"Kempunan" adalah salah satu tradisi berharga dalam masyarakat Melayu lama yang masih relevan hingga saat ini. Artikel ini akan membahas makna dan signifikansi "kempunan," serta melibatkan referensi dari berbagai sumber yang terpercaya untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam.
Pengertian Kempunan
Kempunan adalah konsep menjamah makanan yang terhidang, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Bagi masyarakat Melayu lama, ini bukanlah perkara sepele, karena mereka meyakini bahwa jika seseorang tidak menjamah makanan meskipun hatinya menginginkannya, dapat berakibat fatal dan bahkan mengakibatkan kematian.
Adat Melayu dalam Menjamah Makanan
Ketika kita mengunjungi rumah orang Melayu, seringkali akan disuguhkan hidangan, minimalnya segelas air. Ini adalah bagian dari adat baik melayani tamu dengan baik. Bagi tuan rumah, sangat penting bahwa tamu menjamah hidangan yang telah disediakan. Ini bukan hanya tentang menghormati tuan rumah, tetapi juga tentang menghindari kempunan. Orang Melayu meyakini bahwa meskipun seseorang mungkin tidak merasa lapar, hati mereka tetap menginginkan makanan yang tersaji. Dengan menjamah sedikit, mereka berusaha menghindari rasa kempunan.
Kempunan pada Wanita Hamil
Kisah wanita hamil yang mengidam makanan adalah contoh lain dari makna mendalam "kempunan." Jika keinginan makanan ini tidak dipenuhi, wanita hamil tersebut diyakini akan mengalami kempunan. Menurut cerita dari orang-orang tua, wanita yang mengalami kempunan semasa hamil dapat menghadapi komplikasi saat melahirkan, yang bisa berakibat fatal atau berdampak buruk pada bayi yang akan dilahirkan. Ini mencerminkan pandangan bahwa bayi dalam kandungan memiliki selera sendiri, yang harus dipenuhi agar kelahiran berlangsung lancar.
Contoh Kisah-Kisah Kempunan dalam Budaya Melayu
Dalam cerita seperti "Wan Anum" dan "Batu Belah Batu Bertangkup," tema kempunan ditonjolkan. Wan Anum, yang menginginkan nangka raja, mengalami akibat buruk karena memenuhi keinginannya. Dalam "Batu Belah Batu Bertangkup," seorang ibu menghadapi bahaya besar hanya karena kempunan akan telur tembakul. Meskipun budaya Melayu tidak mendukung tindakan bunuh diri, kisah-kisah ini mengilustrasikan pentingnya menghindari kempunan dan menghargai keinginan makanan dalam pandangan masyarakat Melayu lama.
Pendapat tentang Kempunan