Nama : ervyana qurrotul aulia
Nim : 1130022082
Prodi : S1 Keperawatan
Universitas Nahdlatul Ulama
Tugas UTS Bahasa Indonesia
Pada masa pemerintahan Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut velpleger dengan dibantu zieken oppaser se bagai penjaga orang sakit. Mereka bekerja di rumah sakit Binnen Hospital di Jakarta yang didirikan pada tahun 1799 untuk meme lihara kesehatan staf dan tentara Belanda.Â
Upaya pemerintah Belanda di bidang kesehatan pada masa itu adalah membentuk Dinas Kesehatan Tentara, yang dalam bahasa Belanda disebut Military Gezondherds Dients dan Dinas Kesehatan Rakyat atau Burgerlijke Gezondhersds Dienst.Â
Pendirian rumah sakit ini termasuk upaya Deandels mendirikan rumah sakit di Jakarta, Semarang, dan Surabaya, ternyata tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan yang berarti karena tujuannya semata-mata untuk kepentingan tentara Belanda.
Berbeda dengan ketika VOC berkuasa, Gubernur Jenderal Inggris Rafles (1812-1816), bermula dari semboyannya "kesehatan adalah milik manusia", melakukan berbagai upaya memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi, antara lain mengadakan pemberian vaksinasi cacar, membenahi cara perawatan pasien yang mengalami gangguan Jiwa, serta memerhatikan kesehatan dan perawatan para. tahanan.Â
Setelah pemerintah Kolonial kembali ke tangan Belanda, upaya peningkatan kesehatan penduduk mengalami kemajuan. pada tahun 1819, didirikan beberapa rumah sakit di Jakarta.Â
Salah sa tunya adalah Rumah Sakit Stadsverband yang berlokasi di Glodok. Jakarta Barat. Pada tahun 1919, rumah sakit ini dipindahkan ke Salemba dan sekarang bernama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Saat ini RSCM menjadi rumah sakit pusat rujukan nasional dan pendidikan nasional.Â
Dalam kurun waktu ini (1816-1942) ber diri pula beberapa rumah sakit swasta milik misionaris Katolik dan zending Protestan, misalnya, Rumah Sakit Santa Carolus di Salemba, Jakarta Pusat. Rumah Sakit Persatuan Gereja Indonesia (RSPGI) Cikini Jakarta Pusat. Rumah Sakit Santa Baromeus di Bandung dan Rumah Sakit Santa Elizabeth di Semarang.Â
Bersamaan dengan berdirinya rumah sakit tersebut, pada tahun 1906, RSPGI Cikini menyelenggarakan pendidikan juru rawat. Kemudian diikuti di RSCM pada tahun 1912.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H