Mohon tunggu...
Erwin Hasudungan Hutauruk
Erwin Hasudungan Hutauruk Mohon Tunggu... Lainnya - Kita pasti bisa...........

Lakukan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pernahkah Anda Menerima Perintah dari Atasan Anda pada Momen yang Tidak Tepat?

26 Agustus 2021   23:27 Diperbarui: 26 Agustus 2021   23:38 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi hukum alam bahwa bawahan yang loyal dalam melaksanakan perintah tugas akan lebih banyak mendapat tugas daripada bawahan yang tidak loyal dalam melaksanakan tugas. Namun adakalanya perintah diterima pada momen yang tidak tepat tapi harus dilaksanakan.

Pernah beberapa kali menerima perintah dari atasan untuk mewakilinya ke suatu acara pada Hari Minggu di saat saya akan berangkat ke Gereja. Pada saat mesin mobil dihidupkan untuk segera berangkat ke Gereja, tiba-tiba telepon seluler saya berdering. 

Ternyata telepon panggilan dari atasan, Perintahnya " tolong wakili saya menghadiri acara....... ". Lalu saya menjawab " Pak, saya mau berangkat ke Gereja ". 

Lalu atasan merespon " Wakili saya dulu, saya lagi ada acara penting ". Lalu saya menjawab " Siap Pak ". Dengan nada sedih saya memberitahukan ke istri dan anak : "  maaf ya ma dan nak, untuk kali ini kalian dulu yang beribadah ke Gereja, ya. Bapak harus mewakili atasan menghadiri acara........... Doakan bapak nanti di Gereja ya, supaya bapak sehat dan diberkati Tuhan (Wajah sedih). Akhirnya saya berangkat melaksanakan tugas sesuai perintah dan istri bersama anak juga berangkat ke Gereja.

Dalam benak pikiran saya, kenapa saya yang lebih sering ya diperintah atasan untuk menghadiri acara seperti ini, di Hari Minggu di saat kami akan memuji Tuhan di Gereja. 

Sedangkan teman saya lainnya dengan jabatan yang sama jarang diperintah untuk melaksanakan perintah seperti itu. Apa karena saya tidak pernah menolak perintah, ya sudahlah.

Akhirnya, supaya iklas dan tidak membebani pikiran, saya berdoa dalam hati dan meminta maaf kepada Tuhan " Maafkan saya Tuhan saya tidak bisa Hari Minggu ini ke rumah-Mu bersama istri dan anak ku".

Lalu pengalaman berkutnya, saya mendapat perintah tiba-tiba dari atasan melalui telepon seluler pada Hari Minggu Sore di saat saya kurang sehat (Sakit Diare), untuk membuat surat pimpinan. 

Perintahnya " Siapkan surat pimpinan segera sore ini saya akan bawa besok ke Jakarta ". Saya menjawab " Siap Pak " (Nada menjawab lemah karena kondisi fisik kurang sehat karena sudah beberapa kali ke kamar mandi, karena mulas terus). Seperti sebelum-sebelumnya, saya tidak mau pimpinan saya kecewa, maka saya berupaya bagaimana caranya supaya mulas dapat segera berhenti. 

Kebetulan, istri dan anak lagi berada di luar kota dan saya telepon istri dan memberitahu sakit saya dan ia menyarankan agar meminum teh pahit beberapa kali dan memang hasilnya, frekuensi ke kamar mandi.mulai berkurang. 

Kondisi mulai agak fit, saya langsung segera mengambil laptop dan segera membuat surat pimpinan sesuai perihal dan maksud surat yang dikehendaki atasan. 

Mengingat surat ini membutuhkan data yang akurat maka dibutuhkan waktu yang agak lama karena saya harus menghitung dengan teliti setiap angka-angka yang dicantumkan di dalam surat dan lampirannya.

Akhirnya, surat ini pun selesai, saya langsung menghubungi atasan saya dan ternyata atasan saya sudah berangkat dan meminta saya " bagaimana caranya surat itu harus sudah saya terima besok pagi di Medan sebelum berangkat ke Jakarta ". Saya menjawab " Siap Pak ". 

Tidak ada waktu berpikir panjang, maka saya memutuskan segera berangkat malam itu ke Medan. Akhirnya, saya bertemu dengan atasan saya di Medan walaupun kondisi agak lemas karena kurang tidur dan sakit diare, saya menyampaikan surat itu dengan perasaan yang lega.

Itulah pengalaman saya, pada saat momen yang tidak tepat yaitu pada saat saya akan beribadah ke Gereja dan saat kondisi badan kurang sehat karena sakit diare, saya mendapat perintah dari atasan untuk dilaksanakan.

Melaksanakan perintah atasan atau menolak perintah atasan adalah hak masing-masing pribadi bawahan, kalau kita selalu melaksanakan perintah tanpa pernah menolak berarti kita bawahan yang setia dalam melaksanakan tugas dan dapat dihandalkan. 

Tapi bila kita lebih sering menolak perintah tanpa ada suatu alasan yang logis, berarti kita tidak setia dalam melaksanakan tugas. Kondisi ini bisa menjadi salah satu parameter dalam penilaian kinerja anda sebagai pegawai. Anda memilih yang mana ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun