Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Pertandingan Rugby Berhasil Mempersatukan Satu Bangsa yang Sedang Terbelah

26 Agustus 2022   07:17 Diperbarui: 26 Agustus 2022   08:55 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nelson Mandela ketika diambil sumpahnya menjadi Presiden Afrika Selatan menggantikan F.W. de Klerk | Sumber Gambar: Getty Images

Setelah pertandingan selama beberapa jam, team Springbook Afrika Selatan pun pada akhirnya berhasil memenangkan ajang World Cup Rugby tahun 1995 ini mengalahkan New Zealand dengan score 15-12, salah satunya berkat salah satu anggota team Springbook Joel Stransky yang berhasil mencetak score drop goal pada saat extra time.

Para Pemain Team Springbook ketika merayakan Kemenangan mereka pada perhelatan Rugby World Cup 1995 | Sumber Gambar: Getty Images
Para Pemain Team Springbook ketika merayakan Kemenangan mereka pada perhelatan Rugby World Cup 1995 | Sumber Gambar: Getty Images

Sorak sorai akan keberhasilan team Springbook Afrika Selatan karena telah memenangkan ajang World Cup Rugby tahun 1995 ini pun terlihat sekali di Stadion Ellis Park. 

Tidak hanya itu saja, pada ajang Final Rugby World Cup ini tidak-lah seperti yang dilihat oleh Mandela pada ajang Rugby yang ia saksikan pada saat masa-masa awal Mandela menjadi Presiden Afrika Selatan, kali ini seluruh masyarakat Afrika Selatan baik dari ras kulit putih maupun non-kulit putih yang hadir di Stadion Ellis Park turut memeriahkan dengan sorak soari kemenangan team Springbook Afrika Selatan atas keberhasilannya mengalahkan team New Zealand pada pertandingan final Rugby World Cup tahun 1995 dan menjadi juara Rugby World Cup tahun 1995. 

Setelah pertandingan usai, Mandela pun turun ke lapangan Stadion Ellis Park guna menyelamati team Springbook atas keberhasilannya memenangkan ajang World Cup Rugby tahun 1995 dan juga memberikan piala Webb Ellis Cup yang merupakan piala untuk pemenang Rugby World Cup kepada sang Kapten dari Springbook yaitu Francois Pienaar.

Namun rupanya tidak hanya berhenti di situ saja, usai pertandingan dan penutupan final Rugby World Cup pun, seluruh masyarakat Afrika Selatan baik non-kulit putih maupun kulit putih turut berbaur bersama dan turun ke jalan guna merayakan kemenangan team Springbook pada ajang Rugby World Cup Tahun 1995 ini. 

Jalanan di sekitar Stadion Ellis Park pun dipadati oleh orang-orang yang bersorak sorai merayakan kemengangan team Springbook di ajang Rugby World Cup tahun 1995 ini.

Masyarakat Afrika Selatan ketika tengah merayakan kemenangan Afrika Selatan pada Rugby World Cup tahun 1995 | Sumber Gambar: Planetrugby.com
Masyarakat Afrika Selatan ketika tengah merayakan kemenangan Afrika Selatan pada Rugby World Cup tahun 1995 | Sumber Gambar: Planetrugby.com

Melihat kemeriahan dan kebersamaan rakyat Afrika Selatan dari seluruh ras, baik kulit putih maupun non-kulit putih, merayakan kemenangan team Springbook di ajang Rugby World Cup tahun 1995, Nelson Mandela pada akhirnya merasa bahwa tujuannya sebagai Presiden Afrika Selatan telah berhasil tercapai, yaitu mempersatukan kembali Afrika Selatan dari perselisihan dan konflik yang telah memecah belah Afrika Selatan dalam kurun waktu yang cukup lama dan juga pasca berakhirnya pemerintahan Apartheid.

Keberhasilan Mandela dalam mempersatukan kembali Afrika Selatan dalam ajang World Cup Rugby tahun 1995 ini pun menarik perhatian salah satu penulis kawakan Inggris John Carlin untuk menulis kisah Mandela dalam mempersatukan kembali Afrika Selatan dari perselisihan dan konflik pasca berakhirnya Pemerintahan Apartheid dengan ajang Rugby World Cup tahun 1995 ini. 

Tidak hanya itu saja kisah tentang Mandela dan Rugby World Cup tahun 1995 yang ditulis oleh Carlin rupanya juga menarik perhatian bintang film dan sutradara kawakan Clint Eastwood untuk mengangkat kisah tentang Mandela dan Rugby World Cup tahun 1995 yang ditulis oleh Carlin tersebut ke layar kaca. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun