Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Melata di Bawah Bayang-bayang Skandal Watergate: Masa-masa Terakhir Kepresidenan Richard Nixon

22 Juli 2022   15:34 Diperbarui: 22 Juli 2022   15:39 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Nixon bersama Kepala Staff White House H.R. Haldeman dan orang-orang terdekatnya di Ruang Oval, White House | Sumber Gambar: Nixonlibrary

Hari itu adalah hari Sabtu tanggal 20 Januari tahun 1973. Pada hari itu Presiden Amerika Serikat yang ke-37 Richard Milhous Nixon baru saja diambil sumpahnya untuk periode kedua masa jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat oleh Hakim Ketua Mahkamah Agung Warren Burger. Namun sayangnya hari pengambilan sumpah Nixon untuk periode kedua tersebut sepertinya tidak terlalu disambut dengan baik. Nixon, bersama sang Wakil Presiden Spiro Agnew, memang berhasil memenangkan pemilihan Presiden pada tahun 1972 secara mutlak, mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat George McGovern yang merupakan Senator dari negara bagian South Dakota.

Tetapi sayangnya kemenangan Nixon pada Pemilu tahun 1972 tersebut tidaklah luput dari skandal yang akan terus membayang-bayangi kepresidenan Richard Nixon yang pada akhirnya membawanya pada kejatuhan Nixon dari kursi kepresidenan Amerika Serikat. Skandal tersebut tidak lain adalah skandal yang terkenal dengan sebutan "Watergate" di mana beberapa orang yang diduga merupakan orang suruhan Presiden Nixon dan orang-orang terdekat Nixon, tertangkap basah sedang melakukan penggeledahan pada kantor markas pusat Komite Nasional Partai Demokrat yang merupakan partai oposisi partai Nixon, yaitu Partai Republican, yang terletak di kompleks perkantoran "The Watergate" di Washington, D.C.

Skandal tersebut memang sangat menggemparkan hampir seluruh Amerika Serikat. Tidak hanya itu saja, skandal Watergate juga menyeret orang-orang terdekat Nixon yang memegang posisi jabatan penting pada Pemerintahan Nixon. Akibat skandal inilah kepresidenan Richard Nixon pada akhirnya harus berakhir secara menyedihkan.


The Watergate Scandal

Kompleks Gedung The Watergate yang juga lokasi markas pusat Komite Nasional Partai Demokrat dan asal dari nama
Kompleks Gedung The Watergate yang juga lokasi markas pusat Komite Nasional Partai Demokrat dan asal dari nama "Watergate Scandal" | Sumber Gamber: naragetarchive

The Watergate Scandal atau Skandal Watergate ini bermula ketika lima orang tertangkap basah sedang membobol markas Democratic National Committee atau Komite Nasional Partai Demokrat, yang merupakan partai oposisi Presiden Richard Nixon yaitu Partai Republican, di Gedung Perkantoran yang terletak di kompleks Gedung The Watergate pada 17 Juni tahun 1972. Pada tahun tersebut Amerika Serikat juga sedang mengadakan Pemilu dan juga Pemilihan Presiden yang akan diadakan pada bulan November tahun 1972. Kelima orang pembobol tersebut, yaitu  Virgilio Gonzalez, Bernard Barker, James McCord, Eugenio Martnez dan Frank Sturgis lantaran diketahui melakukan pembobolan tersebut atas perintah dari beberapa orang-orang yang diketahui mendapat perintah dari Pejabat di White House. Hal itu semakin diperkuat lantaran beberapa nama orang-orang yang dekat dengan pejabat-pejabat White House, seperti E. Howard Hunt dan G. Gordon Liddy, ditemukan di buku telephone salah satu pembobol Kantor Komite Nasional Partai Demokrat di Gedung Perkantoran The Watergate. Hunt dan Liddy pun juga turut terseret ke ranah hukum akibat dari insiden pembobolan tersebut.

Insiden pembobolan Kantor Komite Nasional Partai Demokrat di Gedung Perkantoran The Watergate inilah yang menjadi pemicu awal Skandal Watergate ini. Keadaan semakin diperburuk manakala salah satu pembobol, yakni? James McCord membuat pengakuan melalui surat yang ia tulis kepada hakim yang memimpin sidang pendakwaan kepada para tersangka pembobolan Kantor Komite Nasional Partai Demokrat di Gedung Perkantoran The Watergate, John Sirica. Dalam surat tersebut McCord mengaku jika pembobolan di Kantor Komite Nasional Partai Demokrat di Gedung Perkantoran The Watergate memang ditenggarai dan melibatkan pejabat-pejabat di level executive, terutama pejabat-pejabat di White House. Sirica pun membacakan surat McCord tersebut kepada publik ketika persidangan McCord dan makin menarik perhatian banyak khalayak, termasuk Kongress dan Senate Amerika Serikat, yang pada waktu itu keduanya masih dikuasai oleh Partai Demokrat, untuk melakukan investigasi lebih dalam mengenai keterlibatan pejabat-pejabat di White House pada skandal pembobolan Kantor Komite Nasional Partai Demokrat di Gedung Perkantoran The Watergate.

Presiden Nixon bersama Kepala Staff White House H.R. Haldeman dan orang-orang terdekatnya di Ruang Oval, White House | Sumber Gambar: Nixonlibrary
Presiden Nixon bersama Kepala Staff White House H.R. Haldeman dan orang-orang terdekatnya di Ruang Oval, White House | Sumber Gambar: Nixonlibrary

Hal tersebut sontak menggemparkan pejabat-pejabat di White House termasuk Presiden Richard Nixon. Bahkan White House Counsel, yang merupakan penasihat Gedung Putih yang memberi nasihat mengenai masalah aspek hukum dan juga mengenai perkembangan di Pemerintahan sang Presiden, John Dean memberitahu jika terdapat sesuatu yang tidak beres pada orang-orang di Kepresidenan Nixon. Dean bahkan sepakat untuk bekerjasama dengan penyidik-penyidik Federal yang menyelidiki kasus perkara skandal Watergate ini.

Sayangnya John Dean justru harus kehilangan jabatannya sebagai White Counsel setelah dipecat oleh Presiden Nixon pada 30 April tahun 1973. Nixon konon memecat Dean atas desakan orang-orang terdekat seperti Kepala Staff White House H.R. Haldeman dan Penasihat urusan Dalam Negeri Nixon yaitu John Ehrlichman, karena Dean sudah mulai membuka suara kepada penyidik-penyidik Federal yang menyelidiki skandal Watergate ini dan kemungkinan besar akan semakin membuka keterlibatan para pejabat di Gedung Putih dalam Skandal Watergate. Tetapi pada hari yang sama Nixon memecat Dean, Haldeman dan Ehrlichman juga turut mengajukan pengunduran diri mereka dari jabatannya karena keterlibatan mereka dalam skandal watergate mulai tercium dan juga terdapat rumor jika Haldeman dan Ehrlichman juga berusaha mengkambing hitam-kan John Dean dalam masalah skandal ini, walaupun keterlibatan baik Haldeman, Ehrlichman dan Dean masih samar-samar. Namun tidak hanya Haldeman dan Ehrlichman, Jaksa Agung Richard Kleindienst juga memutuskan untuk mengundurkan diri karena ketidaksetujuannya dengan Nixon dan orang-orang terdekatnya untuk menutup-nutupi perkara Skandal Watergate ini. Publik pun semakin mempertanyakan apakah Presiden Nixon sendiri terlibat dalam Skandal Watergate ini? Atau apakah Presiden Nixon secara sengaja menutup-nutupi Skandal Watergate ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun