Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

The Perfect Hijacking: D.B. Cooper dan Pembajakan Pesawat Northwest Orient Penerbangan 305

31 Desember 2022   01:21 Diperbarui: 31 Desember 2022   01:24 1621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu hari di Bulan November tahun 1971, sebuah pesawat Boeing 727-51 milik maskapai penerbangan Northwest Orient bertolak dari Bandar Udara International Portland di Kota Portland, Oregon menuju Bandar Udara Seattle-Tacoma di Kota Seattle, Washington. Penerbangan berjalan dengan mulus layaknya penerbangan-penerbangan normal seperti biasanya dan penerbangan juga ditempuh dalam waktu singkat, yaitu hanya 30 menit karena jarak antara Kota Portland dan Kota Seattle sangatlah dekat. Setibanya di Bandara Seattle setelah Penerbangan selama 30 menit, para penumpang pesawat Northwest Orient Penerbangan 305 turun dari pesawat setibanya di destinasi tujuan mereka, layaknya penerbangan-penerbangan normal biasanya.

Namun siapa yang menyangka jika sebenarnya Pesawat Boeing 727-51 milik maskapai penerbangan Northwest Orient dengan nomor Penerbangan 305 tersebut sebenarnya sedang dibajak. Ironisnya lagi tidak ada satu-pun dari penumpang Penerbangan 305 tersebut yang menyadari jika pesawat sedang dibajak.

Sketsa muka dari D.B. Cooper yang sosoknya tidak pernah tertangkap dan identitas aslinya tidak pernah terungkap | sumber Gambar: FBI.gov
Sketsa muka dari D.B. Cooper yang sosoknya tidak pernah tertangkap dan identitas aslinya tidak pernah terungkap | sumber Gambar: FBI.gov

Bagaimana sebuah pesawat dapat dibajak dengan cara yang sangat-sangat halus dan tenang sedemikian rupa? Lantas siapakah orang yang dapat melakukan pembajakan sesempurna tersebut?

Ya dia tidak lain adalah "Dan Cooper" atau yang biasa dikenal sebagai "D.B. Cooper" yang merupakan pembajak dari pesawat Northwest Orient penerbangan 305 tersebut yang hingga hari ini keberadaan dan nasibnya setelah membajak pesawat Northwest Orient penerbangan 305 tersebut tidak pernah diketahui. Karena aksi pembajakannya yang sangat sempurna tersebut, D.B. Cooper bahkan seperti menjadi suatu legenda dari suatu aksi Kriminal yang dijalankan dengan sangat sempurna.


Northwest Orient Penerbangan 305 

Pesawat Boeing 727-51 N467US milik Maskapai Northwest Orient yang digunakan pada Penerbangan 305 | Sumber gambar: airlinefan.com
Pesawat Boeing 727-51 N467US milik Maskapai Northwest Orient yang digunakan pada Penerbangan 305 | Sumber gambar: airlinefan.com

Hari itu adalah Hari Rabu tanggal 24 November tahun 1971 dan pesawat Boeing 727-51 milik maskapai Penerbangan Northwest Orient tengah bersiap untuk penerbangan schedule routine mereka, yaitu nomor Penerbangan 305 yang akan bertolak dari Bandara Internasional Portland di Kota Portland, Oregon menuju Bandara Internasional Seattle-Tacoma di Kota Seattle, Washington. Pada hari itu banyak penumpang yang hendak bepergian dalam rangka menjelang hari thanksgiving, banyak dari mereka yang hendak pulang ke kampung halaman masing-masing guna merayakan hari thanksgiving bersama keluarga besar mereka.

Northwest Orient dengan Nomor Penerbangan 305 pada hari itu idawaki oleh Kapten William Scott dan Co-Pilot Bill Rataczak dan Flight Engineer Harold E. Anderson dan juga diawaki oleh enam orang awak kabin. Pada pukul 14.50 waktu setempat, pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient dengan nomor Penerbangan 305 pun lepas landas dari Bandara Internasional Portland dan bertolak menuju Bandara Internasional Seattle-Tacoma. Penerbangan kali ini memang cukup singkat dan hanya ditempuh dengan waktu yang sangat singkat, yakni? 30 menit, mengingat jarak antara Kota Portland, Oregon dan Kota Seattle, Washington sangatlah dekat.

Namun karena penerbangan pada hari itu bertepatan dengan menjelangnya hari perayaan Thanksgiving, maka dapat dikatakan bahwa kapasitas pesawat terisi cukup penuh, mengingat banyaknya orang yang ingin bepergian pulang ke kampung halamannya untuk merayakan Thanksgiving. Selama penerbangan tidak terlihat tanda-tanda yang mencurigakan. Para awak kabin melayani penumpang layaknya penerbangan normal seperti biasanya dan dari para tingkah laku para penumpang juga tidak menunjukan adanya penumpang yang melakukan hal yang membahayakan penerbangan.


Dimulainya Aksi D.B. Cooper

Ilustrasi D.B. Cooper ketika memulai aksinya dalam membajak Pesawat Northwest Orient Penerbangan 305 | Sumber Gambar: Natgeo.com
Ilustrasi D.B. Cooper ketika memulai aksinya dalam membajak Pesawat Northwest Orient Penerbangan 305 | Sumber Gambar: Natgeo.com

Tetapi ketika pesawat hendak mencapai destinasi, seorang lelaki dengan perawakan cukup tinggi yang berpakaiian rapi mengenakan kemeja lengkap dengan dasi dan jas secara tiba-tiba memberikan sepucuk surat ke pramugari Florence Schaffner. Schaffner yang menerima surat tersebut, awalnya mengira paling itu hanyalah rayuan dan godaan seorang penumpang yang mengajaknya untuk berkencan, tetapi situasi yang awalnya tenang dan normal pun berubah seketika menjadi tegang. Surat yang diberikan kepada Schaffner tersebut rupanya bukanlah rayuan dan godaan, melainkan suatu ancaman, di mana sang penumpang yang duduk di kursi 18-E yang berjarak cukup dekat dengan kursi jumpseat Schaffner tersebut menuliskan bahwa "di dalam tas kopernya terdapat sebuah bom dan jika tuntutannya tidak terpenuhi, maka bom tersebut akan ia ledakan."

Terkejut bukan main, Schaffner pun menghampiri penumpang yang diketahui berdasarkat nama yang tertulis di tiket pesawat, bernama "Dan Cooper" tersebut untuk tidak bercanda dengan candaan-candaan yang bernada ancaman ketika penerbangan berlangsung. Tetapi rupanya Cooper tidak bercanda, ketika tas koper milik Cooper dibuka ketakutan Schaffner pun memuncak, karena ia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Cooper memang membawa seperangkat bom yang terdiri dari beberapa dinamite dan siap ia ledakan. Cooper pun memerintahkan Schaffner untuk tidak bertindak gegabah yang akan menimbulkan kepanikan penumpang-penumpang lainnya dan memintanya untuk menyampaikan tuntutannya kepada Kapten Pesawat agar disampaikan kepada kantor Northwest Orient di kota Seattle.

Tuntutan Cooper tidak lain adalah uang tunai sebanyak $200.000 U.S. Dollar, atau setara dengan $1,3 Juta U.S. Dollar jika disamakan dengan kurs Dollar di tahun 2021, dan juga empat pasang parasut, yaitu dua set parasut depan dan dua set parasut belakang. Schaffner pun menyampaikan tuntutan Cooper kepada awak Kokpit dan Kapten Scott pun langsung menghubungi kantor Northwest Orient di Seattle untuk menyampaikan tuntutan Dan Cooper atau yang kelak akan lebih dikenal sebagai D.B. Cooper. Lantas awak Kokpit pun meminta Schaffner untuk tetap di Kokpit, sedangkan pramugari Tina Mucklow lah yang menggantikan posisi Schaffner yang duduk disamping kursi D.B. Cooper guna menyampaikan pesan dari awak Kokpit kepada Cooper. Awak Kokpit memberitahu Cooper bahwa pihak Northwest Orient membutuhkan waktu setidaknya 2 jam untuk memenuhi tuntutan Cooper dan Cooper pun setuju dengan waktu 2 jam guna memenuhi tuntutannya.

Route Penerbangan yang ditempuh oleh Pesawat Northwest Orient Penerbangan 305 | Sumber Gambar: thisdayinaviation.com
Route Penerbangan yang ditempuh oleh Pesawat Northwest Orient Penerbangan 305 | Sumber Gambar: thisdayinaviation.com

Lantas pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient dengan nomor Penerbangan 305 yang telah memasuki wilayah udara Seattle pun harus berputar-putar di atas Kota Seattle selama dua jam, sambil menunggu pihak maskapai dan juga polisi setempat untuk memenuhi tuntutan D.B. Cooper tersebut. Sedangkan guna menghindari kepanikan para penumpang lainnya, Awak Kokpit pun mengumumkan kepada para penumpang Penerbangan 305 tersebut jika terjadi kendala pada teknis pesawat yang menyebabkan pesawat akan kesulitan untuk mendarat dan harus berputar-putar di atas kota Seattle terlebih dahulu untuk sementara waktu, sambil menunggu perbaikan kendala teknis tersebut.

Berdasarkan penuturan Tina Mucklow, selama pesawat berputar-putar di atas kota Seattle sambil menunggu terpenuhinya tuntutan D.B. Cooper tersebut, Cooper bersikap sangatlah santai dan tenang dan tidak membuat hal-hal yang bisa memicu kepanikan. Mucklow bahkan mengatakan jika sambil menunggu pihak maskapai memenuhi tuntutan Cooper, Cooper dengan santai memesan minuman seperti Bourbon dan Soda 7-Up dan sambil merokok, mengingat pada tahun 1971 merokok di dalam pesawat masih diperbolekan. Cooper juga menyempatkan untuk berbincang-bincang dengan Mucklow sambil menunggu terpuhinya tuntutannya, seperti berbincang sambil menunjukan keindahan Kota Seattle kepada Mucklow dan menurut Mucklow, Cooper tidak menunjukan tanda-tanda panik atau kecemasan. Hal inilah yang dapat dikatakan bahwa pembajakan yang dilancarkan oleh D.B. Cooper sangatlah sempurna dan tidak seperti pembajakan-pembajakan pesawat lainnya yang cenderung membuat panik seluruh penumpang. Bahkan karena ketenangan Cooper, selama penerbangan berlangsung bahkan pada saat berputar-putar selama dua jam di atas kota Seattle untuk menunggu dipenuhinya tuntutan Cooper, tidak satupun dari penumpang Northwest Orient Penerbangan 305 yang menyadari jika pesawat tersebut memang sedang dibajak oleh D.B. Cooper. 

Pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient Penerbangan 305 ketika mendarat di Bandara Seattle-Tacoma | Sumber Gambar: thisdayinaviation.com
Pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient Penerbangan 305 ketika mendarat di Bandara Seattle-Tacoma | Sumber Gambar: thisdayinaviation.com

Setelah dua jam berlalu dan tuntutan D.B. Cooper telah terpenuhi, Pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient dengan nomor Penerbangan 305 pun pada akhirnya mendarat di Bandar Udara Internasional Seattle-Tacoma pada pukul 17.46 waktu setempat. Lantas atas perintah Cooper, pesawat pun berhenti di wilayah remote Bandar Udara Internasional Seattle-Tacoma dan berjarak cukup jauh dari terminal Bandara. Para penumpang Northwest Orient Penerbangan 305 pun turun dari pesawat layaknya penerbangan normal yang telah mencapai destinasi dan tidak lama kemudian setelah para penumpang di antarkan ke gedung Terminal Bandara, pihak Northwest Orient dan polisi setempat pun memberikan seluruh tuntutan D.B. Cooper yaitu uang tunai senilai $200.000 U.S. Dollar dan empat set parasut.

Selain itu Cooper juga meminta agar bahan bakar pesawat diisi dan tidak lama kemudian setelah bahan bakar pesawat diisi dan seluruh tuntutan Cooper telah diberikan, pesawat pun kembali tinggal landas meninggalkan Bandara Internasional Seattle-Tacoma. Namun kali ini hanya para awak Kokpit Kapten William Scott dan Co-Pilot Bill Rataczak dan Flight Engineer Harold E. Anderson dan Pramugari Tina Mucklow sajalah yang turut terbang, sedangkan awak kabin yang lainnya termasuk Florence Schaffner telah diturunkan di Bandara Internasional Seattle-Tacoma.


Raibnya D.B. Cooper

gambar-7-63af25f30788a35cc05e3f73.jpg
gambar-7-63af25f30788a35cc05e3f73.jpg
Pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient di Bandara Reno, Nevada, sehari setelah aksi Pembajakan D.B. Cooper | Sumber Gambar: FBI.gov Setelah Pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient tinggal landas meninggalkan Bandara Internasional Seattle-Tacoma pada pukul 19.40 waktu setempat. Cooper pun lantas meminta kepada Kapten William Scott untuk menerbangkan pesawat menuju Kota Meksiko, namun Kapten Scott memberitahu Cooper bahwa pesawat tidak memiliki bahan bakar yang cukup untuk terbang menuju Kota Meksiko dan harus melakukan pemberhentian di kota Reno, Nevada guna melakukan pengisian bahan bakar ulang agar bisa mencapai kota Meksiko. Cooper pun pada akhirnya setuju dengan usulan tersebut dan juga memerintahkan agar pesawat terbang dengan hanya kecepatan 100 knots atau 185 km per-jam dan roda pendaratan tepat diturunkan juga flaps sayap pesawat diturunkan 15 derajat.

Mendengar adanya pembajakan, pihakn Angkatan Udara Amerika Serikat juga mengerahkan dua unit pesawat Convair F-106 dan satu unit pesawat Lockheed T-33 untuk terbang guna menyusul dan memantau pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient yang sedang dibajak oleh Cooper tersebut dan hendak menuju ke kota Reno, Nevada.

Ilustrasi pelarian D.B. Cooper dari Pesawat Boeing 727-51 melalui Pintu Tangga di bagian belakang Pesawat | Sumber Gambar: seattlemet.com
Ilustrasi pelarian D.B. Cooper dari Pesawat Boeing 727-51 melalui Pintu Tangga di bagian belakang Pesawat | Sumber Gambar: seattlemet.com

Namun ketika sedang berada di ketinggian udara 10.000 kaki, di mana Cooper memerintahkan agar pesawat diterbangkan pada ketinggian yang rendah, dan sedang dalam perjalanan menuju Bandara Kota Reno, Nevada, tetiba Pramugari Tina Mucklow masuk ke dalam Kokpit dan diberitahu bahwa ia diperintahkan oleh Cooper untuk pergi ke Kokpit. Tidak lama kemudian terdengar peringatan di kokpit bahwa pintu dan tangga bagian belakang yang terletak di ekor pesawat telah terbuka. Mucklow juga mengatakan bahwa D.B. Cooper hendak melompat dan melakukan terjun payung dari atas Pesawat. Ironisnya keadaan cuaca pada waktu itu tidak lah bagus, terlebih lagi mengingat waktu yang pada saat itu menunjukan 20.00 malam dan merupakan waktu yang cukup berisiko untuk melakukan aksi terjun payung. Tetapi resiko-resiko tersebut sepertinya tidak dipusingkan oleh Cooper dan D.B. Cooper pun pada akhirnya terjun dari Pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient melalui pintu tangga di bagian belakang pesawat menggunakan parasut yang telah ia minta dan serta membawa uang sebesar $200.00 U.S. Dollar yang dimintanya.

Sejak saat itulah nasib dan keberadaan D.B. Cooper tidak pernah diketahui, bak raib ditelan bumi. D.B. Cooper hanya diketahui terakhir terlihat adalah oleh Tina Mucklow pada saat masih di dalam Kabin Pesawat, ketika ia memerintahkan Mucklow untuk pergi ke Kokpit pesawat dan sebelum ia membuka pintu dan tangga yang terletak di bagian belakang pesawat. Sedangkan karena cuaca yang cukup buruk, awak pesawat F-106 dan T-33 Angkatan Udara Amerika Serikat juga tidak dapat melihat jelas apa yang terjadi ketika pintu dan tangga bagian belakang pesawat terbuka dan ketika D.B. Cooper melakukan aksi terjun payungnya.

Para awak Northwest Orient Penerbangan 305 ketika tiba di Bandara Reno, Nevada | Sumber Gambar: thisdayinaviation.com
Para awak Northwest Orient Penerbangan 305 ketika tiba di Bandara Reno, Nevada | Sumber Gambar: thisdayinaviation.com

Pada pukul 23.02 waktu setempat, Pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient yang dibajak oleh D.B. Cooper pada akhirnya pun berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Reno--Tahoe di Kota Reno, Nevada pada pukul 23.02 waktu setempat. Setibanya di Kota Reno, Nevada, Polisi setempat beserta para Agen dari Federal Bureau of Investigation atau F.B.I. dengan segera menggerebek Pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient tersebut guna menangkap D.B. Cooper. Sayang D.B. Cooper sudah tidak ditemukan lagi di dalam pesawat dan Kapten William Scott beserta para awak yang lainnya, Co-Pilot Bill Rataczak dan Flight Engineer Harold E. Anderson dan Pramugari Tina Mucklow, pun mengkonfirmasi jika Cooper sudah tidak lagi berada di dalam pesawat.

Pesawat pun terus digeledah oleh Agen F.B.I. dan otoritas setempat guna mencari jejak dari D.B. Cooper. Sayangnya tidak banyak petunjuk yang menuntun jelas kepada siapakah D.B. Cooper dan identitas aslinya, mengingat pada akhirnya diketahui bahwa nama Dan Cooper yang tertera di tiket pesawat Northwest Orient Penerbangan 305 atau yang kelak lebih dikenal D.B. Cooper, ternyata hanyalah nama samaran. D.B. Cooper seakan menghilang begitu saja layaknya ditelan oleh bumi setelah kejadian di mana ia melakukan aksi nekad terjun payungnya dari Pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient dan juga di malam hari ketika cuaca sedang tidak baik yang sangat beresiko tinggi.


Teka-Teki Seputar D.B. Cooper

gambar-10-63af274a08a8b56aa813e222.jpg
gambar-10-63af274a08a8b56aa813e222.jpg
Tajuk Berita harian Seattle mengenai pembajakan Northwest Orient Penerbangan 305 oleh D.B. Cooper | Sumber Gambar:  thisdayinaviation.com

Pembajakan Pesawat Boeing 727-51 Northwest Orient dengan nomor Penerbangan 305 dan raibnya sang pembajak, D.B. Cooper tentu saja menggemparkan seluruh publik Amerika Serikat. Bagaimana tidak, aksi D.B. Cooper ini dapat dikatakan benar-benar sempurna, bahkan jejak Cooper pun benar-benar tidak dapat terlacak. Bahkan akibat dari aksi D.B. Cooper ini-pun para penyidik baik dari F.B.I. maupun department kepolisian dibuat kebingungan dan kewalahan dalam menyelidiki kasus D.B. Cooper tersebut.

Spekulasi demi spekulasi terus bermunculan akan kebeneran mengenai siapa sebenarnya D.B. Cooper. Terutama lantaran diketahui bahwa nama "Dan Cooper" yang tercantum di tiket pesawat Northwest Orient Penerbangan 305 ternyata hanyalah nama Fiktif atau samaran. Banyak spekulasi yang bermunculan jika nama "Dan Cooper" sebenarnya diambil dari nama sebuah karakter komik yang juga berjudul dengan nama yang sama, yaitu "Dan Cooper" atau juga dikenal dengan "Les Aventures de Dan Cooper" yang merupakan cerita tentang seorang pilot dari Angkatan Udara Canada yang pertama kali terbit pada tahun 1954.

Spekulasi lain juga menyebutkan jika D.B. Cooper juga bukan merupakan orang biasa, namun ia memiliki skills dan kemampuan yang cukup memadai sehingga dapat melakukan pembajakan sesempurna itu. Spekulasi yang muncul diantara lain adalah bahwa D.B. Cooper sebenarnya juga seorang mantan veteran di Angkatan Bersenjata yang memiliki skills dan kemampuan untuk terjun payung yang sangat memadai. Hal ini dilihat dari bagaimana Cooper memilih jenis parasut yang ia minta ketika membajak pesawat Northwest Orient Penerbangan 305, juga ketika ia melakukan penerjunan payung yang dapat dikatakan sangat berbahaya, yakni? Di malam hari ketika cuaca sangatlah buruk dan penerjunan payung seperti itu sangatlah mustahil dilakukan orang yang minim pengalaman akan terjun payung. Tidak heran jika banyak yang mengatakan bahwa Cooper adalah mantan personil militer yang memiliki kemampuan yang cukup lihai dalam terjun payung.

Pesawat Boeing 727 Northwest Orient dan nampak Rear Airstair dari pesawat Boeing 727 ketika sedang dibuka | Sumber Gambar: Wikimedia.org
Pesawat Boeing 727 Northwest Orient dan nampak Rear Airstair dari pesawat Boeing 727 ketika sedang dibuka | Sumber Gambar: Wikimedia.org

Selain itu kelihaiian Cooper juga dilihat dari bagaimana ia memilih pesawat untuk melancarkan aksinya tersebut. Seperti yang diketahui bahwa jenis type pesawat yang digunakan oleh Maskapai Northwest Orient dengan nomor Penerbangan 305 yang dibajak D.B. Cooper, tidak lain adalah Boeing 727-51. Pesawat Boeing 727 ini, seperti yang disebutkan di atas juga diketahui memilik pintu dan anak tangga di bagian belakang ekor pesawat-nya atau yang biasa dikenal juga dengan "Rear Aistair."

Rear Airstair Pesawat Boeing 727 ketika digunakan oleh maskapai Air America untuk operasi penerjunan payung C.I.A. | Sumber Gambar: air-america.org
Rear Airstair Pesawat Boeing 727 ketika digunakan oleh maskapai Air America untuk operasi penerjunan payung C.I.A. | Sumber Gambar: air-america.org

Lantaran diketahui bahwa penerjunan payung yang dilakukan oleh D.B. Cooper melalui rear airstair pesawat Boeing 727 bukan-lah yang pertama kali. Pada saat Perang Vietnam rupanya Central Intelligence Agency (C.I.A.) atau Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat juga menggunakan pesawat Boeing 727 untuk operasi penerjunan payung dan juga penerjunan payung untuk barang-barang logistik yang dilakukan oleh maskapai front-company C.I.A yaitu Air America. Operasi penerjunan payung yang dilakukan oleh C.I.A. dengan pesawat Boeing 727 juga menggunakan rear airstair dan sepertinya dari sinilah D.B. Cooper mendapatkan pengetahuannya untuk memilih pesawat komersial yang tepat untuk terjun payung.

F.B.I. pun terus menyelidiki guna mencari tahu akan kebenaran mengenai D.B. Cooper ini. Tidak hanya itu saja, nama-nama orang-orang yang diduga kuat adalah D.B. Cooper pun juga terus bermunculan, seperti diantaranya adalah Ted Braden yang merupakan mantan anggota pasukan khusus ketika Perang Vietnam dan juga seorang ahli dalam terjun payung, namun sayangnya Braden juga seorang narapidana yang memiliki tendensi untuk melakukan hal seperti yang dilakukan D.B. Cooper. Namun sayang dugaan jika Braden adalah D.B. Cooper ternyata salah besar, karena pada saat kejadian pembajakan Braden hanyalah bekerja sebagai supir truk di Consolidated Freightways.  Ada pula Duane L. Weber yang sesaat sebelum wafatnya di tahun 1995 mengaku kepada istrinya bahwa dia adalah D.B. Cooper, Weber yang juga mantan veteran Perang Dunia Kedua dan Personil Angkatan Darat Amerika Serikat juga memiliki kesamaan dengan deskripsi D.B. Cooper, Weber adalah seorang perokok berat dan juga senang meminum bourbon. Namun sayang bukti-bukti tidak cukup kuat untuk membuktikan bahwa Duane L. Weber adalah D.B. Cooper.

Salah satu orang yang diduga kuat sebagai D.B. Cooper, Richard McCoy Jr., ketika ditangkap oleh F.B.I. pada 9 April 1972 | Sumber Gambar: History.com
Salah satu orang yang diduga kuat sebagai D.B. Cooper, Richard McCoy Jr., ketika ditangkap oleh F.B.I. pada 9 April 1972 | Sumber Gambar: History.com

Tidak hanya itu saja adapula yang menyebutkan jika D.B. Cooper sebenarnya adalah seorang perempuan yang menyamar sebagai laki-laki ketika membajak Northwest Orient Penerbangan 305. Namun salah satu orang yang disebut-sebut memiliki persamaan yang cukup mirip dengan D.B. Cooper tidak lain adalah Richard McCoy Jr. McCoy juga merupakan mantan personil angkatan bersenjata di Garda Nasional Utah dan penggemar olah raga parasut dan SkyDiving. 

Tepat hampir setahun setelah pembajakn D.B. Cooper, tepatnya pada 7 April tahun 1972, McCoy juga melakukan pembajakan yang sama dengan D.B. Cooper. Ketika itu McCoy menaiki pesawat Boeing 727 United Airlines dengan nomor Penerbangan 855 dari Denver, Colorado. McCoy pun lantas membajak pesawat United Airlines dengan nomor Penerbangan 855 tersebut dan meminta uang sebesar $550.000 U.S. Dollar dan juga set-parasut. 

Setelah permintaan McCoy dikabulkan, McCoy pun meminta pesawat untuk kembali diterbangkan dan McCoy pun melakukan hal yang sama seperti yang D.B. Cooper lakukan, yaitu melompat dengan parasut melalui pintu tangga belakang atau rear-stair pesawat Boeing 727 United Airline tersebut.

Namun sayang nasib McCoy tak semujur D.B. Cooper, identitasnya terungkap karena meninggalkan banyak jejak di pesawat dan dua hari setelah pembajakan, pada 9 April tahun 1972, McCoy ditangkap oleh F.B.I. dan dijebloskan ke Penjara. Nasib malang kembali menghampiri McCoy dua tahun kemudian, di mana dirinya yang berhasil melarikan diri dari penjara namun harus merenggang nyawa karena melawan agen F.B.I. dalam adu tembak di Pantai Virginia. Walaupun memiliki deskribsi yang sangat kuat dengan D.B. Cooper, namun F.B.I. tidak bisa menyatakan bahwa D.B. Cooper adalah Richard McCoy Jr., dikarenakan alibi McCoy yang sangat kuat ketika pembajakan Pesawat Northwest Orient Penerbangan 305 pada 24 November tahun 1971 terjadi. McCoy diketahui berada di Las Vegas dan menghabiskan waktunya untuk berjudi di sana, ketika pembajakan Northwest Orient Penerbangan 305 terjadi dan McCoy juga berada di rumahnya di Utah untuk jamuan makan bersama keluarganya di Hari Thanksgiving.

F.B.I. sepertinya dibuat semakin kewalahan dalam menangani kasus D.B. Cooper ini, karena walaupun banyak orang-orang yang dicurigai sebagai D.B. Cooper, namun tidak ada satupun dari mereka yang pada akhirnya terkuak sebagai D.B. Cooper yang asli dan jati diri yang asli dari D.B. Cooper pun seakan menjadi teka-teki terbesar  bagi F.B.I. Tetapi pada tahun 1980, F.B.I. pada akhirnya berhasil menemukan suatu barang bukti terbaru dari kasus D.B. Cooper tersebut. Pada waktu itu seorang bocah berusia delapan Brian Ingram ketika sedang berlibur dengan keluarganya di sekitar sungai Columbia, tiba-tiba menemukan beberapa uang yang berserekan di sekitar sungai Columbia. Ingram pun menceritakan temuannya itu kepada orang tua-nya dan orang tua Ingram pun melaporkan temuan Ingram tersebut ke otoritas setempat dan langsung melaporkan temuannya Ingram tersebut kepada F.B.I.

Serpihan uang yang diberikan kepada D.B. Cooper dan ditemukan oleh Brian Ingram sembilan tahun pasca pembajakan D.B. Cooper | Sumber Gambar: FBI.gov
Serpihan uang yang diberikan kepada D.B. Cooper dan ditemukan oleh Brian Ingram sembilan tahun pasca pembajakan D.B. Cooper | Sumber Gambar: FBI.gov

Tim F.B.I. pun langsung menyusuri daerah tempat uang tersebut ditemukan dan tim forensik F.B.I. pun juga langsung menyelidiki uang-uang yang ditemukan Ingram tersebut. Hasil penyelidikan tim forensik pun ternyata benar sekali, jika uang yang ditemukan Ingram yang berjumlah $5.800 U.S. Dollar tersebut, tidak lain adalah bagian dari uang-uang yang diberikan oleh pihak maskapai Northwest Orient kepada di D.B. Cooper sembilan tahun yang lalu ketika pembajakan pesawat Northwest Orient Penerbangan 305. Tetapi sayangnya temuan uang-uang yang merupakan bagian dari uang-uang yang diberikan oleh D.B. Cooper pada pembajakan Penerbangan 305 di November tahun 1971 pun rupanya tidak cukup bagi F.B.I. untuk mengungkap identitas asli dari D.B. Cooper dan melacak keberadaannya.

Pada bulan July tahun 2016 atau tepatnya hampir 45 tahun berlalu setelah pembajakan Northwest Orient Penerbangan 305 oleh D.B. Cooper atau yang diberi istilah NORJAK yang merupakan singkatan dari "Northwest Hijacking" pada akhirnya resmi diberhentikan oleh F.B.I. setelah berlangsung selama 45 tahun lamanya. Kasus pembajakan yang dilakukan oleh D.B. Cooper sepertinya telah menjadi misteri terbesar dari segelintir kasus yang pernah ditangani oleh F.B.I. Bagaimana tidak? Karena hingga lebih dari 45 tahun lamanya pada saat kasus ditutup atau hingga sekarang yang telah melewati 50 tahun, tidak dapat terpecahkan. Bahkan hingga 50 tahun pun identitas asli dari D.B. Cooper tidak pernah diketahui.

Tidak heran jika kasus pembajakan D.B. Cooper ini merupakan kasus pembajakan pesawat yang paling sempurna atau dapat dikatakan sebagai "The Perfect Hijacking."

Patung D.B. Cooper dengan Pesawat Boeing 727 tepat dibelakangnya yang menjadi display di Museum of Flight, Seattle | Sumber Gambar: airlinefan.com
Patung D.B. Cooper dengan Pesawat Boeing 727 tepat dibelakangnya yang menjadi display di Museum of Flight, Seattle | Sumber Gambar: airlinefan.com

D.B. Cooper pun seakan menjadi legenda di kalangan masyarakat Amerika Serikat karena aksinya yang berhasil melahirkan suatu teka-teki terbesar dalam dunia kriminalitas dan bahkan membuat pihak aparat pun kewalahaan selama bertahun-tahun untuk mengungkap kebenaran dari kasus D.B. Cooper tersebut. Tidak heran jika sosok D.B. Cooper pun seakan-akan menjadi idola bagi para kaum-kaum remaja dan millenial di era-nya pada waktu itu, di mana banyak kaum remaja yang berontak dan tidak menyukai pemerintah pada waktu itu terutama akibat dari dampak Perang Vietnam di tahun tersebut, karena D.B. Cooper dianggap sebagai seorang kriminal yang berhasil mengalahkan aparat.

Film-film dan musik-musik yang menceritakan tentang D.B. Cooper pun juga banyak bermunculan pada waktu itu. Pada tahun 2022 sebuah film dokumentasi baru yang menceritakan tentang kasus D.B. Cooper ini kembali diluncurkan, kali ini seseorang bernama Rodney Lewis Bonnifield kembali mengaku bahwa dirinya-lah D.B. Cooper yang sebenarnya, walaupun belum ada bukti yang menujukan bahwa Bonnifield adalah D.B. Cooper.

Namun siapakah sebenarnya D.B. Cooper? dan Lantas bagaimana-kah nasib D.B. Cooper setelah membajak Pesawat Boeing727-51 maskapai Northwest Orient dengan nomor Penerbangan 305 pada 24 November 1971? Sepertinya jawaban dari teka-teki itu masih belum dapat terjawab dalam kurun waktu yang cukup lama.

Sumber:

https://www.history.com/news/who-was-d-b-cooper

https://www.history.com/shows/d-b-cooper-case-closed

https://www.history.com/this-day-in-history/hijacker-parachutes-into-thunderstorm

https://www.fbi.gov/history/famous-cases/db-cooper-hijacking

https://nymag.com/news/features/39593/

https://www.thisdayinaviation.com/tag/d-b-cooper/

https://people.com/archive/six-years-later-brian-ingram-gets-a-piece-of-d-b-coopers-hijack-haul-vol-25-no-25/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun