Â
Â
Â
Oleh : Erwanti Setiyoningrum
Â
Abstrak :
Terdapat banyak budaya Indonesia yang bertahan dalam gempuran globalisasi. Salah satu contoh budaya Indonesia yang terselamatkan dan mendunia adalah angkung. Angklung dapat dimainkan dengan cara digetarkan atau digoyangkan. Alat musik tradisional dari Jawa Barat ini telah masuk dalam daftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia UNESCO sejak  November 2010.
Kesadaran terhadap keberadaan angklung ini dapat dilakukan dengan cara memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga, mencintai, dan melestarikan budaya tradisional indonesia. Kita sebagai warga Indonesia, khususnya generasi muda harus bisa menjaga kelestarian budaya bangsa.
Kata Kunci : angklung, budaya, globalisasi, indonesia
PENDAHULUAN
Angklung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat, terbuat dari 2 sampai 4 tabung bambu yang disatukan dengan tali rotan. Kata angklung berasal dari bahasa Sunda angkleung-angkleung yang berarti gerakan pemain dan suara klung.
Angklung merupakan salah satu contoh budaya indonesia yang dapat bertahan di era global, selain dapat bertahan angklung juga telah mendunia. Di luar negeri, angklung dikenal sebagai alat musik khas Indonesia. Pada tahun 2011, angklung mendapatkan rekor dunia "Guinness World Records" yang diadakan di Taman Nasional Washington Monument Mall dengan pertunjukkan angklung yang dimainkan lebih dari 5.000 pemain mancanegara.
PEMBAHASAN
ANGKLUNG TETAP EKSIS DI ERA GLOBAL
Seiring perkembangan zaman dan derasnya arus global, budaya Indonesia semakin terancam. Perkembangan musik di era globalisasi ditandai dengan masuknya pengaruh dari genre musik mancanegara. Indonesia sendiri tidak bisa lepas dari adanya pengaruh globalisasi, terutama musik. Alat musik angklung ini sangat berpotensi dalam berkembangnya budaya Indonesia di mancanegara.
Angklung mengalami perubahan, baik dari segi alat musik maupun gaya permainannya. Musik angklung tradisional tidak hanya tampil di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Oleh karena itu, semakin banyak orang yang menyukai seni dan budaya Indonesia, meskipun banyak budaya dan seni asing yang masuk ke Indonesia.
Di era globalisasi budaya khususnya seni musik, masuknya berbagai genre musik juga ditandai dengan masuknya berbagai jenis alat musik dari luar  Indonesia yaitu jazz, pop, gitar dan drum yang semakin dekat dengan masyarakat Indonesia. Namun, dengan sedikit eksplorasi, seni angklung bisa bertahan. Bahkan musik angklung telah berkembang menjadi musik kolaboratif modern tanpa menghilangkan instrumen angklung sebagai aspek utama. Angklung tidak hanya memainkan lagu-lagu tradisional, lagu pertempuran dan lagu-lagu yang dikenal di Indonesia, tetapi juga membawakan lagu-lagu dari luar Indonesia. Di sini, Angklung sebagai seni budaya tradisional Indonesia membuktikan bahwa tidak hanya bisa diiringi lagu-lagu tradisional, tetapi dengan sedikit eksplorasi, bisa juga diiringi lagu-lagu modern seperti Angklung saat  ini.
UPAYA MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI ANGKLUNG
Kesadaran akan pentingnya mencintai warisan budaya sendiri harus tertanamkan pada generasi muda khususnya bangga dan cinta pada budaya bangsa Indonesia. Generasi muda sangat diperlukan dalam mempertahankan eksistensi angklung di era global ini agar budaya tradisional yang ada di indonesia  tidak punah.
Berikut merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan angklung :
- Generasi muda diharapkan dapat mengenal angklung
- Generasi muda juga diharapkan dapat mempelajari dan memainkan angklung
- Generasi muda diharapkan dapat berpartisipasi dalam pertunjukkan budaya dengan membawakan alat musik tradisional
KESIMPULAN
Banyak budaya Indonesia yang bertahan di era globalisasi ini. Angklung adalah salah satu contoh budaya Indonesia yang  terselamatkan dan mendunia. Perkembangan musik di era globalisasi saat ini ditandai dengan partisipasi dan  pengaruh genre musik internasional. Peran seni dan budaya dalam berbagai kegiatan internasional membuka peluang untuk mengembangkan seni dan budaya Indonesia di lingkungan internasional, yaitu alat musik angklung. Angklung mengalami perubahan, baik dari segi alat musik maupun gaya permainannya. Musik angklung tradisional ditampilkan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
Kesadaran terhadap keberadaan angklung ini dapat dilakukan dengan cara memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga, mencintai, dan melestarikan budaya tradisional indonesia. Kita sebagai warga Indonesia, khususnya generasi muda harus bisa menjaga kelestarian budaya bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Hartik, A. (2017, November 16). Melestarikan Angklung sebagai Warisan Budaya Dunia. Retrieved Maret 23, 2022, from Kompas.com: https://regional.kompas.com/read/2017/11/16/16360151/melestarikan-angklung-sebagai-warisan-budaya-dunia?page=all
Santosa, T. (2021, Maret 6). Konsumsi Artefak Budaya "Angklung" di Masa Digital? Yuk Simak Penjelasannya! Retrieved Maret 23, 2022, from Kompasiana.com: https://www.kompasiana.com/tantidevists/60437f92d541df38fd054492/konsumsi-artefak-budaya-angklung-di-masa-digital-yuk-simak-penjelasannya?page=all#section1
Yudiawati, H. (2021). Manajemen Pelestarian Angklung sebagai Warisan Budaya Takbenda. Jurnal Tata Kelola Seni , 31-44.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI