apa kabarmu disana lelakiku
kini, genteng rumahku ramai dihuni kakikaki hujan
teringat kau yang biasa memadu hujan dengan segelas kopi
sambil menidurkan resah dan rindu di pahapaha kecilku
gemercik hujan diluar jendela serupa nyanyian rindu
terkirim pada angin malam dari tempatmu beradu, jauh disana
Petiklah gitarmu, mainkan nadamu
ingin sekali kudengar kau berdendang
meski cinta tidak serupa dengan nada
dan meski cinta tidak harus selalu didendangkan
Kopiku segelas saja, segelasnya belum kubuat
hujan masih deras
segelasnya belum ingin kubuat
hujan usai dan segelasnya urung kubuat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H