Kekuasaan yang didominasi oleh kaum pemodal tanpa adanya kontrol yang kritis dari masyarakat akan menciptakan pemerintahan yang otoriter yang cenderung korup. Kalau kita ingat-ingat ketika runtuhnya orde baru menuju reformasi, masyarakat punya pemahaman dan keberanian untuk bersuara dengan dukungan kaum intelektual kalangan mahasiswa dan akademisi. Kita butuh butuh menumbuhkan pendidikan politik dari akar rumput sehingga kita mampu berharap banyak dari penyelenggaraan demokrasi. Jelas bahawa kontrol dari masyarakat adalah mekanisme  dasar dalam membangun sebuah sistem sosial politik yang seimbang.
Walau sangat sulit untuk membangunnya, karena lawan terbesar dari demokrasi yang seimbang adalah para elite itu sendiri. Kesadaran pasif dan diam adalah rekayasa kaum pemodal, yang ujungnya menjerat masyarakat dengan politik uang. Mobilisasi dukungan yang sifatnya sangat tidak mendidik dengan massa yang diproyeksikan sebagai massa pasif yang tugasnya sebagai tim hore meneriakkan sorak-sorai dan tepukan tangan tanpa harus paham apa yang sedang mereka bicarakan. Panggung politik dikuasai penuh oleh para politisi, juru kampanye sampai kepada para artis-artis yang berpolitik dengan joget-joget.
Adu gagasan calon saja belum menjamin ekositem pemerintahan kedepan akan berjalan sehat, kita tak tau siapa dibelakang para aktor politik sekarang. Apalagi jualannya hanya nama bapak dan tampil dengan gaya-gaya kekinian.
Lagi-lagi masyarakat butuh pendidikan politik yang kelak mampu untuk menjadi kontrol sosial politik pemerintah. Kehidupan bernegara tentu akan sehat ketika didukung oleh tindakan-tindakan rasional yang hari ini sangat kurang di masyarakat kita. Perlahan rasionalitas dapat berkembang di masyrakat secara alamiah dan juga perlu sokongan kelompok-kelompok elite untuk menkosolidasikan rasionalitas dari kalangan bawah.
Pergerakan bisa dimulai sedini mungkin  (saat ini), ketika para capres, cawapres, dan caleg mengeluarkan jurus-jurus saktinya untuk memikat pemilih, maka rasionalitas harus dikedepankan. Politik uang sudah pasti akan bermuara pada tindakan korup, jelas itu pasti. Maka sepatutnya masyarakat betul-betul jeli dalam menentukan pilihan untuk menitipkan tugas dan tanggungjawab kepada orang yang tepat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H