Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Politik

13 Hari di Bulan Oktober Tahun 1962

17 Juni 2022   00:07 Diperbarui: 7 Juli 2022   11:48 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Destroyer Angkatan Laut Amerika U.S.S. Barry dan pesawat P-3 Orion mencegat kapal Soviet yang hendak masuk ke Kuba | Sumber Gambar: navy.mil


Insiden Tertembaknya Pesawat Rudolf Anderson

Mayor Angkatan Udara Amerika Serikat Rudolf Anderson | Sumber Gambar: historynet.com
Mayor Angkatan Udara Amerika Serikat Rudolf Anderson | Sumber Gambar: historynet.com

Alih-alih menyurut dan padam, ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet justru semakin diperparah manakala beberapa missile Uni Soviet di Kuba sudah hampir mulai beroperasi. 

Tidak hanya itu saja, situasi justru semakin diperkeruh manakala pada tanggal 27 Oktober 1962 pesawat mata-mata Lockheed U-2 Angkatan Udara Amerika Serikat yang diawaki oleh Mayor Rudolf Anderson tertembak jatuh oleh rudal udara ketika terbang di atas wilayah udara Kuba pada saat melakukan misi pengintaiian rutin guna melihat situasi terkini di Kuba dan nahasnya, sang pilot Mayor Rudolf Anderson pun tewas seketika.

Menanggapi insiden yang menewaskan Mayor Rudolf Anderson tersebut, serentak para penasihat militer pun semakin mendorong Presiden Kennedy untuk segera menyerbu dan menginvasi Kuba sebagai balasan atas tertembak jatuhnya pesawat Mayor Rudolf Anderson dan menewaskannya. Kepala Staff Angkatan Udara Jenderal Curtis LeMay juga semakin vokal dalam mendorong Presiden Kennedy untuk segera menginvasi Kuba. 

Jenderal LeMay bahkan meyakinkan Kennedy bahwa di bawah Komandonya, Pesawat-Pesawat Angkatan Udara Amerika dapat menyapu habis instalasi missile yang sedang dibangun Soviet di Kuba dan juga sebagai balasan atas tertembaknya pesawat Lockheed U-2 Mayor Rudolf Anderson.

Pesawat Mata-Mata Lockheed U-2 seperti yang diawaki oleh Mayor Rudolf Anderson ketika tertembak di atas Kuba | Sumber Gambar: airforcemag.com
Pesawat Mata-Mata Lockheed U-2 seperti yang diawaki oleh Mayor Rudolf Anderson ketika tertembak di atas Kuba | Sumber Gambar: airforcemag.com

Sayangnya Presiden Kennedy sepertinya masih enggan untuk menginvasi Kuba dan terus menolak desakan pihak militer untuk memulai penyerbuan dan invasi terhadap Kuba. Melihat situasi yang kian memanas, Perang Dunia ketiga yang nantinya akan menuntun pada Perang Nuklir pun seperti sudah di nampak persis depan mata, bagaikan monster yang sudah siap melahap mangsanya.  


Klimaks dari Krisis Missile Kuba

Pesawat-Pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat ketika tengah berpatroli di atas udara pada saat Krisis Missile Kuba | Sumber Gambar: airforcemag.com
Pesawat-Pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat ketika tengah berpatroli di atas udara pada saat Krisis Missile Kuba | Sumber Gambar: airforcemag.com

Melihat situasi yang sepertinya kian memanas dan menjadi semakin rumit, Presiden Kennedy juga sepertinya sudah menyerah pada keadaan yang tidak kunjung menemukan solusi ini. Presiden Kennedy Kennedy pun pada akhirnya menerima usulan dari pemimpin Uni Soviet, yaitu menarik mundur juga missile-missile Jupiter Amerika Serikat di Turkey dan Italy. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun