Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

The Berlin Airlift: Operasi Jembatan Udara Terbesar Dalam Sejarah

29 April 2022   16:25 Diperbarui: 29 April 2022   16:27 3428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penduduk Berlin ketika menyaksikan Pesawat Douglas C-54 Skymaster Angkatan Udara Amerika Serikat yang hendak mendarat di Berlin| Sumber Gambar: af.mil


Kota Berlin pasca Blockade Berlin 1948-1949

Tank pasukan Amerika Serikat ketika berjaga di perbatasan Checkpoint Charlie Kota Berlin pada saat Krisis Berlin tahun 1961 | Sumber Gambar: army.mil
Tank pasukan Amerika Serikat ketika berjaga di perbatasan Checkpoint Charlie Kota Berlin pada saat Krisis Berlin tahun 1961 | Sumber Gambar: army.mil

Walaupun negara-negara sekutu Barat memang berhasil dalam Operasi Berlin Airlift dan membuat Uni Soviet harus menyerah dan mengakhiri Blockade Kota Berlin, tetapi negara-negara sekutu Barat juga mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari insiden Blockade Berlin ini. Pelajaran tersebut tidak lain adalah mengingat lokasi Kota Berlin yang terletak jauh di dalam Sektor wilayah Uni Soviet di Jerman, atau yang nantinya enam bulan pasca insiden Blockade Berlin menjadi German Democratic Republic atau yang biasa dikenal sebagai Jerman Timur dan merupakan negara sekutu Uni Soviet dalam Perang Dingin, menjadi salah satu wilayah yang sangat rentan dan dapat menjadi sasaran empuk bagi Uni Soviet dan negara-negara sekutunya karena posisinya yang berada tepat di tengah-tengah wilayah Uni Soviet.

Karena lokasinya yang sangat rentan tersebut dan terletak di wilayah Sektor Uni Soviet di Jerman, Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev, yang menggantikan Stalin, pun pernah berkata bahwa Kota Berlin itu ibarat testis dari negara-negara sekutu barat dan untuk menarik perhatian mereka hanya tinggal meremasnya saja. Tanpa disangka anggapan dari Khruschev tersebut nampaknya memang sangatlah benar, karena beberapa konflik pun kembali terjadi pada tahun berikutnya setelah insiden Blockade Berlin. Terutama mengingat pasca insiden Blockade Berlin, banyak rakyat Jerman Timur yang berusaha untuk melarikan diri menuju Jerman Barat dengan akses melalui Kota Berlin.

Pasukan Amerika Serikat yang tengah berjaga-jaga di Kota Berlin pada saat Krisis Berlin tahun 1958 | Sumber Gambar: alliiertenmuseum.de
Pasukan Amerika Serikat yang tengah berjaga-jaga di Kota Berlin pada saat Krisis Berlin tahun 1958 | Sumber Gambar: alliiertenmuseum.de

Krisis pun kembali terjadi di Kota Berlin pada tahun 1958, di mana kali ini Soviet benar-benar mengeluarkan ultimatum untuk mendorong pihak Amerika Serikat, Perancis dan Inggris untuk angkat kaki dari Berlin Barat. Hal ini disebabkan karena konflik antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang kian memanas pasca bergabungnya Jerman Barat dengan North Atlantic Treaty Organization atau N.A.T.O. atau Pakta Pertahanan Amerika Serikat dan negara-negara aliansi sekutu Barat pada tahun 1955 dan juga Soviet yang terus memergoki pihak Barat yang membantu orang-orang dari Jerman Timur untuk melarikan diri dari Jerman Timur melalui Kota Berlin.

Pihak Soviet pun memberi tenggat waktu hingga Mei 1959 bagi Amerika dan negara-negara sekutunya untuk angkat kaki dari Kota Berlin. Tetapi nyatanya setelah Mei 1959, Amerika dan negara-negara sekutunya terus menolak untuk angkat kaki dari Kota Berlin dan Soviet pun memilih untuk tidak melakukan apa-apa dan alih-alih menyerbu pasukan negara-negara sekutu barat di Kota Berlin, Soviet pada akhirnya setuju untuk berunding dengan Amerika Serikat guna mengakhiri krisis di Kota Berlin tersebut. Sayangnya negosiasi gagal dilakukan pasca tertembaknya pesawat mata-mata Lockheed U-2 Amerika Serikat di wilyah Udara Soviet.

Kepanikan Warga Kota Berlin Timur yang hendak mengungsi ke Kota Berlin Barat pada saat krisis Berlin di Tahun 1961 | Sumber Gambar: History.com
Kepanikan Warga Kota Berlin Timur yang hendak mengungsi ke Kota Berlin Barat pada saat krisis Berlin di Tahun 1961 | Sumber Gambar: History.com

Krisis di Kota Berlin kembali terjadi lagi pada 4 Juni Tahun 1961, di mana kali ini Uni Soviet yang semakin berang karena pihak negara-negara sekutu Barat terus membantu orang-orang dari Jerman Timur untuk melarikan diri dari Jerman Timur melalui Kota Berlin, kembali memberikan ultimatum kepada Amerika Serikat dan negara-negara sekutu Barat untuk Angkat kaki dari Kota Berlin. Tetapi pihak Amerika Serikat dan negara-negara sekutu Barat terus menolak untuk angkat kaki dari Kota Berlin, karena memang sudah tertera sesuai perjanjian Postdam tahun 1945, bahwa Kota Berlin juga akan dibagi menjadi empat wilayah dan Amerika Serikat dan juga Perancis dan Inggris juga memiliki hak otoritas atas Kota Berlin.

Pembangunan Tembok Berlin yang memisahkan Kota Berlin Barat dan Kota Berlin Timur pada 20 November 1961 | Sumber Gambar: web.archive 
Pembangunan Tembok Berlin yang memisahkan Kota Berlin Barat dan Kota Berlin Timur pada 20 November 1961 | Sumber Gambar: web.archive 

Pada akhirnya guna mengakhiri krisis Berlin di tahun 1961 tersebut, pihak Uni Soviet memutuskan untuk membangun tembok yang kelak akan dikenal sebagai "Berlin Wall" di sepanjang Kota Berlin guna memisahkan Kota Berlin wilayah Barat yang diduki oleh Amerika Serikat, Perancis dan Inggris dan masuk ke wilayah Jerman Barat, dengan Berlin Wilayah Timur yang diduki oleh Uni Soviet dan masuk ke wilayah jerman Timur. Pembangunan tembok Berlin dimulai pada 13 Agustus tahun 1961 dan selesai pada November tahun 1961 di mana Krisis Berlin tahun 1961 pun berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun