"Sesungguhnya bilamana Allah mengehendaki segala sesuatu untuk terjadi, cukup berkata : Terjadilah, maka terjadilah apa yang dikatakanNya", itulah hikmah yang dapat diambil dari berbagai kejadian di muka bumi ini, termasuk pula yang terjadi pada dirinya setelah menjalani hari dengan penuh harap dan cemas. Hari yang berjalan demikian panjang telah berganti dengan minggu dan minggupun akhirnya berganti bulan, mengantarkan jawaban atas misteri yang tadinya memenuhi benaknya. Pasrah..... apalagi kalau memang sudah demikian jalanNya, karena lamarannya untuk bekerja di tempat yang diinginkannya ternyata kandas karena keterbatasan tempat dan kali ini dia kurang beruntung, karena tidak termasuk sebagai orang yang benar-benar sesuai dengan kriteria orang yang dicari . Yaah....Mungkin memang harus begitu jalannya, setelah lolos dari berbagai tahapan, dan masuk dalam segelintir orang yang terpilih, pada saat-saat terakhir dia harus pulang dengan kepala tertunduk. Sesaat kesadarannya seperti hilang, sapaan temannya seperti angin yang berlalu tanpa makna, untunglah dia segera mengerti akan situasi yang sedang dihadapinya .....tenanglah, ini bukan akhir dari segalanya, katanya menghibur.  Terpintas bayangan masa lalu, ketika dia menyatakan cintanya kepada seseorang yang disayanginya..... dan jawabannya : "Maafkan saya Kang, saya belum siap untuk menjawab ketulusan Akang...... Jalan yang masih harus saya lalui masih panjang......Saya khawatir Akang kecewa kalau terus menanti jawaban saya.....".Ya....dia tahu.....tetapi perlu waktu sesaat untuk mengusir awan mendung yang sedang menggelayuti hatinya. Sejujurnya dia katakan bahwa dia senang bekerja di tempat seperti itu, dia rela mengorbankan darah, keringat dan air mata untuk membesarkan tempat itu, namun diapun mengerti kalau pemilik tempat yang ditujunya lebih mengerti situasi yang sedang dan akan terjadi, dan dia sadar mungkin sang pemilik kasihan terhadapnya karena demikian besar beban yang harus ditanggungnya kelak kalau kebetulan dia diberi amanah oleh pemilik tempat itu. Yaah.... benar..... tidak semua yang kita inginkan akan mewujud dalam kenyataan......... Semua telah diatur oleh Yang Maha Kuasa...... Tak perlu menyalahkan orang lain..... lebih baik mengevaluasi kesalahan diri sendiri, dan memperbaikinya ..demikian suara hatinya......bukan tidak mungkin Allah swt memiliki rencana lain yang lebih baik untuk dirinya...... Lagipula masih banyak nikmat dariNya yang mungkin dia lupa untuk setulus hati menyukuriNya......ucapan syukur mungkin barulah sebatas mulut. Tuhan..... semoga Kau masih memberinya kesempatan untuk instrospeksi...... dan menata ulang kehidupannya. [caption id="attachment_315677" align="alignleft" width="126" caption="from google"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H