Mohon tunggu...
Erwindya Adistiana
Erwindya Adistiana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Learning by Experience

Penulis pemula yang tertarik pada hal-hal seperti sejarah, militer, politik dan yang lain-lannya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemilu Mid-Term Amerika Serikat Tahun 2022

8 Februari 2022   15:10 Diperbarui: 8 Februari 2022   15:45 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Kubu Partai Demokrat di Senat AS, Chuck Schumer dan Ketua Kubu Partai Republik di Senat AS, Mitch McConnell | Sumber Gambar: thehill.com

Akankah kubu Partai Demokrat dapat mempertahankan dominasinya di Senat atau Kongress atau keduanya? Atau justru kubu Partai Republik akan mengambil alih dominasi di Senat atau Kongress atau keduanya pada pemilu Mid-Term yang akan diadakan pada November tahun ini.?

Pada Bulan November tahun ini, Amerika Serikat akan kembali mengadakan pemilihan umum. Namun jika di tahun 2020 Amerika menyelenggarakan pemilihan Presiden, kali ini pemilihan umum yang akan diselenggarakan kembali di Amerika Serikat adalah "Mid-Term Election" atau "Pemilihan Paruh Waktu" di mana beberapa negara bagian akan menyelenggarakan pemilihan Gubernur, dan yang paling penting dalam pemilu mid-term kali ini adalah pemilihan anggota Senat dan Kongress Amerika Serikat yang akan menentukan kepemimpinan mayoritas baik di kubu Partai Demokrat maupun di kubu Partai Republik di Senat dan kongress AS.

Pada saat ini kubu Partai Demokrat AS masih menguasai baik Kongress dan Senat. Walaupun di Senat kubu Partai Demokrat memang hanya menduduki kursi yang sangat sedikit sehingga dominasi di Senat hanya terbagi menjadi 50:50 dari setiap Partai. 

Namun tetap didominasi oleh kubu Partai Demokrat dikarenakan kepemimpinan eksekutif sekarang ada di kubu Partai Demokrat dimana Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris berasal dari Partai Demokrat dan secara undang-undang Wakil Presiden merupakan ketua Senat dan juga dapat memberi suara ketika diadakan pemilihan di Senat yang berujung pada hasil "seri" atau yang biasa dikenal dengan "cast a tie-breaking vote."

Namun spekulasi terus bermunculan mengenai pemilu Mid-Term ini dan spekulasi yang terus menguat adalah kemungkinan besar kubu Partai Demokrat akan kehilangan dominasi baik di Kongress maupun di Senate, terutama di Kongress. Hal ini dikarenakan karena banyak dari Anggota Kongress dari Partai Demokrat yang memutuskan untuk tidak maju kembali pada pemilu Mid-Term tahun ini. 

Sedangkan Anggota Kongress dari Partai Republik lebih sedikit yang memilih untuk tidak maju kembali pada pemilu Mid-Term tahun ini dibanding kubu Partai Demokrat. Spekulasi lain yang menyebutkan bahwa kubu Partai Demokrat akan kalah dengan kubu Partai Republik dalam ajang perebutan kekuasaan di Senat dan Kongress adalah dikarenakan pamor Presiden Joe Biden yang terus merosot. 

Bahkan dalam jajak pendapat terakhir menyebutkan bahwa approval rating atau peringkat persetujuan Biden terus merosot bahkan beberapa menyebutkan bahwa peringkat persetujuan Biden lebih rendah dibanding Trump di tahun kedua Kepresidenan Trump pada tahun 2018.

Peringkat persetujuan Biden yang terus merosot bisa dikatakan karena beberapa kebijakan Biden yang dianggap gagal, seperti krisis di perbatasan Amerika Serikat, serta pemulihan Ekonomi Amerika Serikat yang masih belum membaik dan kebijakan Biden yang dianggap paling gagal adalah penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan pada Agustus tahun 2021 lalu. 

Di mana penarikan mundur pasukan Amerika Serikat dianggap terlalu terburu-buru sehingga menyebabkan jatuhnya pemerintahan Afghanistan dan kembali berkuasanya Taliban di Afghanistan yang menimbulkan kekacauaan di seluruh Afghanistan. 

Tidak hanya itu saja, serangan teroris juga terjadi pada saat proses evakuasi di Bandara Kabul, Aghanistan pada Agustus tahun 2021 lalu sehingga menyebabkan tewasnya 183 orang termasuk 13 tentara Amerika Serikat. Hal inilah yang menjadi pukulan telak pada pemerintahan Biden dan menyebabkan peringkat persetujuan Biden merosot tajam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun