Mohon tunggu...
Erwin Jajang Mawarna
Erwin Jajang Mawarna Mohon Tunggu... Lainnya - Instruktur Sekolah Mengemudi

Drive safe stay alive

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kewajiban Pakai Masker Dicabut tapi Memakainya Tidak Dilarang

18 Juni 2023   16:49 Diperbarui: 18 Juni 2023   17:30 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

"Selamat Pagi" seperti biasa,saya menyapa ramah penumpang yang baru saja masuk kedalam mobil.

"Selamat pagi Mas"jawab penumpang bersahabat.

"Mas nya masih pake masker,bukannya aturan pakai masker sudah dicabut?"

Mendapat pertanyaan penumpang seperti itu tentu bikin saya bingung harus menjawab apa.Jika saya jawab "Kamu nanya?"dan "Kamu bertanya-tanya?".

Ada dua kemungkinan yang bakal terjadi.Kalo gak bikin penumpang tertawa dan mencairkan suasana atau malah didamprat dan mendapatkan komentar buruk plus bintang satu,karena dianggap bersikap aneh dan menyebalkan.

Kebijakan mengenai aturan menggunakan masker secara resmi memang sudah dicabut Pemerintah dan tertuang dalam Surat Edaran Nomor 1 tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pada Masa Transisi Endemi covid-19.

Perubahan kebijakan penggunaan masker tersebut tentunya memunculkan beragam respon dari masyarakat.Mulai dari yang menyambut baik hingga ada yang beranggapan pemerintah terlalu berani mengeluarkan aturan perubahan itu.

Satu sisi banyak orang yang engap-engapan kelamaan pakai masker.Di sisi lainnya,pakai masker sudah biasa dan menjadi tradisi.

Terlepas dari pro-kontra yang terjadi dikalangan warga masyarakat,ada baiknya saya berlaku bijak dengan kebijakan pemerintah yang ada.

Seorang teman bilang kepada saya, "kewajiban pakai masker memang dicabut tapi pakai masker tidak dilarang,Masbro!"

Menurut pantauan saya selama bekerja antar jemput penumpang,faktanya sudah banyak saya temukan lokasi yang menjalankan aturan pemerintah dengan tidak lagi mewajibkan penggunaan masker.

Seperti di area perkantoran,kafe,restoran dan mal-mal besar atau berbagai pusat perbelanjaan Ibukota.Demikian pula destinasi wisata Kebun Binatang Ragunan,Taman Impian Jaya Ancol,Monas dan lain sebagainya.

Lantas bagaimana jika berada didalam kendaraan mitra pengemudi online?

Penumpang yang saya antar juga memiliki sikap yang beragam,banyak yang sudah tidak pakai masker namun tidak sedikit juga yang masih senang menggunakannya.

Mungkin karena sudah jadi kebiasaan, pakai masker sampai lupa move on atau mungkin manfaat besar masker yang telah sama-sama kita rasakan.

Selain demi menjaga kesehatan dari bahaya virus,masker juga dapat melindungi penggunanya dari polusi udara Jakarta yang konon katanya semakin memburuk.

Pantas saja sebagian orang bilang saat bernafas dan menghirup udara di Jakarta,rasanya berbeda jika dibandingkan dengan menghirup udara dan bernafas dikawasan Puncak Bogor yang katanya lebih menyegarkan.Atau jangan-jangan rasanya beda,karena ada manis-manisnya.

Begitu pula didalam kendaraan yang saya gunakan saat onbid.Para penumpang punya banyak alasan untuk tetap menggunakan masker.

Dari yang merasa khawatir akan masih adanya penyebaran virus,ada Juga yang menghindari aroma kabin mobil yang tidak disuka atau tidak sedap sampai ada yang bertujuan menjaga privasi agar tidak mudah dikenali.

Nah!selaku mitra pengemudi online, tentu saya diharapkan untuk tetap melakukan prosedur dan kebijakan yang berlaku.

Sekedar informasi, sampai detik ini aplikasi yang saya gunakan masih mengharuskan mitranya mengisi form deklarasi kesehatan dan verifikasi selfie dengan menggunakan masker.

Hal itu dilakukan sebelum mitra pengemudi memulai pekerjaan atau menyalakan aplikasi setiap harinya.

Jadi jangan heran jika banyak pengemudi online masih menggunakan masker.Malah dimobil saya masih tersedia masker dan hand sanitizer yang bisa penumpang gunakan.

Untungnya penumpang memahami,kenapa saya tetap menggunakan masker meskipun aturan kewajibannya sudah dicabut Pemerintah.

Setibanya dititik jemput,saya bertanya ke penumpang "mau turun dimananya?".Eh malah dapat jawaban "Kamu nanya?".

Happy weekend.

Salam sehat.

#Sebuah Catatan Perjalanan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun