Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kemayoran: Kenangan Bandara Internasional Pertama di Indonesia

2 Juli 2024   14:49 Diperbarui: 2 Juli 2024   20:18 1959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar kata "Kemayoran" mungkin sekarang lebih identik dengan suatu daerah di Jakarta, di mana terletak Expo Center terbesar di Jakarta yang sering digunakan untuk event-event besar seperti Pekan raya Jakarta atau Java Jazz. Namun tahu kah anda jika Kemayoran dulunya adalah sebuah Bandar Udara di Kota Jakarta? Bahkan Bandara Kemayoran merupakan Bandara Internasional pertama yang ada di Indonesia.

Hari itu adalah hari Sabtu, tanggal 20 Juni Tahun 1992. Pada pagi hari tersebut di pukul 09.30 dini hari, Presiden Soeharto secara resmi membuka Pekan Raya Jakarta yang ke-25. Uniknya Pekan Raya Jakarta kali ini digelar di suatu tempat yang baru dan berbeda dari tempat di mana dulu Pekan Raya Jakarta sering diadakan, yaitu di Monas. Pekan Raya Jakarta yang ke-25 yang diadakan pada 20 Juni, 1992 kali ini mengambil tempat di lokasi baru yaitu di Jakarta Internasional Expo yang merupakan Expo Center terbaru dan terbesar di Jakarta yang baru saja didirikan.

Lokasi tempat Jakarta Internasional Expo ini didirikan dan merupakan tempat diadakannya Pekan Raya Jakarta yang ke-25, tidak lain merupakan lahan bekas Bandar Udara di kota Jakarta, yakni? lahan bekas Bandar Udara Kemayoran atau yang sejak saat itu lebih identik dikenal dengan julukan daerah "Kemayoran" saja dan sudah tidak lagi beroperasi menjadi Bandar Udara di Jakarta sejak beroperasinya Bandar Udara Soekarno-Hatta di daerah Cengkareng, Tangerang pada tahun 1985. Sejak saat itu pula sedikit demi sedikit lahan bekas lokasi Bandar Udara Kemayoran ini mulai dibangun dan dirubah dari Bandar Udara menjadi pusat perkotaan baru yang dinamakan "Kota Baru Bandar Kemayoran" sejak awal dekade 1990an.


Awal Berdirinya Bandara Kemayoran

Pembangunan Bandara Kemayoran pada tahun 1937 | sumber gambar: aviahistoria.com
Pembangunan Bandara Kemayoran pada tahun 1937 | sumber gambar: aviahistoria.com

Awal rencana pendirian Bandara Kemayoran ini sebenarnya digagas dari era ketika Belanda masih menduduki Indonesia pada tahun 1934. Ketika itu pemerintahan Hindia-Belanda menggagas rencana untuk membangun lapangan terbang guna diperuntukan untuk kepentingan umum atau untuk penerbangan komersial, mengingat pada dekade 1930an merupakan boomingnya era industri penerbangan, di mana transportasi udara mulai menjadi moda transportasi terbaru dan tercepat guna menjangkau satu tujuan dan tujuan lain. Tidak heran jika di tahun tersebut industri-industri penerbangan mulai dilahirkan.

Pada waktu itu sebenarnya di Batavia atau Jakarta sekarang, sebenarnya sudah ada lapangan terbang yang terletak di daerah Cililitan, yang kelak dikemudian hari akan lebih dikenal sebagai "Bandar Udara Halim Perdanakusuma" dan merupakan basis operasional maskapai Belanda  Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM) dan maskapai Hindia Belanda Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij (KNILM). Namun lokasi Lapangan Terbang Cililitan dilihat kurang strategis karena terletak di pinggiran kota dan karena militer udara Hindia Belanda juga berbasis di Lapangan Terbang Cililitan, maka operasional penerbangan sipil juga harus berbagi dengan militer udara Hindia Belanda. Pemerintah Hindia Belanda pada akhirnya memutuskan untuk memilih daerah Kemayoran yang terletak di utara Jakarta, dan ketika itu masih menjadi daerah rawa, persawahaan dan pemukiman penduduk, untuk dibangun Bandar Udara yang akan digunakan untuk operasional penerbangan sipil maskapai KNILM Hindia Belanda.

Bandara Kemayoran ketika awal beroperasi pada tahun 1940 |  sumber gambar: Airliners.net
Bandara Kemayoran ketika awal beroperasi pada tahun 1940 |  sumber gambar: Airliners.net

Nama "Kemayoran" sendiri konon berasal dari kata "Mayoran" yang mana menggambarkan sebagai tanah atau daerah yang berdekatan dengan area "Weltevreden" atau tempat tinggal utama orang-orang Eropa di pinggiran kota Batavia pada waktu itu. Nama "Kemayoran" sendiri pertama kali dicetuskan oleh Isaac de l'Ostal de Saint-Martin yang merupakan seorang Perancis dan juga komandan pasukan VOC dan merupakan tuan tanah yang memiliki sebidang tanah di daerah Kemayoran yang juga merupakan tempat tinggal Isaac hingga akhir hayatnya pada tahun 1696. Namun nama "Kemayoran" baru dikenal luas oleh publik pada 24 February 1816, ketika nama "Mayoran" muncul untuk pertama kalinya di suatu Iklan di surat kabar "Java Government Gazette" yang menyebutkan sebuah tanah di daerah dekat Weltevreden.

tanggal 8 Juli Tahun 1940, Bandar Udara Internasional Kemayoran pada akhirnya secara resmi dibuka dan diresmikan oleh pemerintah Hindia Belanda. Namun dua hari sebelum dibukanya Bandara Kemayoran, pemerintah Hindia Belanda telah menguji coba fasilitas di Bandara Kemayoran ini, terutama landasan dari Bandara Kemayoran dengan melakukan penerbangan jarak pendek pesawat Douglas DC-3 milik KNILM dari Lapangan Terbang Tjililitan menuju Bandara Kemayoran. Dua hari kemudian setelah peresmiaan dan pembukaan Bandara Kemayoran secara resmi, pesawat Douglas DC-3 KNILM ini pula lah yang digunakan untuk penerbangan dari Bandara Kemayoran, Jakarta menuju Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun