Pembelajaran disekolah sudah kembali seperti semula. Transisi dari pembelajaran jarak jauh kembali dilakukan di dalam kelas. Hal ini kita patut syukuri karena pendidik dan siswa kembali kedalam satu area untuk berdinamika. Banyak hal yang sekiranya kita bisa renungkan. berawal dari pertanyaan apa, bagaimana, dan ditutup dengan mengapa.
APA
Apa yang kita rasakan saat kembali kelingkungan sekolah, apa yang kita perbuat untuk berkontribusi dalam menjalankan roda pendidikan di sekolah, apa reaksi para guru, siswa, orang tua murid, serta masyarakat sekitar sekolah saat pembelajaran kembali dilakasanakan disekolah. Ini adalah gambaran pertanyaan bagi kita untuk merefleksikan kita menjelang pergantian semester ganjil ke semester genap.Â
Tentu jawaban saya dengan jawaban para pembaca akan berbeda, pastinya cukup beragam dan unik. Perjalanan menuju kehidupan normal memang masih membutuhkan waktu dan proses yang tidak diketahui kapan. Namun istilah kata "apa" menurut saya merupakan pertanyaan yang membutuhkan jawaban singkat namun memiliki makna.Â
BAGAIMANA
Bagaimana jika kembali terjadi gelombang Covid-19 berikutnya, bagaimana mengatasi siswa yang kembali terpapar, bagaimana mengatasi orang tua yang masih mememiliki kekhawatiran terhadap protokol kesehatan disekolah, bagaimana mengatasi siswa yang masih terbawa pola pembelajaran ketika dirumah.Â
Pertanyaan tentang "bagaimana" ini memberikan gambaran untuk mengatasi suatu tantangan dengan cara berproses namun tidak ada aturan pasti dalam menyelesaikan tantangan tersebut. Inilah uniknya kita, mampu mengingat pengalaman yang sudah lalu dan mengkolaborasikan cara-cara unik yang kita pelajari dari pengalaman.
MENGAPA
Mengapa masih menggunakan masker ketika disekolah lain sudah berani melepas masker, mengapa orang tua mempercayakan anaknya untuk kembali kesekolah dengan kondisi kurang kepastian dari wabah Covid-19, mengapa kita terus berkembang dan melangkah maju ditengah keterbatasan menjaga protokol kesehatan.Â
Pertanyaan tentang "mengapa" merupakan langkah kita mengevaluasi diri dengan menberikan alasan-alasan logis melakukan tindakan. Pada bagian ini akan menimbulkan dua pemahaman, yang pertama ada bergerak cepat namun sudah mengetahui apa saja yang perlu dilakukan dan yang kedua dapat menimbulkan rasa gegabah karena dirasa dikejar oleh waktu untuk melakukan sesuatu.Â
Sekiranya dari tiga bagian ini kita mampu memikirkan langkah demi langkah ketika sudah memutuskan untuk fokus terhdapat tujuan kita sebagai pendidik. Tidak ada hal yang mudah, karena yang mudah menurut saya adalah teori dan memberikan teori. Hal lain akan berbeda ketika kita berdinamika, berkontribusi, dan berkolaborasi dalam menanggapi suatu kenyataan yang belum kita dapatkan sebelumnya.