Mohon tunggu...
ERWIN FIKI RIZKI
ERWIN FIKI RIZKI Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

hanya seorang pelajar yang harus selalu belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Barikan, Tradisi Warga Mojoduwur dalam Rangka Memperingati HUT ke-75 RI

26 Agustus 2020   23:24 Diperbarui: 26 Agustus 2020   23:23 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, Kabupten Jombang menggelar tasyakuran (Barikan). Tradisi Barikan selalu ada dan tak pernah ditinggalkan oleh warga mojoduwur, ketika menjelang peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.

Tradisi yang sudah turun temurun ini dilakukan sebagai bentuk syukur kepada allah SWT serta doa bersama untuk mendoakan para pejuang kemerdekaan yang telah gugur.

Kepala Desa Mojoduwur, Imam bai haki menuturkan, Barikan merupakan agenda rutin yang dilakukan warga desa Mojoduwur sebagai bentuk tasyakuran peringatan HUT RI yang ke 75 tahun serta acara doa bersama.

" Tradisi barikan sudah berlangsung dari tahun ke tahun, acara ini sebagai bentuk tasyakuran warga desa mojoduwur dalam memperingati HUT RI Ke 75 tahun. Tujuannya untuk mengungkapkan rasa syukur, juga doa bersama untuk mendoakan para pejuang kemerdekaan yang telah gugur serta berdoa agar seluruh dunia yang terkena musibah covid-19 segera pulih kembali," ujar kepala desa Mojoduwur, saat prosesi barikan berlangsung di balaidesa Mojoduwur, Minggu (16/8).

Acara ini dihadiri oleh kepala desa mojoduwur beserta perangkat desa seperti moden desa, carik, ketua RT/RW, Tokoh agama, Pemuda desa serta Warga desa Mojoduwur. Namun, acara tahun ini juga di hadiri oleh mahasiwa/i dari kampus universitas muhamadiyah karena di desa Mojoduwur tahun ini bertepatan sebagai tempat PMM/KKN dari mahasiswa/i dari Universitas Muhamadiyah Malang(UMM).

Acara barikan diawali dengan sabutan-sambutan dari kepala desa serta para tokoh agama yang hadir setelah itu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipimpin oleh mahasiswi dari PMM UMM.

Lalu dilanjutkan dengan acara istighosah serta doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, dilanjutkan dengan pemotongan tumpung merah putih oleh kepala desa dan diakhiri dengan makan bersama oleh seluruh warga yang telah hadir diacara tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun