Saya bergegas turun dan langsung ke kebelakang mobil.Ya Tuhan! Saya melindas seekor kucing kecil warna putih,tergeletak di dekat roda dan terlihat diam tidak bernyawa.
Banyak mitos yang beredar dikalangan para pengemudi kendaraan roda dua (R2) maupun kendaraan roda empat (R4) perihal kejadian pengendara yang menabrak atau melindas kucing.
Mulai dari pertanda buruk akan mendapatkan musibah,apes atau kesialan sampai hal-hal berbau mistik dan menyeramkan
Ada yang bilang pelaku tabrak kucing akan mengalami sakit dan selalu tertimpa musibah bahkan tidak sedikit yang percaya dan meyakini mitos semacam itu benar adanya.
Bagi saya selaku mitra pengemudi online yang hampir setiap hari turun kejalan,bahkan bisa dibilang "jarang dirumah suka pergi" sebutan yang jika disingkat mirip dengan nama salahsatu merek rokok.
Mitos tersebut tidak sepenuhnya benar dan saya yakini.'percaya tidak percaya',namun selayaknya yang mesti saya lakukan adalah bertanggung jawab dengan merawat dan membumikan kucing tersebut.
Bukankah setelah melakukan keburukan atau kejahatan walaupun tanpa niat dan kesengajaan lalu dibarengi dengan berbuat kebaikan adalah perbuatan baik dan mulia juga?
Sejatinya semua yang terjadi didunia ini adalah kuasa Tuhan dan saya sebagai manusia biasa hanya bisa sedikit menunjukan  rasa kasih dan sayang kepada sesama mahluknya.
Pemilik kucing ikhlas dan rida serta memaafkan saya atas apa yang terjadi,hanya berpesan agar saya menguburkan salahsatu kucing kesayangannya itu.
Dengan peralatan seadanya dan berkat bantuan kedua penumpang,akhirnya kucing itu kami kebumikan pada sebuah taman kecil tidak jauh dari samping rel kereta sekitaran Jatinegara.
Melanjutkan perjalanan mengantar penumpang ketujuan,tidak lupa saya mengucapkan terima kasih atas bantuan mereka berdua.