Mohon tunggu...
Erwan Mayulu
Erwan Mayulu Mohon Tunggu... Jurnalis - wartawan,editor,Trainer PKB (ketenagakerjaan)

Ayah dari tiga anak : Grace Anggreini Mayulu, M.Irvan Mayulu, Annisa Mayulu Menulis adalah gairah hidupku. Minat menulis sejak SLTP berlanjut hingga SLTA dan sempat juara lomba menulis tingkat pelajar ketika itu,1978 (SLTP ) di kota kecil, Gorontalo dan di Jember,Jawa Timur,1981 (SMEA). Cita-cita menjadi wartawan dimulai jadi kontributor di Jember di Harian Angkatan Bersenjata, Jakarta pada 1982/83 bersamaan masuk kuliah. Hijrah ke Jakarta dan jadi wartawan Harian Terbit pada 1983. Kini lebih fokus nulis soal ketenagakerjaan di media online.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jalur VIP bagi Pekerja Migran di Bandara, "Selamat Datang Pembawa Remitensi Sosial"

14 September 2020   13:46 Diperbarui: 14 September 2020   14:28 2140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengetatan itu juga diikuti dihentikannya (moratorium) penempatan PMI sektor rumah tangga ke jumlah negara di Timur Tengah sejak 2015.

Namun demikian minat orang bekerja di luar negeri tetap besar. Karena itu tidak heran jika pada musim pandemic Covid-19 saat ini pun  jumlah peminat bekerja di luar negeri tetap besar. 

Kini terdapat 88.973 calon PMI  yang sudah terdaftar di SISKOP2MI yang siap berangkat yang tercatat di Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). 

Siap berangkat artinya sudah melalui proses tahapan -- tahapan sebagai syarat untuk bekerja di luar negeri, mulai dari registrasi, pelatihan, uji kompetensi , pemeriksaan kesehatan, sudah mempunyai visa kerja.

Namun keberangkatan mereka terkandala karena baru 14 negara yang dapat lampu hijau dari pemerintah untuk bisa disambangi dan sebagian negara lain masih dinyatakan tertutup karena Pandemi Covid-19.

Bekal remitensi sosial dibawanya Andi Murai sukses jadi pengusaha burung murai dan pakan ternak sekaligus pemimpin komunitas PMI|Dokpri
Bekal remitensi sosial dibawanya Andi Murai sukses jadi pengusaha burung murai dan pakan ternak sekaligus pemimpin komunitas PMI|Dokpri
DI AWALI DARI BANDARA

Tahun silam, per Mei 2019 PMI yang ditempatkan sebanyak 29.179 orang dan pada  2020 tidak banyak PMI yang berangkat karena pandemic Covid-19 yaitu pada Mei sebanyak 3.211 orang. Menurut Kepala BP2MI Benny Ramdhani, pada  2019 PMI  menyumbangkan devisa dalam bentuk remittance sebesar Rp159 triliun.

Dari segi ekonomi para PMI menyimpan potensi dan jika mereka diberbadayakan setelah pulang ke tanah air, sungguh dahsyat daya hasilnya bagi bergeraknya roda ekonomi di desa dan daerahnya.

Tidak hanya remittance dalam bentuk uang yang mereka bawa tetapi juga remiten sosial. Hasil kerja PMI di luar ngeri jangan direduksi sebatas ekonomi saja. Pengalaman , pengetahuan dan ketrampilan ( skill) yang mereka peroleh selama bekerja di luar negeri  merupakan remintensi sosial.  

Remitensi sosial akan menjadi pengungkit percepatan pemulihan ekonomi, khususnya di desa atau daerah asal PMI. Di banyak daerah remitensi sosial tidak saja melahirkan wirauasaha -- wirausaha baru tetapi juga melahirkan pemimpin-pemimin formal maupun informal. Terjadi transfer ekonomi dan sosial politik.

Di beberapa desa yang jadi lumbung asal PMI seperti di Indramayu, Jawa Barat, Desa Randusongo, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur penulis bertemu mantan TKI yang terpilih menjadi kepala desa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun