Puncak dari Krisis
Hari demi hari terus berlalu, negosiasi antara pihak Amerika dan Uni Soviet sepertinya masih belum membuahkan hasil apa-apa. Kennedy terus menekan Khruschev agar missile-missile Soviet segera ditarik dari Kuba, dengan jaminan Amerika tidak akan menyerbu Kuba dan mengganggu kepentingan politik Kuba.Â
Sedangkan Khruschev terus enggan akan usulan tersebut dan baru akan memerintahkan untuk menarik missile-missile Soviet dari Kuba jika Kennedy juga akan menarik missile-missile Amerika dari Turkey dan Italy. Malang kedua belah pihak tidak mau menerima usulan satu sama lain, negosiasi pun berjalan semakin alot hari demi hari.
Di sisi lain Jenderal Curtis LeMay selaku Kepala Staff Angkatan Udara Amerika Serikat juga terus mendorong Kennedy dan McNamara untuk segera menyerbu Kuba. Tetapi usulan tersebut terus tidak dihiraukan baik oleh Kennedy dan McNamara. Hal ini pula-lah yang membuat Jenderal LeMay hubungan dan komunikasi dengan Menteri Pertahanan McNamara tidak berjalan baik dan harmonis, sama hal-nya seperti Laksamana Anderson.Â
Terutama McNamara yang ketika perang dunia kedua pernah bertugas di bawah komando Jenderal LeMay pada saat Perang Dunia Kedua dan merupakan mantan bawahana Jenderal LeMay, sering kali dianggap masih junior dan amatir dalam menangani situasi krisis militer seperti yang sedang terjadi pada saat itu oleh Jenderal LeMay.
Sedangkan di perairan Karibia di sekitar Kuba yang tengah di blockade oleh Angkatan Laut Amerika Serikat, kapal-kapal Soviet yang membawa perlengkapan missile ke Kuba terus dicegah agar tidak masuk perairan Kuba oleh Kapal-Kapal Angkatan Laut Amerika Serikat akibat diberlakukannya Blokade Kuba tersebut.Â
Namun sayangnya beberapa missile yang sudah tiba di Kuba tengah dipersiapkan untuk pengaktifan. Tidak hanya itu saja status keamanan pertahanan Amerika Serikat atau yang biasa disingkat sebagai DEFCON (defense readiness condition) sudah naik menjadi DEFCON 3 di mana angkatan bersenjata sudah harus siap siaga jika terjadi serangan.
Melihat negosiasi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang sepertinya tidak berjalan mulus, Kennedy pun mengutus Duta Besar Amerika Serikat untuk Persatuan Bangsa-Bangsa (P.B.B.) Adlai Stevenson II untuk membawa masalah Krisis Missile Kuba ini ke sidang umum P.B.B. Pada saat sidang umum P.B.B.Â