Pada saat memimpin Strategic Air Command, LeMay juga terus mendorong pemerintahan Presiden Truman guna menyetujui anggaran untuk Angkatan Udara Amerika Serikat guna proyek untuk pesawat-pesawat bomber Strategis terbaru, karena melihat pesawat-pesawat bomber strategis era perang dunia kedua seperti B-29 Superfortress yang sudah mulai obsolete dan perlunya pesawat-pesawat bomber strategis terbaru guna dapat mengungguli kekuatan Uni Soviet.Â
Tidak hanya itu LeMay juga menekankan pentingnya untuk pesawat bomber strategis terbaru yang dapat menjangkau jarak yang lebih jauh, bahkan dapat terbang dari Amerika Serikat menuju Uni Soviet dan kembali lagi ke Amerika Serikat tanpa harus melakukan pemberhentian.Â
Terutama mengingat pada masa-masa tersebut, belum ada rudal missile ballistic yang menjadi moda pembawa bom nuklir dan pesawat-pesawat bomber strategis masih menjadi moda utama guna membawa bom nuklir.
Alhasil pemerintahan Presiden Truman pun setuju dengan gagasan LeMay tersebut dan Angkatan Udara Amerika Serikat mendapatkan anggaran untuk proyek pembuatan pesawat bomber strategis yang terbaru, yaitu Convair B-36 Peacemaker.Â
Pesawat B-36 Peacemaker dilengkapi dengan enam mesin baling-baling piston dan juga empat mesin jet berukuran kecil, sehingga memungkinkan untuk B-36 Peacemaker untuk menjangkau Uni Soviet dari Amerika Serikat dan kembali lagi ke Amerika Serikat tanpa harus melakukan pemberhentian.
Ketika mulai digunakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat pada tahun 1948, Convair B-36 Peacemaker menjadi moda transportasi pengangkut senjata nuklir utama Strategic Air Command.Â
Hingga hari ini Convair B-36 Peacemaker tercatat menjadi pesawat bermesin piston terbesar yang pernah dibuat dan diproduksi secara masal, dengan lebar sayap sepanjang 70 meter, menjandikan lebar sayap Convair B-36 Peacemaker yang terpanjang dari setiap pesawat bomber dan juga pesawat tempur dalam sejarah.
Tidak hanya untuk proyek Convair B-36 Peacemaker, tetapi atas usulan dan gagasan dari LeMay untuk proyek pesawat-pesawat bomber strategis terbaru, Angkatan Udara Amerika Serikat juga mendapatkan anggaran tambahan untuk proyek pembuatan pesawat Bomber Strategis Boeing B-47 Stratojet.
Boeing B-47 Stratojet merupakan pesawat Bomber Strategis bermesin jet yang pertama yang mampu terbang dengan kecepatan subsonic dan terbang dengan ketinggian yang jauh lebih tinggi dan membuatnya susah untuk dideteksi oleh pesawat musuh. Boeing B-47 Stratojet terbang untuk pertama kalinya pada 17 Desember 1947, bertepatan dengan peringatan 44 tahun penerbangan pertama Wright Brothers dan mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dibandingkan B-36 Peacemaker dan dapat menjangkau Uni Soviet dan kembali lagi ke Amerika Serikat tanpa harus melakukan pemberhentian.