Mohon tunggu...
Erwin Jajang Manarna
Erwin Jajang Manarna Mohon Tunggu... Mitra Pengemudi Online dan Instruktur Mitra Pengemudi - Mitra Pengemudi Yang Menulis

Indahnya berbagi cerita sebuah catatan dari jalanan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

"Lampu Merah" Teman Setia Yang Diabaikan

24 Juni 2022   15:47 Diperbarui: 25 Juni 2022   07:55 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam semakin larut dan haripun berganti,waktu menunjukkan sudah pukul 01.30 pagi.Saya bergegas menuju Stasiun Senen untuk meraih dan mendapatkan order disana.

Saya datang dari arah Tanah abang menuju Petojo dibilangan Jakarta Pusat.Saat akan melintas persimpang atau perempatan Rumah Sakit Tarakan,lampu pengatur lalulintas masih menyala hijau.

Seketika meluncur dari arah belakang sebelah kanan,sebuah sedan berwarna merah dengan kecepatan tinggi melintas dan melewati saya yang berada dijalur tengah.

Ketika sedan melewati lampu merah di perempatan besar itu, tiba tiba muncul sepeda motor dari arah kanan.Lalu terdengar bunyi suara benturan keras.

Dengan tempo yang begitu cepat,tabrakan tak terelakkan dan saya menyaksikan insiden kecelakaan itu terjadi.Mengerikan!

Traffic Light atau lampu pengatur lalulintas biasa disebut "lampu merah".Digunakan untuk mengatur kendaraan yang lewat dan berhenti secara bergantian dari segala arah.

Entah kenapa yang disebut hanya merah?padahal ada kuning dan hijau.Saya khawatir kuning dan hijau membentuk koalisi menjadi Jingga,agar bisa menjegal merah sebagai pilihan utama walaupun sampai saat ini belum pernah terbukti hasilnya.

Setiap orang memiliki  gaya  yang berbeda dalam berkendara.Tapi tetap saja harus mematuhi dan melaksanakan aturan lalulintas yang sama.

Rambu lalulintas dan marka jalan termasuk lampu merah ,merupakan teman dan sahabat setia saya selama berkendara dan bekerja dijalan. Kenapa sahabat setia?

Karena rambu dan marka jalan selalu konsisten dan tidak pernah bosan menemani saya di setiap waktu dan keadaan dijalan.

Selalu mengingatkan,mengarahkan dan memberi informasi penting yang saya butuhkan walaupun tidak bisa memberi pundaknya untuk saya bersandar.

Pengalaman yang saya lihat itu, mungkin hanya sedikit dari banyaknya insiden kecelakaan yang disebabkan karena pengendara melanggar dengan menerobos lampu merah.  

Sangat penting bagi saya untuk tetap patuh dan tidak mengabaikan lampu merah.Jika dilanggar pasti akan menimbulkan masalah besar yang bukan hanya menimpa diri saya sendiri tapi juga bisa melibatkan pengguna jalan lainnya. 

Saya mencatat lagi kejadian terkait tentang perilaku biasa dijalan tapi membahayakan yang pernah disampaikan pada dua tulisan sebelumnya.

Bagi yang belum membaca,silahkan kunjungi tautan dibawah ini:

Waspada! Perilaku Biasa (di Jalan) tapi Membahayakan

Waspada! Perilaku Biasa (di Jalan) tapi Membahayakan (2)

Waspada di perempatan meskipun saat lampu hijau menyala diwaktu siang maupun malam.

Karna bisa saja dari arah yang berbeda ada pengendara lain yang melanggar dan menerobos seperti kasus yang saya lihat.

Maka dari itu, saya lebih memilih langkah aman dengan tidak menambah kecepatan hanya untuk menghindari lampu merah.

Selain membahayakan,menerobos lampu merah merupakan bentuk pelanggaran yang bisa direkam kamera pengawas tilang elektronik.

Denda E-tilang juga lumayan besar yaitu Rp.500.000, atau kurungan paling lama 2 bulan.Bagi saya hukuman itu sangat memberatkan.

Orang-orang yang ada di sekitar tempat kejadian insiden datang dan berkerumun.Sebagian ada yang memberi pertolongan buat para korban,sebagian lain menjadi wartawan dadakan.

Saya sendiri tidak sanggup mendekat untuk menyaksikan dan malah menonaktifkan aplikasi saking takutnya.

Sembari gemetar saya menjauh dari lokasi kejadian, mencari tempat aman untuk menenangkan hati dan pikiran.

"Tiang Lampu Pengatur lalulintas berdiri tegak siang maupun malam, panas ataupun hujan. Tetap setia tanpa jemu mengingatkan semua pengendara ". Kenapa mesti diabaikan?

Saya berharap semoga semua yang terlibat kecelakaan dapat diselamatkan dan tidak sampai memakan korban jiwa. Amin.

Buat yang setia,bagaimana rasanya diabaikan?

Salam Traffic light

Merah,kuning dan hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun