Kepala Rumah Tangga, Kepala Rukun Tetangga (RT), Kepala Rukun Warga (RW), Kepala Desa/Lurah, Camat, Bupati/Walikota, Gubernur, Presiden, Rektor, Kepala Sekolah, Kepala Puskesmas, Direktur, Manager, Ketua Organisasi Kemasyarakatan, Ketua Organisasi Pemuda, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa, Ketua OSIS adalah beberapa contoh pemimpin.
Di tangan pemimpin ada suatu pengharapan dari orang-orang yang dipimpin bisa kesejahteraan, kenyamanan, kedamaian dan kebahagiaan. Untuk mewujudkan harapan-harapan tersebut, pemimpin harus memiliki sifat-sifat : baik, kasih, jujur, adil, bijaksana, tulus, iklas, mengayomi, tegas, berani, disiplin, energik, visioner, bermarwah, taat hukum dan aturan, tidak pendendam, bersemangat, pantang menyerah, sabar, punya ambisi, inovatif, inspiratif, mediator, pemberi solusi, terbuka, merakyat, berpikir positif, suka menolong, berempati, responsif, mengedepankan kepentingan umum dari kepentingan pribadi, mau menerima koreksi, saran, masukan dan pendapat orang lain, keputusan yang diambil adalah objektif setelah pertimbangan yang matang, rela mengorbankan waktu, pikiran dan tenaga untuk kemajuan bersama, murah senyum, ramah, suka bergaul, gaya hidup sederhana dan hidup sehat, hemat, mampu memberi motivasi dan semangat kepada orang lain, menepati janji, mempergunakan waktu sebaik-baiknya, melayani, pemaaf serta taat dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pemimpin juga manusia biasa, ia bisa sedih, menangis, bahagia, senang, marah, lelah, sakit, salah, terkadang bisa kekanak-kanakan.
Pemimpin harus senantiasa meningkatkan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan terus belajar dan belajar, bertukar pikiran atau berdiskusi dengan pakar/ahli, akademisi atau praktisi yang sukses di bidangnya.
Pemimpin harus bisa menggerakkan orang-orang yang dipimpin untuk mencapai tujuan organisasi. Tidak seorangpun dari orang-orang yang dipimpin seperti posisi yang paling bawah/rendah merasa tidak berguna. Semua orang-orang yang dipimpin bernilai dan berharga, harus produktif, energik dan semangat.
Pemimpin tidak selalu harus selalu baik dan lemah lembut tapi bila diperlukan bisa marah, marah karena pelaksanaan program tidak berjalan dengan baik, marah karena ketidakdisiplinan, marah karena ketidakjujuran, marah karena target yang telah ditetapkan tidak tercapai dan marah karena tidak dapat berbuat banyak untuk mencapai keberhasilan disebabkan kewenangan dan kemampuan yang terbatas.
Pemimpin yang baik harus turun ke bawah, berkomunikasi tanpa ada jarak dengan orang-orang yang dipimpin, menerima semua aspiratif tanpa diskriminatif, mengatakan bisa bila memang permohonan bisa diakomodir dan mengatakan tidak bisa bila memang permohonan tidak bisa diakomodir. Memberikan semangat dan motivasi kepada orang-orang yang dipimpin tanpa bosan-bosannya.
Pemimpin yang baik, tidak anti, benci atau pendendam terhadap orang-orang yang membencinya, ia harus iklas menerima cacian, makian, ejekan, hujatan dan kritikan. Pemimpin harus memiliki mental yang kuat menghadapi semua tantangan, rintangan dan hambatan.
Pemimpin harus memastikan semua sistem berjalan dengan baik dan lancar serta berupaya senantiasa melakukan perbaikan dari waktu ke waktu. Untuk itu, pemimpin harus senantiasa mengawasi dan mengevaluasi terhadap sistem yang berjalan.
Pemimpin harus bisa mengatur waktu dengan baik, waktu untuk bekerja, waktu untuk keluarga, waktu untuk bermasyarakat, waktu untuk beribadah, waktu untuk liburan, waktu untuk makan, waktu untuk berolahraga dan waktu untuk beristirahat.
Pemimpin adalah manusia biasa, yang harus diawasi agar tidak menyalahgunakan kewenangannya untuk kepentingan pribadi dan supaya berjalan di dalam aturan yang ditetapkan.
Pemimpin juga manusia biasa yang mengharapkan apresiasi dan reward/ penghargaan atas kinerjanya. Untuk itu, perlu ada kajian yang objektif dalam peningkatan kesejahteraan pemimpin agar pemimpin dapat menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati, tulus, tegas dan beribawa.
Mustahil harapan-harapan dari orang-orang yang dipimpin bisa terwujud tanpa sifat-sifat sebagaimana disampaikan di atas. Keberhasilan suatu negara, daerah, perusahaan dan organisasi sangat tergantung pada pemimpinnya. Pemimpin adalah kunci, penentu keberhasilan. Bila kuncinya tidak pas, jangan harapkan pintu keberhasilan akan terbuka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI