Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Strategic Air Command: Divisi Angkatan Udara Amerika Serikat yang Memainkan Peran Penting di Era Perang Dingin

3 Juni 2022   04:11 Diperbarui: 3 Juni 2022   05:02 1893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter ketika melakukan kunjungan ke Markas Strategic Air Command pada tahun 1977 | Sumber Gambar: Getty Images

Pesawat Tanker Boeing KC-135 Stratotanker Strategic Air Command ketika Operation Rolling Thunder pada tahun 1967 | Sumber Gambar: mcconnell.af.mil
Pesawat Tanker Boeing KC-135 Stratotanker Strategic Air Command ketika Operation Rolling Thunder pada tahun 1967 | Sumber Gambar: mcconnell.af.mil

Walaupun belum terlibat secara keseluruhan pada saat Perang Vietnam, namun banyak pesawat-pesawat Strategic Air Command seperti Boeing B-52 Stratofortress dan Boeing KC-135 Stratotanker yang dikerahkan ke wilayah Asia Tenggara. Terutama pesawat-pesawat tanker Boeing KC-135 Stratotanker milik Strategic Air Command yang memberi bantuan pengisian bahan bakar di udara untuk pesawat-pesawat tempur yang dilibatkan pada Operation Rolling Thunder. 

Pada saat Perang Vietnam, armada Pesawat-Pesawat Strategic Air Command banyak yang ditempatkan di Pangkalan Andersen, Guam dan juga Pangkalan U-Tapao di Thailand. Pangkalan U-Tapao juga menjadi basis utama Strategic Air Command di Asia Tenggara.

Pesawat Bomber Strategis B-52 Stratofortress ketika melakukan pengeboman di Kamboja pada saat Operation Menu, 1969 | Sumber Gambar: militarytoday.com
Pesawat Bomber Strategis B-52 Stratofortress ketika melakukan pengeboman di Kamboja pada saat Operation Menu, 1969 | Sumber Gambar: militarytoday.com

Keterlibatan Strategic Air Command yang lebih dalam pada saat Perang Vietnam dimulai ketika Presiden Richard Nixon mengambil keputusan untuk melakukan pengeboman secara rahasia terhadap Kamboja, pada operasi yang dinamakan "Operation Menu" yang berlangsung dari tahun 1969 hingga 1970. 

Pada waktu itu beberapa unit pesawat bomber strategis B-52 Stratofortress melakukan pengeboman ke beberapa wilayah di Kamboja, karena diduga menjadi tempat persembunyian gerilyawan Vietcong dan Pasukan Vietnam Utara dan juga pasukan komunis Kamboja, Khmer Merah.

Keberlangsungan Operation Menu memang cukup rahasia dan tidak banyak yang tahu mengenai skala dari operasi ini. Terutama karena Operasi ini tergolong sebagai "Classified." Baru pada tahun 2000, ketika Presiden Bill Clinton men-deklasifikasi operasi inilah, keterlibatan Amerika Serikat ketika Operation Menu atau pengeboman rahasia di Kamboja mulai banyak diketahui.

Pesawat Bomber Strategis F-111 Aardvark dan Pesawat Tanker KC-135 Stratotanker ketika Operasi Linebacker pada tahun 1972 | Sumber Gambar: key.aero
Pesawat Bomber Strategis F-111 Aardvark dan Pesawat Tanker KC-135 Stratotanker ketika Operasi Linebacker pada tahun 1972 | Sumber Gambar: key.aero

Setelah itu keterlibatan nyata Strategic Air Command pada saat Perang Vietnam mulai terlihat ketika Operation Linebacker yang berlangsung pada dari 9 Mei 1972 hingga 23 Oktober 1972. Operation Linebacker merupakan pengeboman dalam skala besar yang diambil oleh pemerintahan Presiden Richard Nixon, guna mendorong Vietnam Utara untuk maju ke meja perundingan untuk perdamaian dan mengakhiri Perang Vietnam.

Ketika Operation Linebacker, beberapa unit armada pesawat bomber strategis B-52 Stratofortress Strategic Air Command terlibat dalam pengeboman di beberapa wilayah di Vietnam Utara. Tidak hanya pesawat bomber strategis B-52 Stratofortress, tetapi pesawat Tanker Boeing KC-135 Stratotanker juga dilibatkan guna mensupport pengisian bahan bakar di udara untuk pesawat-pesawat baik pesawat bomber strategis maupun pesawat tactical-fighter yang digunakan pada saat Operation Linebacker. 

Namun sayangnya pengeboman tersebut sepertinya dilihat belum membuahkan hasil dan kubu Vietnam Utara masih menolak untuk perunding di meja perundingan untuk mengakhiri Perang Vietnam. Alhasil Presiden Richard Nixon pun melancarkan Operation Linebacker yang kedua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun