juara tapi sudah pada lebay, ujung-ujungnya sangat menyakitkan cuma jadi runner-up di negeri sendiri.
Berbeda dengan timnas U-19 yang sangat minim di ekspos oleh media, mungkin kalah pamor dengan Vickynisasi dll. Tapi itu malah efektif membuat semua pihak yang ada fokus pada turnamen. Semoga timnas U-19 dijauhkan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab terutama politisi yang cuma bisa mengklaim keberhasilan garuda muda garuda jaya merebut AFF U-19. Bravo Indonesia!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI