Mohon tunggu...
Erwin Alwazir
Erwin Alwazir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta

Rayakan Kata dengan Fiksi, Politik, Humaniora dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ahok Sentil DKI, Guru Daerah Lain Jangan Tersinggung

3 Januari 2014   16:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:12 1730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah ucapan Ahok yang benar, tetapi disalahrtikan oleh mereka dengan alasan tertentu.

"Coba bayangkan, gaji seluruh guru DKI setahun sampai Rp 7 triliun, kerja cuma tiga jam sehari, kualitas pendidikan DKI amburadul,sedang kita semua kerja pagi siang malam, kualitas pelayanan prima, betul nggak pak?" ujar Ahok di hadapan 267 petugas Dukcapil Kelurahan dan 44 petugas kecamatan."(sumber : tribunnews.com)

Ucapan Ahok yang dikuitip dari tribunnews.com di atas ditanggapi sinis oleh sejumlah kompasianers yang kebetulan bersatus guru. Saya sendiri tidak melihat ada yang keliru dengan ucapan ahok tersebut. Padahal kalau mau berpikir secara objektif, ucapan Ahok tadi ada benarnya.

Beban kerja guru rata-rata memang tiga jam sehari. Tak heran dengan beban kerja yang paling rendah dibanding PNS lainnya, profesi guru banyak diincar orang. Sudah beban kerja rendah, pelayanan pendidikan kurang prima, guru juga dimanjakan dengan berbagai tunjangan yang lebih baik dibanding PNS lain. Apakah dengan menghabiskan anggaran negara ini kualitas pendidikan kita meningkat?

Ternyata hanya meningkat di atas kertas statistik dan penuh dengan rekayasa. Mutu pendidikan kita tak beranjak dari keterpurukan. Tak heran bila kemudian pemerintah dalam hal ini kemendikbud melakukan berbagai terobosan, mulai dari peningkatan sarana prasarana, merombak kurikulum, menghapuskan UN, sampai memangkas sejumlah mata pelajaran yang ada. Apa itu tidak terpikirkan oleh para guru yang keberatan dengan ucapan Ahok tadi? Itu namanya pembodohan berulang yang tidak perlu.

Kalau dikatakan beban kerja seorang guru sama dengan PNS yang lain maka itu suatu pembodohan lagi. Semua orang pendidikan tahu. Seorang guru dibebani mengajar 24 jam pelajaran per minggu. Satu jam pelajaran berkisar 40 menit. Seminggu 960 menit. Dibagi 6 hari kerja. Didapat 2,66 jam per hari. Lihat fakta itu. guru ternyata hanya kerja kurang dari 3 jam per hari. Lalu dimana letak kelirunya pernyataan Ahok tadi wahai rekan-rekan guru yang terhormat?

Mungkin ada yang mengatakan bahwa sesuai tupoksi sebenarnya beban kerja guru tadi juga tinggi. Pulang mengajar mereka juga melakukan kerja lain yang jamnya tidak dihitung seperti menyiapkan perangkat pembelajaran, mengkoreksi nilai anak dan sebagainya. Alasan itu tertolak karena kenyataannya tak semua guru yang melaksanakan tupoksi tersebut. Lagipula PNS dibidang lain juga tak jarang membawa beban kerja mereka ke rumah. Apa bedanya beban kerja yang bertambah tadi dengan kualitas pendidikan yang prima?

Pernyataan Ahok yang membandingkan beban kerja seorang guru PNS dengan PNS bidang lain di Jakarta sudah sesuai dengan kenyataan yang ada. Bukankah PNS bidang lain sudah memberikan pelayanan yang prima, tapi mengapa kualiats pendidikan di DKI tak meningkat? Sekali lagi karena guru terlalu dimanjakan pemerintah padahal hasilnya Cuma jalan ditempat. Padahal bukan sedikit anggaran yang dijucurkan negara untuk meningkatkan pengabdian profesi yang konon dulu disebut "pahlawan tanpa jasa" tersebut. Alangkah sayangnya pengabdian mereka kini berubah menjadi "pahlawan dengan rupiah". Mungkin itu yang secara tersirat ingin disampaikan Ahok.

Padahal jelas sekali ucapan Ahok di atas diakhiri dengan kalimat yang bijak. Berikut kutipan lengkapnya dari tribunnews.com..

dengan penghasilan tinggi dan pekerjaan mudah, para guru seharusnya tidak lagi main-main dengan orangtua murid, terutama soal uang dan pungutan liar. Selain itu, kata Ahok, guru PNS DKI juga libur ketika para pelajar libur. Sementara PNS dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya bahkan harus bekerja di hari libur. Seperti Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran, dan lainnya.

Jadi kalau kita baca dengan seksama, tak ada yang salah jika Ahok menyoroti perilaku manja guru di DKI tersebut. Yang salah justeru kita menjustifikasi ucapan Ahok tadi seolah-olah ditujuakn pada semua guru di Indonesia. Walau benar apa yang diucapkan Ahok, saya berkeyakinan Ahok Cuma membatasinya untuk wilayah Jakarta. Kalau banyak guru dari daerah lain kurang setuju dengan ucapan Ahok, berarti gurunya yang salah menyikapi dan tidak melihat pemberitaan secara utuh. Walau kenyatannya guru di daerah lain tak kalah manjanya dengan guru DKI.

Rujukan :

Ahok : Paling Enak Guru PNS DKI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun