Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Niat Baik Tidaklah Selalu Diterima Dengan Baik

27 Februari 2023   14:24 Diperbarui: 27 Februari 2023   14:27 8087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: ToTellTheTruth

Niat untuk melakukan suatu perbuatan baik yang memang dilakukan dengan dasar dan landasan kebaikan dengan tujuan untuk melakukan suatu kebaikan, baik guna menolong atau membantu sesama di sekitar kita, memang terkadang tidak-lah selalu disambut dan diterima dengan "Kebaikan" juga.

Hidup ini memang-lah unik dan hidup ini dihiasi dengan para manusia dengan beragam karakter dan kepribadiaan. Beragam karakter dan kepribadiaan seseorang salah satunya adalah bagaimana mereka bereaksi akan suatu hal yang dilakukan oleh orang lain.

Secara harfiah suatu hal yang buruk yang dilakukan oleh seseorang pastinya tidak akan diterima oleh orang lain, tidak peduli apa yang terjadi, seperti contoh, tindakan yang dapat mencederai seseorang atau tindakan yang dapat berakibat fatal. Tetapi sayangnya pula suatu hal baik yang dilakukan oleh seseorang juga belum tentu diterima dengan baik oleh orang lain, seperti layaknya kita membantu seseorang yang sedang kesusahaan atau berniat membantu seseorang untuk melancarkan pekerjaannya.

Ilustrasi dari sebuah Prejudice | Sumber Gambar: kajianpustaka.com
Ilustrasi dari sebuah Prejudice | Sumber Gambar: kajianpustaka.com

Mengapa hal tersebut terjadi? Memang dalam Hidup ini manusia cenderung berpikir berdasarkan persepsi dan prejudice. Kita tidak dapat menyalahkan mereka-mereka yang berpikir seperti itu, karena memang tidak dapat dipungkiri jika seseorang memang terkadang cenderung berpikir dengan apa yang biasa ia lihat, lakukan dan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh termudahnya saja adalah ketika ada seseorang yang berpenampilan tidak senonoh atau jika dilihat dari sudut pandang kebanyakan orang berpenampilan seperti preman, maka akan selalu dianggap akan berniat buruk bahkan mencederai seseorang. Sedangkan seseorang yang berpenampil rapi dan sopan pastinya akan selalu dianggap memiliki niat yang baik. Tetapi hal tersebut terbukti sering tidak benar atau salah. Padahal suatu niat akan melakukan kebaikan tidak harus dipandang dari penampilan atau fisik sekalipun.

Seperti halnya yang pernah saya alami beberapa bulan yang lalu, di mana ketika itu saya mengunjungi tempat saya dahulu menimba ilmu. Namun Ketika itu ada junior saya yang ingin sekali memfasihkan Bahasa Inggrisnya terutama dalam hal "speaking" atau berbicara dalam Bahasa Inggris dan bertanya kepada saya di mana kah tempat yang bagus untuk belajar dan mengasah skill speakingnya dalam  berbahasa Inggris. Alhasil pada akhirnya junior saya tersebut saya ajak untuk mengikuti kelas speaking di salah satu pusat kebudayaan di Jakarta.

Namun sayangnya salah satu pengajar di tempat saya menimba ilmu dahulu mengetahui jika saya mengajak salah satu siswa untuk mengikuti kelas speaking tersebut. Alhasil saya justru dimarahi dan ditegur keras karena saya telah mengajak siswa tersebut ke kelas speaking di salah satu pusat kebudayaan di Jakarta tersebut. Saya dimarahi dan ditegur keras dengan dalih bahwa alumni dan siswa yang masih menimba ilmu tidak boleh berinteraksi dan harus seizin otoritas jika ingin berinteraksi karena dianggap dapat mengganggu proses pembelajaran siswa yang masih menimba ilmu, padahal kelas speaking tersebut diadakan di hari libur weekend dan ketika mereka sedang libur.

Tetapi saya-pun juga tidak mengambil pusing, karena almarhum ibu saya selalu berpesan:

No matter what happened dalam Hidup ini, ketika kita memiliki niat baik pasti-lah tidak akan selalu disambut dengan baik. Namun jangan-lah hal tersebut membuat kita berhenti untuk terus menabur kebaikan.


Belajar dari Karakter Chihiro

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun