TTG ini dibuat untuk mengatasi masalah kesulitan proses panen buah salak yang terlanjur berada di tengah-tengah pohonnya dan tertutup oleh duri-duri.
“Topi-nya menarik! Masuk ini, saya aman dari duri pas ambil salak,” ungkap Pak Jumadi saat uji coba fungsi baju besi di kebun salak miliknya.
Pak Jumadi menjelaskan, setelah mengimplementasikan baju besi selama sebulan terakhir, hasilnya adalah baju besi berfungsi dengan baik serta bermanfaat bagi pemakainya.
Baju besi dapat melindungi tubuh dari duri pohon salak, dapat memotong buah salak yang terjepit dengan mudah, dapat memangkas bagian pohon salak yang sudah tidak ada gunanya, dan meningkatkan efisiensi proses panen salak dari 15 pohon menjadi 20-25 pohon dalam sehari.
Dari penjelasan Pak Jumadi, pengusul mengetahui bahwa program pengabdian ini berhasil memberikan solusi dan manfaat.
“Semoga ke depannya dapat diciptakan inovasi TTG lainnya untuk kami kelompok tani ini yang sehari-harinya di kebun, karena memberikan banyak manfaat,” tutup Pak Jumadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H