Strategic Air Command terus berkembang pesat di era Perang Dingin dan menjadi The Gatekeeper dari seluruh arsenal senjata nuklir Amerika Serikat dan Tonggak Utama dari Pencegahan dan Pengawasan Nuclear Triad Amerika Serikat. Seperti motto Strategic Air Command "Peace is Our Profession" yang bertugas utama guna menjaga perdamaian dan keamanan dunia dari serangan masal besar-besaran senjata nuklir.
Setelah Jenderal LeMay menjabat sebagai Wakil Kepala Staff Angkatan Udara pada tahun 1957, tongkat estafet komando Strategic Air Command diberikan kepada Jenderal Thomas S. Power yang sebelumnya sempat menjabat sebagai Deputy Komandan Strategic Air Command di bawah kepemimpinan Jenderal LeMay.Â
Jenderal Power juga sempat menjabat sebagai Komandan Air Force System Command, salah satu divisi Angkatan Udara Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang Research and Development guna mengembangkan Pesawat-Pesawat juga persenjataan dan peralatan terbaru dengan teknologi yang lebih canggih.
Di bawah kepemimpinan Jenderal Power, Strategic Air Command terus berkembang semakin pesat. Jenderal Power juga terus melanjutkan kebijakan-kebijakan di Strategic Air Command yang sudah diwarisi dari sejak kepemimpinan Jenderal LeMay, seperti rutinitas "Operational Readiness Inspection" dan "Red Alert Training Exercise" yang terus dilaksanakan di Strategic Air Command.
Ketika Jenderal Power memimpin Strategic Air Command, Jenderal Power yang notabene pernah bergerak pada bidang pengembangan teknologi-teknologi canggih dan terbaru untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, lebih banyak mengalihkan pembangunan Strategic Air Command dengan menggunakan teknologi-teknologi yang lebih modern.
Salah satu yang proyek yang ditekankan oleh Jenderal Power adalah, proyek pembuatan rudal-rudal dan missile ballistic yang akan menjadi moda transport utama pembawa bom berhulu ledak nuklir. Walaupun pesawat-pesawat bomber strategis masih terus menjadi tonggak utama dari moda transport pembawa senjata nuklir.
Pada 18 Maret 1957, Strategic Air Command mendirikan divisi terbaru yaitu "1st Missile Division" yang bertugas untuk pengoperasi Missile Ballistic. Pada tahun berikutnya, 1958 Angkatan Udara Amerika Serikat memperkenalkan missile ballistic pertama mereka yaitu PGM-17 Thor dan juga medium-range ballistic missile atau rudal balistik jarak menengah pertama mereka yaitu PGM-19 Jupiter, sebagai moda transport pembawa senjata nuklir terbaru mereka.