Mitos 3 : Strategi pemasaran afiliasi BUKAN untuk startup kecil dengan sedikit pegawai
Fakta : Bagi beberapa bisnis tertentu, pemasaran afiliasi merupakan strategi yang menguntungkan karena efektif dalam menarik konsumen yang tepat. Namun, pemasaran afiliasi banyak disangka hanya mampu dilakukan oleh perusahaan besar yang memiliki banyak modal dan pegawai.
10 tahun yang lalu saat pemasaran afiliasi masih dibangun, penyataan tersebut mungkin benar. Namun, setelah adanya kemajuan, terdapat banyak alat SAAS yang mampu membantu proses integrasi lebih mudah dan cepat. Salah satunya seperti Hasoffers.com dan perusahaan afiliasi seperti iprice – yang beroperasi di Asia Tenggara yaitu Malaysia, Filipina, Thailand, Indonesia, Singapura, Hong Kong dan Vitenam. “iprice telah berhasil menggabungkan perusahaan penjual seperti Zanado.com di Vietnam dalam satu hari” Sandeep Raj, Vice President of Business Development in iprice Group.
Pengetahuan akan detil seluk beluk laman yang minim, adalah salah satu hambatan bagi para startup di Indonesia. Untuk itu, pilihlah perusahaan afiliasi yang sekiranya dapat membantu dan membimbing dalam proses integrasi anda.
Mitos 4: mendapatkan “follower” dan “likes” sebanyak mungkin adalah kunci dari pemasaran melalui sosial media
Fakta : Apabila anda menggunakannya dengan benar, maka pemasaran melalui sosial media adalah cara yang tepat untuk mengerti dan berhubungan dengan target pasar anda.
Namun, membeli “fans” atau “likes” di Facebook memberikan lebih banyak dampak negatif bagi produk anda, karena Facebook baru saja memperbaharui alogaritmanya agar “fans” menerima segala berita terbaru dari halaman anda. Sehingga, apabila mereka tidak benar-benar menyukai produk yang ditawarkan maka tidak akan terjadi konversi menjadi pembelian.
Sebaiknya, fokuslah untuk membuat konten yang menarik dan informatif bagi pelanggan atau calon pelanggan anda. Serta anda bisa aktif di sosial media untuk menanggapi pertanyaan maupun respon-respon dari pelanggan. Cara ini lebih ampuh untuk menumbuhkan rasa kepercayaan sehingga berpeluang untuk dikonversi menjadi pembelian.
Mitos 5 : Komponen strategi yang tepat adalah 50% Google Ads, 25% pemasaran afiliasi, dan 25% SEO/Sosial
Fakta : Tidak ada komponen pasti saat menentukan strategi marketing yang pas.
Tidak seperti metode pemasaran tradisional, efektivitas strategi pemasaran online dapat diukur dengan mudah. Pelaku startup hendaknya mencoba berbagai cara dan platform marketing, setelah itu ukur efektivitas performanya, dan sesuaikan strategi berdasarkan hasil evaluasi anda. Berbeda bisnis, akan berbeda pula cara menarik target pasar anda. Hal ini dibenarkan oleh CEO iprice Group, David Chmelar “Untuk beberapa bisnis yang spesifik, Google adalah sumber trafik yang sesuai. Namun untuk jenis bisnis yang lebih kompetitif, wajib untuk menggunakan sumber trafik alternatif lainnya”.