Namun ironisnya apa yang dilaporkan anak tersebut kepada guru kelas saya sangat berbeda dan kontras jauh dari apa yang terjadi. Dia justru bercerita bahwa sayalah yang pertama kali menendang bolanya hingga rusak, maka ia membalas dengan memukul bola saya hingga rusak. Lantas apa yang terjadi berikutnya? Karena satu kelas membenci saya, alhasil semua percaya terhadap cerita anak tersebut dan versi cerita anak tersebut yang sudah diputar balikan dari fakta yang asli lah yang dipercaya oleh guru saya dan semua anak-anak dikelas. Akibatnya sayalah yang harus menanggung ganti rugi.
Dari sini dapat disimpulkan pula, karena saya berada di posisi yang lemah, maka saya harus menerima dan pasrah akan keadaan.
Lantas kesimpulannya adalah, memang kita yang terkadang hanya sebagai orang yang lemah, maka kita tidak dapat berbuat banyak dalam hidup ini selain menerima dan pasrah akan keadaan jika sesuatu terjadi dan menimpa kita. Jika kita adalah orang yang kuat dan memiliki banyak kuasa mungkin yang terjadi akan berbeda dan kita tidak harus pasrah akan keadaan yang tidak kita inginkan terjadi kepada kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H