Lantas kembali ke pertanyaan awal, apa yang sebenarnya menyebabkan Uni Soviet runtuh, ya tidak lain memang runtuhnya Uni Soviet dapat dikatakan memang akibat dari ulahnya sendiri. Selama bertahun-tahun sejak didirikan pada tahun 1922, Soviet sepertinya membanggakan sistem pemerintahan otoriter Komunisme mereka yang segalanya terpusat pada pemerintah pusat di Moscow. Soviet juga bangga akan keunggulannya dalam bidang pertahanan dan persenjataan yang mana membuatnya tampak sangatlah kuat di mata dunia. Tetapi sayangnya itu semua sebenarnya hanyalah sesuatu yang tampak di depan layar saja. Tanpa disadari perekonomian mereka sebenarnya sangat rapuh, banyak rakyat yang menderita kelaparan dan harus hidup dalam kesengsaraan di bawah sistem pemerintahan komando Uni Soviet. Terlebih lagi rakyat-rakyatnya dilarang keras untuk mengutarakan pendapat mereka dan bersuara mengenai keburukan dari Uni Soviet.
Berbeda dengan rival utama Uni Soviet, yaitu Amerika Serikat. Mereka juga membangun kekuatan militer mereka agar tidak tersaingi oleh Uni Soviet. Namun mereka juga membangun perekonomian mereka dengan mengembangkan industri-industri yang justru dapat dikonsumsi oleh banyak khalayak masyarakat.
Seperti contoh industri pangan mereka dan majunya industri Fast Food Amerika Serikat seperti McDonald's yang ketika masuk di Rusia untuk pertama kalinya pada tahun 1990 justru banyak diminati oleh warga Rusia, industri perfilman Amerika Serikat yang hingga hari ini sangat diminati oleh warga di seluruh dunia dan bebas dari segala bentuk sensor yang membuat industri perfilman Amerika Serikat semakin maju karena kebebasan rakyatnya untuk berkarya. Maka dari itulah, mengapa Uni Soviet justru kalah saing oleh Amerika Serikat.
Ketika Mikhail Gorbachev berusaha membuat suatu perubahaan dengan kebijakan Glasnost dan Perestroikanya, semuanya sepertinya sudah telat. Ibarat pepatah nasi sudah menjadi bubur, ketika transparasi dimulai pada akhirnya hanya menunjukan sisi buruk Soviet yang seakan sudah menjadi semakin parah. Bahkan pada pidato pengunduran dirinya, Gorbachev sendiri mengatakan:
Kita memiliki banyak hal, tanah, minyak bumi, gas dan sumber daya alam lainnya, dan Tuhan juga telah menganugerahkan kepada kita kecerdasan dan bakat, tetapi kita hidup jauh lebih buruk daripada orang-orang di negara maju, dan kita semakin tertinggal dibelakang mereka.
Dalam pidato tersebut Gorbachev sepertinya memang memberi peringatan dan kesan bahwa Uni Soviet sudah tertinggal dibelakang negara-negara lain yang lebih maju, akibat dari rapuhnya sistem pemerintahan di Uni Soviet yang terlalu otoriter. Melihat dari kesuksesan Amerika Serikat yang mana rakyatnya diberi hak dan kebebasan untuk berekspresi dan berkreasi yang pada akhirnya melahirkan produk-produk yang hingga hari ini masih dikonsumsi oleh masyarakat di hampir seluruh belahan dunia.Â
Alhasil kebijakan yang tadinya dianggap dapat memperbaiki Uni Soviet, justru pada akhirnya dianggap menjadi penyebab runtuhnya Uni Soviet. Karena memang sudah terlalu terlambat untuk melakukan pembenahan di Soviet.
Pada tanggal 30 Agustus tahun 2022, Mikhail Gorbachev wafat pada usia 91 tahun setelah sakit yang berkepanjangan. Sosoknya hingga kini masih dianggap dan dilihat sebagai sosok yang membawa perdamaiian dan merupakan salah satu tokoh yang memiliki peran dalam mengakhiri Perang Dingin, bersama Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan. Gorbachev juga menerima hadiah penghargaan perdamaiian Nobel pada tahun 1990 atas keberhasilannya membawa perdamaiian yang berujung berakhirnya Perang Dingin.