Mohon tunggu...
erwin damar prasetyo
erwin damar prasetyo Mohon Tunggu... Akuntan - Finance Professional

Fall seven times stand up eight

Selanjutnya

Tutup

Financial

Memahami Konsep Cashflow dalam PSAK 2

17 Februari 2023   20:13 Diperbarui: 17 Februari 2023   20:16 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cashflow merupakan aliran masuk dan keluar uang yang dialami perusahaan. Dalam akuntansi, konsep cashflow sangat penting untuk mengetahui kesehatan keuangan perusahaan dan pembuatan keputusan.

Menurut PSAK 2 - Laporan Arus Kas, penyajian cashflow diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Aktivitas Operasi: meliputi aliran masuk dan keluar uang yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan, seperti penjualan barang dan jasa, pembelian bahan baku, dan pembayaran gaji karyawan.

b. Aktivitas Investasi: meliputi aliran masuk dan keluar uang yang berasal dari kegiatan investasi perusahaan, seperti pembelian atau penjualan aktiva tetap, dan pembelian saham.

c. Aktivitas Pendanaan: meliputi aliran masuk dan keluar uang yang berasal dari kegiatan keuangan perusahaan, seperti pinjaman bank, dan pembayaran dividen.

Pelaporan Cashflow juga dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:

1. Cashflow Direct adalah suatu cara untuk menghitung penerimaan dan pengeluaran uang secara langsung dalam laporan arus kas. Salah satu contohnya, jika sebuah perusahaan menerima uang dari penjualan produk, maka ini akan dicatat sebagai penerimaan uang dari pelanggan. Sedangkan, jika perusahaan membayar gaji karyawan, maka ini akan dicatat sebagai pembayaran kas karyawan.

2. Cashflow Indirect: adalah metode akuntansi yang memfokuskan pada pengukuran arus kas yang berasal dari perubahan posisi aktiva dan liabilitas perusahaan. Dalam metode ini, laba atau rugi dikoreksi untuk memperhitungkan pengaruh transaksi yang bersifat non-kas seperti akrual, depresiasi, dan transaksi non-kas lainnya.

Kedua tipe metode cashflow memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan perusahaan dapat memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Cashflow direct memberikan penerimaan dan pengeluaran uang secara langsung, mempermudah melacak aliran uang, dan menunjukkan kondisi likuiditas perusahaan. Namun, tidak menunjukkan pengaruh perubahan posisi aktiva dan liabilitas.

Cashflow indirect menunjukkan pengaruh perubahan posisi aktiva dan liabilitas, memberikan informasi detail tentang transaksi non-kas, dan menunjukkan kondisi kas yang sebenarnya perusahaan. Namun, lebih rumit dan membutuhkan pemahaman akuntansi yang lebih mendalam terutama untuk pengertian transaksi non-kas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun