8. Karena permasalahan keluarga bisa membuat malas melakukan pekerjaan kantor
Seorang pegawai/karyawan bisa malas bekerja di kantor karena ada persoalan keluarga seperti karena pertengkaran suami dan istri, anak yang sakit, tidak ada yang mengurus/menjaga anak di rumah dan persoalan lainnya. Saya pernah memperhatikan seorang pegawai/karyawan perempuan karena tidak ada yang menjaga anaknya maka ia lebih fokus dan lama waktunya mengurus/menjaga anaknya yang masih kecil sedangkan pekerjaan kantor menjadi terbengkalai.
Menurut Dollard & Miller, psikolog asal Amerika Serikat bahwa perilaku manusia terbentuk karena faktor ‘kebiasaan’. Jika seseorang terbiasa bersikap rajin dan bersemangat maka ia akan selalu rajin dan bersemangat, begitu juga sebaliknya. Sehingga jika kita tergolong pemalas, jalan untuk merubahnya adalah dengan membiasakan diri untuk melawan sikap malas.
Selain daripada itu, kita juga harus menumbuhkan kebiasaan disiplin diri dan menjaga kebiasaan positif tersebut. Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika kemalasannya mudah muncul, maka cita-cita atau impian besar itu akan tetap tinggal di alam impian.Â
Sebagai pemimpin juga harus bisa memotivasi bawahan agar bersemangat dalam bekerja dengan membimbing bawahan mengerjakan pekerjaannya dengan baik, ramah dan sabar sesuai kemampuan dan kompetensi yang dimiliki pegawai/karyawan.Â
Sebagai pemimpin juga harus bisa menegur dan memarahi bawahan kalau bawahan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Kalau bawahan kita sudah menunjukkan dedikasi dan kinerja yang baik  maka kita sebagai pimpinannya harus mendukung mempromosikannya ke posisi/jabatan yang lebih baik dan sebagai pemimpin harus peduli dengan persoalan bawahan dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi bawahan. Kita juga harus memegang teguh prinsip bahwa tidak ada pekerjaan yang baik menjadi sia-sia tapi semuanya itu bernilai dihadapan Tuhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI