Mohon tunggu...
Erwin Jajang Mawarna
Erwin Jajang Mawarna Mohon Tunggu... Lainnya - Instruktur Sekolah Mengemudi

Drive safe stay alive

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Canggihnya Order Maraton (Catatan Perjalanan Pengemudi Online)

27 Juni 2022   14:30 Diperbarui: 12 Juli 2022   11:14 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Canggihnya Order Maraton (Catatan perjalanan pengemudi Online) 

Pada suatu kesempatan saya menerima order untuk mengantar sepasang suami istri yang hendak berkunjung ke sebuah mal.

Grand Indonesia merupakan salahsatu mal besar yang berada di sekitar kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta Pusat yang menjadi tujuan penumpang kala itu.

Letaknya yang strategis dan tepat berada dijantung kota,dikelilingi gedung-gedung pencakar langit yang jadi pusat perkantoran.Tentu jadi pilihan banyak orang untuk datang berbelanja atau janji bertemu dengan rekan bisnis disana.

Saat itu kondisi jalan sangat  padat merayap, bisa dibilang "majukit majulan" maju sedikit maju lagi perlahan-lahan.

Untuk tiba dilobi Arjuna yang jadi lobi favorit pengunjung,setidaknya membutuhkan waktu sekitar 10 menit estimasi yang tertera di maps.

Padahal hanya berjarak 1 km dari Dukuh Atas, posisi saya berada saat itu,setelah melewati Jalan Jendral Sudirman.

Tiba-tiba muncul notifikasi order masuk,dengan refleks tingkat dewa saya 'cocol' layar Hp yang menempel di holder pada kisi-kisi AC dasbor untuk menerima order itu.

"Masih  menjalani order kok bisa menerima order lain?"tanya penumpang keheranan.
"Sekarang sudah bisa Pak!"saya jawab sambil tersenyum ala Tom Krius.

"Booking Maraton" sebagian bilang 'order Estafet' atau 'Order Maraton' adalah fitur yang memastikan Mitra pengemudi mendapatkan order berikutnya dalam waktu 5-10 menit sebelum menurunkan penumpang yang sedang diantar. 

Sistem pada aplikasi yang saya gunakan akan memilih Mitra dengan jarak yang paling dekat dengan penumpang kedua dalam booking maraton tersebut.

Bagi saya selaku Mitra pengemudi tentu hal ini menguntungkan karena tetap memiliki kesempatan untuk menerima order yang dekat dengan titik pengantaran, walaupun dalam keadaan sedang mengantarkan penumpang.

"Order yang ga bikin ngetem dan nongkrong kelamaan,untuk tunggu orderan" ujar Babang Gondrong pengemudi kawakan asal Depok.

Sebelum adanya fitur order Maraton ini,banyak  penumpang  merasa kesulitan mendapatkan pengemudi dan kendaraan.Terutama dipusat keramaian seperti lobi mal,tempat wisata, rumah sakit hingga sekolah 

Lantaran saya harus menyelesaikan lebih dahulu order yang berjalan barulah bisa menerima order selanjutnya.

Padahal kepastian mendapatkan kendaraan dan pengemudi sangat diharapkan penumpang.

Tidak lama berselang saya kembali memerima pesan notifikasi order dibatalkan.Penumpang dibelakang rupanya memperhatikan kejadian itu dan berkomentar "sabar ya Bang,belum rejeki!"sembari tetap tenang saya_pun mengiyakan.

Pembatalan penumpang saat booking maraton mungkin disebabkan karena penumpang terburu-buru dan ingin cepat dijemput.

Karena ada kebutuhan mendesak lalu mencoba  order kembali dengan harapan mendapatkan pengemudi yang 'kosong' dan tidak bersama penumpang walaupun  jam sibuk dan ramai.

Bahkan ada yang mengira dan menyangka pengemudi keliru memilih rute penjemputan karena melewati dan menjauh dari posisi pemesan.

Saya jadi membayangkan order maraton tempo dulu waktu zaman 'pra online',ketika kondisi sangat mendesak dan buru-buru pergi ke suatu tempat.

Menunggu taksi lewat yang lampu atasnya menyala sebagai tanda kosong dan tidak berpenumpang. Namun saat itu semua taksi lampu atasnya padam yang berarti ada penumpang didalamnya.

Setelah lama menunggu akhirnya saya terpaksa memberanikan diri bercampur nekat menghentikan taksi berpenumpang yang melintas.

Suatu kejadian yang mirip dengan kisah bocah-bocah kecil zaman now menghentikan truk kontainer demi sebuah konten yang viral.

"Mohon maaf Pak,nanti setelah mengantar,bisa minta tolong jemput saya disini?"pinta saya.
"Siap!saya nge_drop dulu dekat sini,ditunggu ya",dengan sigap dijawab pengemudi taksi itu.

Sekarang bayangan itu sudah tidak lagi dirisaukan dengan adanya kecanggihan order maraton.Bahkan order itu bisa saya terima dua bahkan sampai tiga kali berturut-turut.

Namanya maraton tentu bikin saya ngos-ngosan,meski begitu layanan ini bisa saya nonaktifkan setiap saat jika lelah dan mau beristirahat.

Besar harapan saya dengan adanya order maraton ini penumpang sabar menunggu dan cepat mendapatkan kendaraan yang dipesan.

Akhirnya saya tiba di lobi Arjuna dan menurunkan penumpang disana "ini ongkosnya bang,kembaliannya ambil saja buat abang ngopi".

Alhamdulillah,lagi-lagi bang Juki hadir disamping saya jadi bikin tambah semangat tugas.Bang Juki yang mana?

"Bang Marjuki yang jual kacang tanah,kalo sudah rejeki ga kemana"

Salam Maraton.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun