Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ketika Pikiran Memenjara Diri Kita Sendiri

5 Agustus 2022   13:21 Diperbarui: 6 Agustus 2022   15:04 1670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quotes dari Mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher mengenai bagaimana pikiran dapat mempengaruhi hidup | Sumber Gambar: brainyquote.com

Hari itu adalah awal hari awal dari Bulan Agustus tahun 2021. Ketika itu PPKM yang mengharuskan semua orang untuk tetap di rumah saja tengah diberlakukan kembali. Tetapi di sisi lain, bulan itu sepertinya tidak saya sambut dengan baik, karena bayang-bayang akan bulan Agustus di tahun 2020 lalu seakan masih menghantui pikiran saya. 

Pada bulan Agustus di tahun sebelumnya, yaitu bulan Agustus tahun 2020, banyak sekali kejadian yang menimpa saya dan cukup untuk membuat tingkat stress saya mencapai pada puncaknya. 

Salah satunya adalah sakit di gigi saya yang sampai mengenai saraf trigeminal saya dan memberi rasa sakit yang sangat luar biasa pada kepala saya, terutama di sekitar gigi saya yang sakit. 

Tidak hanya itu saja, setelah itu gigi saya juga menjadi sakit yang luar biasa, bahkan hanya karena bersentuhan dengan gigi yang lain saja langsung menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. 

Namun tidak hanya itu saja, rupanya masalah-masalah lainnya juga terus menghampiri saya. Tidak heran jika pada akhirnya Bulan Agustus di tahun 2020 itu hingga pada akhirnya saya juluki "Nightmare August" karena di Bulan itu permasalahan-permasalahan yang nyaris mengguncang kejiwaan saya terus berdatangan.

Namun alhasil akibat dari kejadian di Bulan Agustus 2020 itu-lah, sepertinya membuat saya terbayang-bayang jika kelak nantinya di Bulan Agustus yang berikutanya di tahun depan, yaitu Bulan Agustus 2021, kejadian serupa akan kembali menghampiri saya.

Itulah sebabnya pada tahun 2021, ketika bulan berganti dari Bulan July menjadi Bulan Agustus, sepertinya membuat saya kembali merasa ketakutan akan terjadinya kembali "Nightmare August" ini. 

Bayang-bayang akan "Nightmare August" ini terus menghantui pikiran saya di bulan Agustus tahun 2021 dan benar saja, permasalahan demi permasalahan terus kembali menghampiri saya pada bulan Agustus tahun 2021.

Ilustrasi diri seseorang ketika terpenjara oleh pikirannya sendiri | Sumber Gambar: thinkpozitiv.tumblr.com
Ilustrasi diri seseorang ketika terpenjara oleh pikirannya sendiri | Sumber Gambar: thinkpozitiv.tumblr.com

Tetapi di sisi lain, ketika saya bertemu dengan seorang kawan, kawan saya pun menceritakan bahwa itu semua adalah akibat dari suatu ilusi yang terlalu berlebihan yang ada di pikiran saya yang pada akhirnya justru menjadi terelisasi. 

Ibarat pepatah "You are What You think You are" dan karena saya memikirkan terlalu berlebihan akan insiden "Nightmare August" yang terjadi di tahun 2020 dan berpikir jikan akan kembali terjadi pada bulan Agustus di tahun 2021, pada akhirnya tidak heran jika benar hal tersebut kembali terjadi, walaupun tidak terlalu parah seperti bulan Agustus di tahun 2020. 

Tetapi lama-lama setelah saya berpikir, memang benar apa yang dikatakan oleh teman saya, jika terkadang apa yang kita pikirkan terlalu berlebihan pada akhirnya pun bisa terjadi seperti yang kita pikirkan tersebut.

Rekan saya pun bercerita bagaimana pikiran itu terkadang dapat menjadi jahat. Bahkan saking jahatnya, pikiran seseorang pada akhirnya dapat memenjarakan diri mereka sendiri. Hal itu-lah yang pada akhirnya saya pelajari dan fahami. 

Mengapa terkadang apa yang dipirkan seseorang baik buruk atau benar pada akhirnya terkadang memang bisa terjadi? Bagiamana pikiran seseorang berperan kuat dalam membentuk kehidupan sehar-hari orang itu?

The Power of Human Mind

Quotes dari Mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher mengenai bagaimana pikiran dapat mempengaruhi hidup | Sumber Gambar: brainyquote.com
Quotes dari Mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher mengenai bagaimana pikiran dapat mempengaruhi hidup | Sumber Gambar: brainyquote.com

Artis Meryl Streep ketika memerankan karakter mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher di Film Tahun 2011 berjudul "The Iron Lady" berkata kepada seorang dokter di film tersebut:

Berhati-hatilah dengan pikiran anda, karena itu akan menjadi kata-kata. Berhati-hatilah dengan ucapan anda, karena itu akan menjadi tindakan. Berhati-hatilah dengan tindakan anda, karena itu akan menjadi kebiasaan. Berhati-hatilah dengan kebiasaan anda, karena itu akan menjadi karakter anda. Dan berhati-hatilah dengan karakter Anda, karena itu akan menjadi takdir Anda. Apa yang kita pikirkan, itulah yang akan menjadikan diri kita.

Kata-kata yang diucapkan Meryl Streep ketika memerankan mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher di film "The Iron Lady" tersebut sepertinya sangat-lah tepat untuk mendeskripsikan bagaimana suatu pikiran dapat membentuk jati diri seseorang.

Memang terkadang dalam hidup ini masalah demi masalah sering kali menghampiri kita-kita sebagai individu. Baik dari masalah perekonomian, keuangan ataupun kesehatan kita. Namun terkadang ketika masalah menghampiri kita, disitulah peran dari kekuatan pikiran kita juga terlihat. 

Memang yang terkadang sering kali terjadi ketika kita menghadapi suatu masalah yang terlintas di pikiran kita pasti-lah skenario terburuk yang akan terjadi akibat dari masalah tersebut, tanpa kita sadari bahwa terkadang selalu saja ada sesuatu yang baik yang tidak kita sadari dari masalah tersebut.

Justru terkadang malah ada saja seseorang yang ketika menghadapi suatu masalah, ntah bagaimana beratnya masalah tersebut, tetapi ia justru dapat menghadapinya dengan santai saja. 

Karena sebenarnya yang ada di benak pikirannya adalah, ia selalu yakin bahwa setiap permasalahan pasti akan ada jalan keluar yang akan menuntunnya kepada sesuatu yang lebih baik atau dalam bahasa orang barat "There will always be Light at the End of The Tunnel" atau perumpamaan dari Happy Ending dari segala sesuatu yang terjadi kepada kita.

Dampak Pengaruh dari Pikiran terhadap diri Kita Sendiri | Sumber Gambar: hastinpratiwi.com
Dampak Pengaruh dari Pikiran terhadap diri Kita Sendiri | Sumber Gambar: hastinpratiwi.com

Untuk itulah dari kesimpulan yang dapat diambil dari cerita saya sebelumnya yang di bagian atas, dapat disimpulkan bahwa ketika itu memang saya telah terpenjara oleh pikiran-pikiran negatif yang ada di kepala saya, yaitu bahwa kejadian buruk yang terjadi pada Agustus tahun 2020 atau yang saya sebut sebagai "Nightmare August" akan kembali terjadi di bulan Agustus tahun 2021. 

Akibatnya apa yang saya pikirkan itulah yang justru pada akhirnya malah terjadi, karena saya sudah terjebak atau terpenjara dengan pikiran mengenai "Nightmare August" tersebut.

Itulah sebabnya kita tidak boleh membiarkan pikiran-pikiran buruk terus berada di dalam pikiran kepala kita, karena pikiran-pikiran tersebut-lah yang kelak akan memenjara diri kita sendiri dan bahkan hal buruk yang belum terjadi di realita, namun sudah berada di pikiran kita, bisa pada akhirnya dapat terjadi di realita. 

Alangkah lebih baiknya jika pikiran-pikiran di kepala kita selalu kita hiasi dengan pikiran yang jauh lebih baik dan indah, walaupun keadaan di realita sebaliknya, tetapi teruslah tanamkan pikiran-pikiran yang baik di dalam pikiran kepala kita. Karena "The Power of Mind" atau kekuatan dari pikiran kita pasti akan memberi efek pada kehidupan kita di dunia realita layaknya apa yang kita pikirkan.

Di lain sisi mungkin banyak orang-orang yang bertanya-tanya mengapa terkadang ada orang yang begitu sensitif atau dalam bahasa jaman sekarang "Baper" atau Bawa Perasaan. Perasaan Baper itu sendiri mungkin juga berasal dari pikiran yang sudah lama tertanam hingga memenjarakan seseorang pada pikiran tersebut yang pada akhirnya berimbas pada sifat orang tersebut. 

Hal inilah yang pada akhirnya melahirkan perasaan Baper dalam diri seseorang, di mana karena kekurangan yang ada dalam dirinya, ia selalu berpikir bahwa orang-orang hanya akan melihat dirinya dari sisi kekurangannya saja. 

Tanpa ia sadari bahwa pandangan seperti ini yang ia tanamkan dipikirannya itulah yang justru membuatnya terpenjara oleh pikiran tersebut dan berimbas pada sifatnya yang menjadi sangat sensitif terhadap kritikan, masukan atau sifat orang lain kepada dirinya atau yang biasa kita sebut sebagai sifat yang terlalu Bawa Perasaan atau Baper.

Selalu Berpikir Positif dan Hasil dari selalu menanamkan pikiran Positif di Kepala Kita | Sumber Gambar: Dreamstime.com
Selalu Berpikir Positif dan Hasil dari selalu menanamkan pikiran Positif di Kepala Kita | Sumber Gambar: Dreamstime.com

Maka dari itulah sebabnya mengapa jika kita terus membiarkan pikiran-pikiran atau bahkan ilusi-ilusi negatif masuk ke dalam pikiran kepala kita, maka itu pikiran dan ilusi negatif yang masuk ke dalam pikiran kepala kita itu akan menjadi ibarat seperti suatu virus komputer yang menginfeksi sistem komputer dan sedikit demi sedikit akan merusak komputer tersebut. 

Namun dalam hal ini pikiran dan ilusi negatif yang terus menerus masuk ke dalam pikiran dan kepala kita itu seperti ibarat suatu virus yang juga sedikit demi sedikit akan merusak diri kita sendiri. Baik dari segi kejiwaan, psikologis maupun dari segi kesehatan pula.

Pikiran dan Kesehatan Kita

Emosi yang dapat mempengaruhi kesehatan kita | Sumber Gambar: Instagram ID @yukbelajarJSR
Emosi yang dapat mempengaruhi kesehatan kita | Sumber Gambar: Instagram ID @yukbelajarJSR

Mungkin kita sering mendengan nama "John Davison Rockefeller" yang merupakan seorang pengusaha yang sangat terkenal yang total kekayaannya tidak terkalahkan hingga hari ini. 

Namun ketika di usia 50an, Rockefeller yang sangat ketakutan akan kehilangan apa yang ia miliki, pada akhirnya membuat dirinya menderita depresi parah yang menyebabkan dirinya menjadi sakit-sakitan, dari masalah pencernaan hingga kehilangan rambut atau alopecia. 

Hampir seluruh dokter yang merawat Rockefeller pun berkata jika sakit yang dideritanya itu sebenarnya datang dari pikirannya, akibat rasa takut yang ada pada dirinya yang sangat berlebihan yang akhirnya menyebabkan dirinya menderita sakit yang cukup hebat.

Apa yang terjadi kepada John Davison Rockefeller sepertinya merupakan bagian dari contoh, akan bagaimana jika pikiran-pikiran dan ilusi-ilusi negatif yang terus menerus masuk ke dalam pikiran kepala kita pada akhirnya akan membawa dampak pada kesehatan kita juga dan akhirnya bisa merusak diri kita sendiri. 

Seperti ibarat pepatah lama yang sering kita dengar di dunia olah raga "Mens Sana in Corpore Sano" atau yang berartikan Pikiran yang sehat dalam tubuh yang sehat. Jika kita berpikiran positif maka akan memberi efek yang positif juga dan efek positif tersebut juga akan mempengaruhi kesehatan kita.

Karena saya pribadi juga pernah mengalami hal yang sama. Di mana ketika itu saya tengah seperti sakit sesak nafas dan saya mengira itu adalah akibat dari saya olah raga yang berlebihan dan sebelumnya saya juga sempat merokok. Bahkan salah seorang tetangga lama saya yang merupakan ahli terapis penyakit dalam, mengatakan jika terjadi penyumbatan di jantung saya setelah dia memeriksa tangan saya. 

Tetapi yang dikatakan oleh dokter justru sebaliknya, ketika dokter memeriksa saya, dokter justru berkata bahwa semuanya baik-baik saja. 

Fungsi jantung, Fungsi paru-paru dan yang lainnya baik-baik saja. Dokter mendiagnosa jika sakit saya itu berasal dari pikiran saya sendiri atau yang biasa disebut sebagai "Psikosomatis" di mana ketika pikiran menyebabkan gangguan pada kesehatan. Awalnya saya tidak percaya dan saya pun pergi ke dokter yang lainnya, namun dokter yang lain juga berkata hal yang sama dengan dokter yang sebelumnya. 

Dokter yang kali ini bahkan menyarankan saya untuk berkunjung ke psikiater guna menyembuhkan psikosomatis saya.

Ketika itu saya masih dalam perasaan duka setelah kehilangan ibu saya dan membuat saya terkadang sering dirundung oleh kesedihan akibat kehilangan ibu saya. 

Saya juga banyak berpikir kiri kanan akibat permasalahan yang lainnya dan bisa dikatakan banyak pikiran negatif yang masuk ke dalam kepala saya. 

Namun tidak lama setelah itu, ketika saya mendapat kesempatan untuk berlibur mengunjungi tempat yang saya inginkan dan pada akhirnya menimbulkan rasa senang bukan main, apa yang dikatakan oleh dokter tersebut ternyata benar sekali. Ketika berlibur itu seketika semua sakit-sakit saya hilang dan bahkan tidak terasa apa-apa sama sekali.

Bagaimana pikiran Positif juga dapat membawa dampak baik pada kesehatan kita juga | Sumber Gambar: Dok. Pribadi
Bagaimana pikiran Positif juga dapat membawa dampak baik pada kesehatan kita juga | Sumber Gambar: Dok. Pribadi

Hal inilah yang membuat saya sadar jika memang benar pikiran yang terlalu banyak kita isi dengan pikiran-pikiran negatif, pastinya akan membawa dampak buruk kepada kita. Ibarat virus yang masuk ke dalam pikiran kita dan kita biarkan terus-menerus masuk dan hingga pada akhirnya dapat merusak tubuh kita sendiri. 

Salah satu obatnya adalah sadar akan hal ini dan mencoba untuk selalu membendung apapun hal negatif, baik pikiran maupun ilusi masuk ke kepala kita.

Bapak saya juga selalu meningatkan saya jika setiap kali kita merasa sedang sakit atau tidak enak badan, janganlah kita selalu berpikir bahwa memang kita sedang sakit dan tidak enak badan dan penyakit sudah menghampiri tubu kita. Tetapi berpikirlah dan taruh lah di pikiran kita selalu jika "Kita tidak Sakit, Kita Sehat" di pikiran kita. 

Selalu ingat akan The Power of Mind atau Kekuatan Pikiran, yang mana apapun yang selalu kita pikirkan, pastinya akan membawa dampak juga pada realita dan hal inilah juga yang dapat kita terapkan pada kesehatan kita. Hal inilah yang sering dikatakan sebagai "Self Healing" atau Penyembuhan melalui Pikiran.

Semua Tidak Selalu Seburuk Seperti yang Kita Pikirkan

gambar-7-62ecb53d08a8b5346d662384.jpg
gambar-7-62ecb53d08a8b5346d662384.jpg
Life is Wonderful | Sumber Gambar: pinterest.com 

Dalam hidup ini kita memang tidak dapat memungkiri jika perubahaan, permasalahan dan hal-hal lain yang tidak pernah kita duga secara tiba-tiba datang dalam kehidupan kita dan yang lebih tidak mengenakan lagi adalah jika itu mempengaruhi sebagian besar hidup kita. 

Mungkin kita dapat ambil contoh dari tahun 2020 di mana ketika itu hampir seluruh belahan dunia dihantam oleh pandemi yang diakibatkan oleh Virus Corona. 

Efek terdahsyat dari pandemi ini adalah terhantamnya roda perekonomian, dikarenakan hampir sebagian besar individu diharuskan untuk tetap di rumah guna memotong rantai penyebaran virus corona dan bekerja dari rumah, namun tidak semua pekerjaan dapat dikerjakan di rumah. 

Akibatnya banyak industri-industri yang terkena dampak dari pandemi ini dan dampaknya sangat berpangaruh terhadap individu-individu yang sektor industri tempat mereka bekerja sangat terhantam oleh dampak dari pandemi ini.

Tetapi satu hal yang pasti, kita tidak pernah membayangkan jika pandemi yang akan membawa pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan kita ini akan terjadi. Tidak heran pula jika sebagian besar individu pasti akan lebih banyak berpikir mengenai scenario terburuk yang akan terjadi. 

Bagaimana tidak, kenyataan pahit memang harus diterima oleh sebagian besar individu akibat dari pandemi ini, di mana pendapatan harus dipotong sedangkan pengeluaran justru membengkak. Memang hal seperti itu sangatlah lumrah, harus menghadapi perubahaan yang cukup signifikan dalam hidup dan sangat mendadak dan terkadang tanpa adanya persiapan.

Namun di lain sisi terdapat pula individu yang justru tidak memikirkan akan skenario terburuk yang terjadi akibat dari perubahaan yang terjadi dalam hidupnya tersebut. Mereka terkadang hanya berpikir bahwa hal ini memang terjadi namun mereka terus menaruh dipikran mereka untuk tetap "Stay Positive and Keep Moving Forward" dan selalu yakin bahwa semua ini pasti akan berlalu. 

Terpentingnya lagi adalah, mereka tidak pernah memikirkan hal-hal negatif dalam pikiran mereka, seperti skenario terburuk yang akan terjadi, mereka selalu berpikir positif. 

Karena jika kita selalu berpikir mengenai skenario terburuk, itu sama saja dengan kita membiarkan pikiran-pikiran negatif kembali memasuki pikiran kepala kita dan pada kenyataannya, semuanya tidak pernah seburuk seperti yang kita pikirkan. 

Pandangan akan sesuatu hal yang buruk yang akan terjadi seperti skenario terburuk tersebut terkadang hanyalah ilusi belakang yang hanya membayang-bayangi pikiran kepala kita saja.

Selalu-lah ingat jika hujan dan cuaca buruk tidak akan berlangsung terus menerus dan pastinya akan ada cuaca cerah dihiasi pelangi nan indah setelah hujan dan cuaca buruk berlalu. Maka dari itu apapun permasalahan yang kita hadapi dalam hidup, walaupun berat sekalipun, pastinya akan menjadi ringan dan mudah jika kita selalu berpikir positif dalam menghadapinya. 

Janganlah biarkan pikiran-pikiran negatif untuk meracuni pikiran dan kepala kita. Teruslah tanam di pikiran kita hal-hal positif dalam situasi apapun, baik ketika kita senang maupun sedang dihadapkan oleh suatu masalah.

Salam Sehat Selalu untuk para Sobat Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun