Hari sudah semakin sore dan kamipun pulang ke hotel. Di Balkondes ini juga merupakan basecamp tur jelajah desa Borobudur dengan memakai mobil VW lama yang dicat warna warni dengan kap terbuka. Â Sampai hotel kami melanjutkan dengan acara foto-foto di sekitar hotel karena tempatnya sangat instagramable.
Hari ke 3 diawali dengan bangun pagi sekitar jam 4.30 untuk melihat sunrise di Punthuk Setumbu. Pihak hotel The Amrta bisa menyediakan fasilitas pengantaran ke lokasi ini dengan membayar harga paket. Biasanya sekalian dengan obyek wisata Gereja Ayam yang letaknya berdekatan. Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit melewati jalan-jalan kecil yang sepi dan gelap dan kami diturunkan di tempat awal jalan setapak menuju Punthuk Setumbu. Driver pulang lagi ke hotel dan setelah kami selesai akan menjemput lagi.Â
Mata yang masih mengantuk langsung segar terkena angin pagi yang sejuk. Dengan semangat kami mendaki bukit untuk menuju pelataran tempat menunggu detik-detik matahari terbit. Sesampai di atas ternyata sudah ramai dengan wisatawan lain sehingga kami harus segera mencari lokasi yang strategis untuk melihat sang mahakarya Borobudur. Â Beruntung sekali pagi ini cerah sehingga borobudur terlihat cukup jelas. Walaupun kecil tetapi saya tetap merasa takjub akhirnya bisa melihat candi Borobudur di tengah kabut yang perlahan-lahan siluet candi menghilang ditelan sinar matahari pagi.
Setelah itu kami foto-foto dengan latar pemandangan pegunungan pagi hari di tempat-tempat yang sudah disediakan. Tempat-tempat berfoto itu letaknya agak di atas supaya bisa mendapatkan pemandangan pegunungan yang ciamik, jadi harus hati-hati supaya tidak jatuh.
Dalam perjalanan menuju tempat parkir kami melewati beberapa ekor burung hantu di halaman sebuah rumah. Ternyata burung-burung tersebut sengaja diletakkan disana supaya bisa diajak berfoto oleh pengunjung. Karena saya penasaran akhirnya saya foto bersama burung hantu tersebut. Bayarnya cukup murah, hanya 5000 rupiah saja. Saya pose berhadap-hadapan dengan si burung sambil berharap dia tetap tenang dan tidak mematuk saya.
Sampai di tempat parkir driver dari hotel sudah siap  jadi kami bisa langsung lanjut ke Gereja Ayam. Beruntung,  Gereja Ayam sudah buka, sehingga kami bisa masuk ke dalam setelah membayar karcis masuk yang sudah termasuk snack. Gereja Ayam ini sempat booming karena menjadi lokasi syuting film Ada Apa Dengan Cinta 2 dimana adegan Dian dan Nicolas menyambut sunrise yang super romantis di tempat ini.
Tadinya kami tidak berniat ikut tur di dalam gereja yang menerangkan asal mula berdirinya Gereja Ayam karena waktu kami terbatas karena akan dijemput travel untuk menuju Yogya. Tetapi ada seorang bapak yang ngobrol dengan saya sejak di Punthuk Setumbu dan masuk duluan karena mengambil tur privat dan dengan baiknya mengajak kami ikut serta sehingga bisa masuk duluan. Kalau tidak kami masih menunggu agak lama karena masuknya bergiliran.