Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kemayoran: Kenangan Bandara Internasional Pertama di Indonesia

2 Juli 2024   14:49 Diperbarui: 2 Juli 2024   20:18 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandara Kemayoran ketika awal beroperasi pada tahun 1940 |  sumber gambar: Airliners.net

Memasuki dekade tahun 1970an, arus lalu lintas udara di kota Jakarta menjadi semakin kian padat dan Bandar Udara Internasional Kemayoran sepertinya cukup keberatan dengan arus penerbangan yang semakin padat pada waktu itu. Melihat arus penerbangan yang semakin padat, maka lalu lintas penerbangan di Kota Jakarta pun dibagi dua, di mana Bandara Kemayoran digunakan untuk melayani penerbangan dalam negeri atau domestik, sedangkan Bandara Halim Perdanakusuma digunakan untuk melayani penerbangan luar negeri atau internasional. Sedangkan untuk kedatangan penerbangan tamu negara juga turut dipindahkan dari Bandara Kemayoran menjadi ke Bandara Halim Perdanakusuma.

Namun pembagian penerbangan ini nampaknya juga tidak menghentikan padatnya arus lalu lintas udara di Bandara Kemayoran. Mengingat tingginya penerbangan domestik di Indonesia, lantas membuat Bandara Kemayoran juga terus menjadi Bandara dengan lalu lintas paling ramai di Indonesia pada waktu itu. Mobilisasi penerbangan di Bandara Kemayoran juga merupakan yang tertinggi di Indonesia pada waktu itu.

Bandara Kemayoran pada tahun 1983 yang terlihat sudah semakin padat akibat meningkatnya arus penerbangan | sumber gambar: Arsip Bapak Soemartjoko
Bandara Kemayoran pada tahun 1983 yang terlihat sudah semakin padat akibat meningkatnya arus penerbangan | sumber gambar: Arsip Bapak Soemartjoko

Walupun telah beralih fungsi menjadi Bandara yang hanya melayani Penerbangan Domestik dan tidak lagi menjadi Bandara yang melayani Penerbangan Internasional, Bandara Kemayoran rupanya juga justru sering didarati oleh pesawat-pesawat dengan ukuran yang cukup besar, bahkan lebih besar dibanding pesawat-pesawat yang pernah mendarat di Bandara Kemayoran ketika masih melayani Penerbangan Internasional. Pesawat Wide-Body atau pesawat berbadan lebar dengan ukuran lebih besar yang pernah mendarat di Bandara Kemayoran, di antara lain adalah Airbus A300B4-220 FFCC yang ketika itu lebih sering digunakan untuk penerbangan domestik dan juga pesawat McDonnell-Douglas DC-10-30 yang merupakan pesawat terbesar yang pernah mendarat di Bandara Kemayoran.

Namun tidak hanya penerbangan domestik saja yang turut meramaikan Bandara Kemayoran. Tetapi pesawat-pesawat maskapai Flag-Carrier Garuda Indonesia yang hendak melakukan reparasi juga lebih sering dibawa ke Bandara Kemayoran untuk reparasi, karena ketika itu Hanggar untuk perawataan dan reparasi pesawat-pesawat Garuda juga masih berlokasi di Bandara Kemayoran. Tidak hanya Garuda Indonesia, maskapai-maskapai lainnya seperti Merpati Nusantara juga lebih sering membawa pesawat-pesawatnya untuk melakukan reparasi ke Bandara Kemayoran, dikarenakan Hanggar reparasi mereka juga masih terletak di Bandara Kemayoran.


Ditutupnya Bandara Kemayoran

Pesawat DC-6 Bayu Air di Bandara Kemayoran. Terlihat kepadatan Bandara Kemayoran di kanan pesawat DC-6 | sumber gambar: Arsip Mr. Jan Koppen/oldjets
Pesawat DC-6 Bayu Air di Bandara Kemayoran. Terlihat kepadatan Bandara Kemayoran di kanan pesawat DC-6 | sumber gambar: Arsip Mr. Jan Koppen/oldjets

Memasuki dekade tahun 1980an, rupanya arus lalu lintas di Kota Jakarta yang kian padat sepertinya makin tidak bisa dibendung. Tidak hanya itu saja, wilayah lokasi tempat Bandara Kemayoran juga sepertinya sudah semakin ramai dan padat akan wilayah dan pemukiman penduduk. Hal inilah yang menyebabkan ekspansi untuk Bandara Kemayoran tidaklah mungkin terealisasi dikarenakan keterbatasan wilayah areal Bandara Kemayoran. Belum lagi ditambah dengan makin banyaknya bangunan tinggi bertingkat yang dibagun di sekitar wilayah Bandara Kemayoran yang menyebabkan penerbangan dari atau ke Bandara Kemayoran menjadi semakin berisiko tinggi dan dapat membahayakan warga sekitar Bandara Kemayoran yang semakin padat.

Melihat arus lalu lintas Penerbangan yang semakin padat dan Bandara Kemayoran dan juga Halim Perdanakusuma sudah tidak lagi sanggup untuk menangani arus lalu lintas penerbangan yang kian padat, maka dari itu pada tahun 1980 pemerintah Indonesia mulai menggagas pembangunan Bandar Udara Internasional yang baru di wilayah Cengkareng. Pembagunan Bandar Udara Internasional Cengkareng dimulai dari tahun 1981 hingga akhirnya rampung pada akhir tahun 1984. Bandara Internasional yang baru ini diberi nama Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Ketika baru dibuka untuk tahap uji coba, beberapa penerbangan domestik sempat dibagi antara Bandara Kemayoran dan Bandara Soekarno-Hatta dan pada waktu itu para penumpang yang sudah melakukan check-in di Bandara Kemayoran akan dibawa menggunakan buss menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Event Indonesia International Airshow yang diadakan pada tahun 1986 di lokasi bekas Bandara Kemayoran |  sumber gambar: Arsip Koran Sinar Harapan
Event Indonesia International Airshow yang diadakan pada tahun 1986 di lokasi bekas Bandara Kemayoran |  sumber gambar: Arsip Koran Sinar Harapan

Pada tanggal 31 Maret tahun 1985, seluruh operasional untuk penerbangan sipil di Bandara Kemayoran secara resmi dihentikan dan seluruh penerbangan baik domestik maupun internasional dipindahkan ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang terletak di daerah Cengkareng. Pesawat-pesawat di Bandara Kemayoran pun secara bertahap juga diterbangkan ke Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma yang kembali digunakan sebagai Pangkalan Angkatan Udara dan Penerbangan VIP. Tetapi operasional penerbangan di Bandara Kemayoran tidaklah berhenti total, Bandara Kemayoran beralih fungsi dan digunakan sebagai pangkalan udara untuk Kepolisian Udara dari tahun 1985 hingga tahun 1991. Serta pada tahun 1986 lokasi bekas wilayah Bandara Kemayoran juga sempat digunakan untuk ajang pameran dirgantara Internasional yaitu Jakarta International Airshow 1986.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun