Mohon tunggu...
Erwin Nur Pratomo
Erwin Nur Pratomo Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Long-life learner

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

VDR: Black Box Rasa Jeruk

6 Juni 2020   12:21 Diperbarui: 6 Juni 2020   12:25 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Float-free DRU|https://www.furunousa.com

Saya sedang menjadi peserta workshop training kala itu. Training yang diadakan internal perusahaan tempat saya bekerja. Ya, saat itu saya adalah karyawan baru yang lumayan awam soal perangkat navigasi dan komunikasi, khususnya di bidang perkapalan.

Technical Training : Voyage Data Recorder (VDR), kira-kira begitulah topik utama yang sedang dibahas. Di awal pembahasan, trainer saya sempat bertanya : "apa sih istilah yang umum dari perangkat Voyage Data Recorder (VDR)?" Salah satu peserta menjawab : "Black Box!". 

Sebelum training dimulai, kami para peserta sempat membaca beberapa manual terkait. Kami semua setuju karena VDR memang serupa Black Box dalam dunia aviasi. 

Perangkat untuk merekam segala kejadian di ruang kemudi (dalam dunia marine disebut anjungan/bridge) yang berguna untuk  proses investigasi saat ada kecelakaan. 

"Betul, lalu kenapa dinamakan black box?" lanjutnya penuh selidik. Kami terdiam cukup lama. Cukup untuk mampir ke pantry lalu menyeduh kopi, biar dapat inspirasi.

https://www.furunousa.com/en/products/vr5020--9g
https://www.furunousa.com/en/products/vr5020--9g

https://www.idntimes.com/tech/trend/abraham-herdyanto/cara-kerja-black-box-kotak-kecil-yang-menyimpan-data-pesawat
https://www.idntimes.com/tech/trend/abraham-herdyanto/cara-kerja-black-box-kotak-kecil-yang-menyimpan-data-pesawat

Black box itu aslinya berwarna jingga (orange). Lalu kenapa tidak dinamakan orange box saja?

Kami menyerah, walaupun mengetahui kalau trainer kami ini sebenarnya cuma ngetes.

"Karena kotak ini berisi kemalangan", jelasnya singkat. Benar-benar jawaban yang tak terduga, setidaknya untuk kami para peserta training waktu itu. Kemalangan, kematian, duka identik dengan kelam, gelap dan hitam. Kami tidak menyadari bahwa kotak ini memang berisi catatan hitam saat kapal laut/pesawat mengalami insiden.

Catatan ini berpotensi menjadi bukti di pengadilan untuk mendakwa seseorang dalam suatu peristiwa kecelakaan. Setiap percakapan dan tindakan yang menyertainya dapat dianalisis melalui bukti rekaman ini. 'Dosa/kesalahan' juga berasosiasi dengan 'hitam' (black).

Kerugian nyawa dan psikis adalah akibat fatal bagi kapal berpenumpang yang mengalami kecelakaan. Namun kerugian materiil yang besar juga menjadi concern bagi perusahaan pemilik kapal (ship owner). 

Biasanya ship owner juga memiliki kontrak asuransi untuk setiap unit kapalnya. Mungkin mirip seperti asuransi kendaraan (motor/mobil) yang kita miliki. Jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak terduga, kita bisa melakukan klaim sesuai klausul-klausul yang di setujui pada kontrak asuransi.

Nah, biasanya perusahaan asuransi juga memiliki pengecualian yang dapat membatalkan klaim yang diajukan. Misalnya saja, "klaim tidak berlaku jika kecelakaan disebabkan kelalaian pengendara, seperti tidak memakai helm saat mengendarai sepeda motor". 

Pengecualian ini dibuat untuk menilai bahwa kecelakaan yang dimaksud bukan kejadian yang disengaja dan pengendara sudah mematuhi seluruh protokol keamanan berkendara, misalnya. 

Hal ini mungkin juga berlaku pada kontrak asuransi kapal. Klaim atas kerusakan kapal akibat suatu insiden berlaku jika segenap kru kapal sudah melakukan protokol keamanan yang benar dalam bernavigasi.

Itu memang sebatas observasi yang saya lihat di lapangan. Nyatanya perusahaan asuransi juga sering terlihat bersama tim investigator dalam proses penyelidikan. Lagi-lagi rekaman data yang ada di dalam Voyage Data Recorder (VDR) juga menjadi bahan dalam penyelidikan mereka.

Lalu, berapa lama rekaman data yang tersimpan dalam VDR?

Berdasarkan artikel berikut : Mengenal Lebih Dekat Tentang FDR & CVR, Flight Data Recorder dalam dunia aviasi merekam data penerbangan dengan durasi selama 25 jam.

Dalam dunia marine, VDR merekam data pelayaran dengan durasi hampir 2 kali lebih panjang. Mungkin ini karena durasi perjalanan dengan kapal laut memakan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pesawat. 

Berdasarkan Resolution MSC.333(90) : Adoption of Revised Performance Standards For Shipborne VDR, article 5.4.3 : "Data Recording Unit-DRU (baik yang fixed maupun float-free) harus memiliki kemampuan menyimpan rekaman data pelayaran paling sedikit selama 48 jam".

Data Recording Unit-DRU adalah bagian dari perangkat VDR tempat menyimpan data rekaman selama 48 jam terakhir.  Fixed DRU adalah DRU yang instalasinya dilakukan secara permanen. Sedangkan Float-free DRU adalah jenis DRU yang karena prinsip hidrostatis dapat mengapung di permukaan laut jika kapal tenggelam.

Fixed DRU|https://www.furunousa.com
Fixed DRU|https://www.furunousa.com

Float-free DRU|https://www.furunousa.com
Float-free DRU|https://www.furunousa.com

Selain merekam suara dan data digital (posisi, waktu, kecepatan, mesin, dll), VDR juga dapat merekam video image dari radar dan ECDIS. Jika ada waktu luang, mungkin saya akan melanjutkan pembahasan tentang radar dan ECDIS di tulisan yang lain.

Demikian apa yang bisa saya share, kolom komentar selalu terbuka untuk diskusi lebih lanjut.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun