Karena sebenarnya yang ada di benak pikirannya adalah, ia selalu yakin bahwa setiap permasalahan pasti akan ada jalan keluar yang akan menuntunnya kepada sesuatu yang lebih baik atau dalam bahasa orang barat "There will always be Light at the End of The Tunnel" atau perumpamaan dari Happy Ending dari segala sesuatu yang terjadi kepada kita.
Untuk itulah dari kesimpulan yang dapat diambil dari cerita saya sebelumnya yang di bagian atas, dapat disimpulkan bahwa ketika itu memang saya telah terpenjara oleh pikiran-pikiran negatif yang ada di kepala saya, yaitu bahwa kejadian buruk yang terjadi pada Agustus tahun 2020 atau yang saya sebut sebagai "Nightmare August" akan kembali terjadi di bulan Agustus tahun 2021.Â
Akibatnya apa yang saya pikirkan itulah yang justru pada akhirnya malah terjadi, karena saya sudah terjebak atau terpenjara dengan pikiran mengenai "Nightmare August" tersebut.
Itulah sebabnya kita tidak boleh membiarkan pikiran-pikiran buruk terus berada di dalam pikiran kepala kita, karena pikiran-pikiran tersebut-lah yang kelak akan memenjara diri kita sendiri dan bahkan hal buruk yang belum terjadi di realita, namun sudah berada di pikiran kita, bisa pada akhirnya dapat terjadi di realita.Â
Alangkah lebih baiknya jika pikiran-pikiran di kepala kita selalu kita hiasi dengan pikiran yang jauh lebih baik dan indah, walaupun keadaan di realita sebaliknya, tetapi teruslah tanamkan pikiran-pikiran yang baik di dalam pikiran kepala kita. Karena "The Power of Mind" atau kekuatan dari pikiran kita pasti akan memberi efek pada kehidupan kita di dunia realita layaknya apa yang kita pikirkan.
Di lain sisi mungkin banyak orang-orang yang bertanya-tanya mengapa terkadang ada orang yang begitu sensitif atau dalam bahasa jaman sekarang "Baper" atau Bawa Perasaan. Perasaan Baper itu sendiri mungkin juga berasal dari pikiran yang sudah lama tertanam hingga memenjarakan seseorang pada pikiran tersebut yang pada akhirnya berimbas pada sifat orang tersebut.Â
Hal inilah yang pada akhirnya melahirkan perasaan Baper dalam diri seseorang, di mana karena kekurangan yang ada dalam dirinya, ia selalu berpikir bahwa orang-orang hanya akan melihat dirinya dari sisi kekurangannya saja.Â
Tanpa ia sadari bahwa pandangan seperti ini yang ia tanamkan dipikirannya itulah yang justru membuatnya terpenjara oleh pikiran tersebut dan berimbas pada sifatnya yang menjadi sangat sensitif terhadap kritikan, masukan atau sifat orang lain kepada dirinya atau yang biasa kita sebut sebagai sifat yang terlalu Bawa Perasaan atau Baper.
Maka dari itulah sebabnya mengapa jika kita terus membiarkan pikiran-pikiran atau bahkan ilusi-ilusi negatif masuk ke dalam pikiran kepala kita, maka itu pikiran dan ilusi negatif yang masuk ke dalam pikiran kepala kita itu akan menjadi ibarat seperti suatu virus komputer yang menginfeksi sistem komputer dan sedikit demi sedikit akan merusak komputer tersebut.Â