- Taman Ismail Marzuki, saat ini sudah direnovasi mejadi pusat kebudayaan yang modern. Sebelumnya sebagian Kawasan TIM ini adalah kebun Binatang yang dimiliki oleh Raden Saleh yang kemudian Sebagian tanahnya di hibahkan kepada pemerintah.
- Rumah Hasyim Ning, rumah pengusaha kaya jaman dahulu ini merupakan salah satu rumah yang bersejarah dan sempat dijadikan syuting film Catatan si Boy, film tahun 80an yang sukses.Â
- Bu Dibjo, tempat penjualan tiket yang terkenal yang didirikan pada tahun 1960 oleh Bu Ida Kurani Soedibjo nama aslinya. Saat itu Bu Dibjo merupakan satu-satunya tempat penjualan tiket pertunjukan.
- Toko Roti Tan Ek Tjoan, walaupun tokonya sudah tidak ada, kami berhenti di lokasi bekas toko roti tersebut yang asalnya dari Bogor. Sudah berdiri sejak tahun 1921 sekarang terjadi sengketa merk dan merk yang baru menggunakan nama Roti TET. Â Di jalan saya bertemu dengan gerobak roti Tan Ek Tjoan dengan tulisan yang berbeda.
Akhirnya sampailah kami ke tujuan terakhir dari walking tour hari ini, yaitu Es Krim Tjanang, yang awalnya bernama Tjan Tjan, berdiri sejak tahun 1951. Â Kedai es krim favorit keluarga Soekarno karena dekat dengan sekolah anak-anak Bung Karno yaitu Perguruan Cikini. Lim Sim Fie pertama kali menjual es krim ini pada saat membantu kakaknya menunggu di toko kelontong Tjan Tjan. Saat ini es krim Tjanang hanya dijual di lobi Hotel Cikini. 1 cup kecil dijual seharga Rp 15 ribu dan terdiri dari berbagai macam rasa. Ada juga ukuran 600 ml dan 1 liter. Rasa es krimnya khas es krim jaman dulu yang lebih ringan dengan kualitas yang baik.
Usai makan es krim dan foto-foto kami Kembali ke titik awal tour di Gedung Joang 45 untuk acara kuis dan perpisahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H